Senin, 24 Februari 2014

Sang Hyang Aji Saraswati

Sarana Upakara Bali
GEBOGAN BALI
Piodalan Sang Hyang Aji Saraswati jatuh pada Hari Sabtu Umanis Wuku Watugunung. Pada hari ini semua Pustaka atau kitab-kitab Suci serta ilmu pengetahuan lainnya dibersihkan dan dikumpulkan untuk diupacarai.
  • Upacara yang kecil : Banten Saraswati, canang, burat-wangi / yang lain, dilengkapi dengan air kumkuman.
  • Upacara yang lebih besar : Banten Saraswati, peras, ajuman, daksina dan rayunan putih kuning.
  • Upacara yang besar : Banten Saraswati, peras, ajuman, daksina, sesayut-saraswati. sajin saraswati, ayunan saraswati dengan ikannya itik putih diguling (Betutu), buah-buahan (gegebogan), pesucian, tadah pawitra, canang burat wangi / canang sari dan dilengkapi dengan ayaban alit seperti sesayut, pengambyan, pengiring, dapetan, penyeneng, rantasan (wastra anyar), air kumkuman, tetabuhan, segehan cacahan dan sebagainya. (kumpulan banten ini dapat dilengkapi dengan banten suci)

Penjelasan beberapa buah banten :

Banten Saraswati :
Sebagai alasnya dapat dipergunakan ceper atau tamas. Di atasnya diisi beberapa perlengkapan sebagai berikut : Ketan, injin, beras-merah dan beras-putih yang dinyahnyah lalu dialasi dengan sebauh tangkih (dapat pula tiap jenis dialasi dengan tangkih); Jawa, jagung-nasi, jagung biasa, godem dan jali, semuanya dinyahnyah, lalu dialasi dengan tangkih seperti diatas. Rujak Segara-Gunung, adalah ramuan yang dibuat daripada temu-temu yang boleh dimakan, parutan kelapa, buah delima, asem (lunak), bawang goreng, gula ental (tidak boleh memakai gula enau), nyahnyah ketan, injin, beras merah, beras putih, uyah-uku, arak, berem, empehan, lalu dialasi dengan "Limas" (takir).
Racik (rujak) yang dibuat dari kelapa muda, asem, garam, lalu dialasi dengan takir.
Bubur-precet, yang dibuat daripada tepung beras dicampur dengan santen dan air cendana, lalu dialasi dengan takir, diisi sidu (sendok dari janur 2 buah)
Bubur-Cendol, bahannya seperti diatas, diisi madu dan sebuah sidu, dialasi dengan tangkih/takir.
Jaja-Kukus ketan, injinm jaja kukus merah dan jaja kukus kuning, masing-masing dialasi tangkih.
Bubur-Sumsum (seperti diatas) dibungkus dengan daun endong ada yang berbentuk rokok, ada yang dibungkus biasa/ seperti membungkus tape, Bubur Sumsum seperti di atas yang dibungkus dengan daun beringin yang masih ada tangkainya (tiap tangkai berisi 5 lembar daun), bentuk bungkusannya adalah seperti rokok, seperti sirih tempel dan seperti bungkusan tape, sedangkan 2 lembar daun yang lain dibiarkan kosong. Tiap tamas diisi 2 'bancang' yaitu 1 bancang bungkusannya menengkurep dan yang lain menengadah.
Kemudian jajan Saraswati adalah sebuah jajan dari tepung beras yang berwarna putih seluruhnya berisi lukisan dua ekor binatang cecak, mata daripada cecak itu dibuat daripada injin. Jajan ini dialasi dengan tangkih.
Kemudian pada tamas itu dilengkapi pula dengan pisang, buah-buahan, jajan, tebu, sampian pelaus, pesucian, cangan burat wangi /canang sari.

Sesayut Saraswati :
Sebuah kulit sesayut yang diisi penek merah, penek putih, penek hitam, masing-masing sebuah, dilengkapi dengan lauk-pauk, pisang, buah-buahan jajan, tebu, sampian nagasari, penyeneng dan canang burat wangi / yang lain.

Sajin Saraswati :
Sebuah taledan yang berisi tumpeng berwarna seperti di atas, dilengkapi dengan jajan, buah-buahan, lauk-pauk, serta sebuah canang genten / yang lain.

Rayunan Saraswati :

Ajengan gibungan putih satu taledan, kuning satu taledan, masing-masing dilengkapi dengan lauk-pauk, seadanya ikannya itik putih diguling ( betutu) atau ayam putih "ma be tutu". Di atas kedua rayunan tersebut diisi pesucian dan canang sari.

