Rare Bali Anak Bali Belog Ngiring Ngajegang Bali dengan berbahasa Bali sane becik, senang ring Tembang Bali tur sekancan sastra lan Budaya Bali sane sampun kaloktah ring jagate mangda sumingkin jangkep tur paripurna #Bahasabali #AjegBudayaBali #RareBali

Breaking

Kamis, 19 Juni 2014

Jujur dan Terus teranglah seperti Anak Kecil

mcdonald
Lukisan Anak-Anak
Orang dewasa mengembangkan rasa malu dan bangga yang kebanyakan dibuat-buat, palsu dan dangkal. Karena itu mereka mengarang-ngarang dalih untuk membenarkan perbuatannya dan juga menciptakan alasan untuk membenarkan kesalahannya. Anak-anak tidak melakukan hal semacam itu. Mereka mempercayai setiap orang dan setiap orang dapat mempercayainya. Hati anak-anak bagaikan piringan hitam; lagu apa pun yang kaunyanyikan untuk mereka akan tertera di situ. Mereka menyanyikan lagi nada yang tepat, tanpa kesalahan, asalkan jarumnya tajam. Jarum itu adalah kasih dan harus runcing serta langsung. 

Hanya dengan demikianlah lagunya bisa keluar. Pada orang-orang tua, jarumnya sudah tumpul, tetapi anak-anak mempunyai bakat ekaagrata 'perhatian yang terpusat'. Mereka tidak mengenal rasa takut; orang tualah yang menanamkan rasa takutnya dalam diri mereka. Mereka jujur, tetapi orang dewasa mengajarkan cara berbohong. Mereka menyuruh anak-anak mengamati dan melapor, dengan demikian anak menjadi berminat pada kekurangan dan kesalahan orang lain.

Baca Juga Artikel Anak Hindu dan Teknologi.



Bila orang dewasa berbicara, sulit menemukan apakah mereka berbicara benar atau tidak. Tetapi anak-anak berbicara apa adanya. Mereka belum menemukan bahwa keberhasilan dalam hal duniawi tergantung pada kecerdikan dalam jangka pendek, walaupun untuk jangka panjang, kejujuran dan keterusteranganlah yang memberikan hasil maksimal. Itulah sebabnya dikatakan, untuk mendapatkan rahmat Tuhan engkau harus menjadi sederhana dan terus terang seperti anak kecil atau bijak dan penuh pertimbangan bagaikan cendekiawan yang sangat terpelajar. Artikel Cita-Cita Anak ' Aku Ingin Jadi Presiden '

Baca Juga : Lagu Pop Bali Anak - Bapa

Piringan hitam yang tidak ada alurnya karena belum pernah dipakai, dapat dimainkan berkali-kali dan jarum ekaagratanya sama sekali tidak akan tumpul, karena alurnya yang menumpulkan ujung jarum, bukan piringan hitamnya. Untuk hal ini Prahlaada merupakan contoh yang baik karena ia tidak memiliki egoisme. Ia selalu berada dalam keadaan tenang yang sempurna, tidak terpengaruh oleh apapun. Karena itu, apa pun yang terjadi pada selubung fisiknya, tidak pernah dirasakannya. Jarumnya hanya berputar-putar; tidak ada musik, yang ada hanya ketenangan. Sumber bacaan buku Sabda Sathya Sai Jilid II B. (RANBB).
Insert Picture by Photopocket

Cari Blog Ini

Pengikut

Blog Archive