Pada hari Piodalan Sang Hyang Aji Saraswati diharapkan kepada semua umat Hindu agar merenungkan secara mendalam segala faedah ilmu Pengetahuan yang telah diberkahkan Sang Hyang Saraswati kepada kita semua. Perenungan ini berlangsung sampai selesai "Aci" yang dipersembahkan kehadapan Sang Hyang Aji Saraswati. Sehari setelah Piodalan Sang Hyang Aji Saraswati disebut "Banyu Pinaruh" yang bertujuan untuk penyucian diri. Baca Kalender Penting Umat Hindu.

Sumber bacaan buku Rare Angon dan Catur Yajna oleh Jro Mangku Pulasari. (RANBB)

Rabu, 12 Februari 2014

Ilmu Pengeleakan Bali : Penengen, Magis dan Sisi Kanan

Tumbal Azimat melawan sihir
Tumbal, Azimat melawan Sihir
Penengen, Magis dan Sisi Kanan.

Melawan pengiwa yang menakutkan terhadap magis yang menetralisir yang digunakan oleh para pendeta da dukun untuk melindungi pelanggan mereka dari leyak sebuah magis sama kuatnya dengan yang dipunyai tukang sihir dan mengandung unsur-unsur yang sama seperti magis dari "kiri" - rumus (mantra), pesona (serana), dan azimat (penawar, sikepan, pergolan, tetulak).

Pesona yang khas adalah kelapa "kuning", daun dadap, bawang merah dan garam, bunga, gosokan emas, air hujan yang dikumpulkan dari tanaman, kampor, minyak lampu menyala yang diberi wewangian, pisang kembar, di atas barang-barang tersebut sebuah rumus diucapkan.

Azimat-azimat ini sering berupa gambar setan dan dewa-dewa yang didistorsi secara luar biasa, dikelilingi dengan simbol-simbol rahasia, digambarkan pada secarik kain putih baru atau piagam tipis dari perak atau tembaga, yang dikenakan pada pinggang, digantung di atas gerbang rumah atau di depan lumbung padi.


Gambar-gambar yang ditorehkan pada bendera-bendera kecil ini disebut tumbal, mungkin merepresentasikan senjata-senjata (senyata) bagi para dewa, atau mungkin gambar-gambar Batara Kala, Batara Gana, atau representasi yang aneh dari Tintya Dewata Bali yang abstrak dan membangkitkan minat, dikenal juga sebagai Sanghyang Tunggal - Yang Tak Terpikirkan, yang Sendiri, Tuhan Sejati.

Tintya sering muncul di dalam benda-benda ritual di dalam bentuk patung lelaki telanjang, tegak dengan nyala api berbentuk trisula yang muncul dari kepalanya tertangkup di dalam sikap berdoa dan kaki kanannya bertumpu pada roda api, sebuah cakra. Tintya yang digunakan sebagai azimat gaib secara luar biasa didistorsi, sering di dalam berbagai posisi yang tidak masuk akal, dengan banyak kepala, atau hanya kepala Tintya pada bentuk-bentuk abstrak dan geometris.

"Rangda" dan berbagai macam setan yang digunakan sebagai tumbal dimaksudkan untuk mengusir, dengan magis yang simpatis, hantu-hantu dan serigala jadi-jadian yang mengganggu dan menganiaya orang Bali. Baca Tingkat Pelajaran Ilmu Leak.

Rumus gaib dari "kanan" [penengen] sering kali doa-doa sederhana, rangkaian doa-doa dari nama-nama arwah-arwah pelindung dan mengutuk untuk menakut-nakuti serta mengacaukan leyak. 

Contoh-contoh di sini diambil secara acak dari naskah penengen yang ada :
"Ih, deriya mata malem, lima langah, batis jojo ..."
"...........kamu yang berhati jahat, matamu dibutakan, tanganmu dilumpuhkan, kakimu tak berguna."

Selasa, 04 Februari 2014

Degung Bali instrumental

musik streaming
Sobatbaliku
Degung Bali instrumental. 
Degung sebagai musik instrumental dari Jawa Barat asli hasil kreativitas masyarakat Sunda yang paling terkenal Degung Sabilulungan namun kini musik instrumental degung telah banyak diikuti daerah-daerah lain dengan alat-alat musik daerah bersangkutan. Seperti pulau Bali, kini hadir jenis musik instrumental degung dengan peralatan lengkap gambelan Bali seperti gangsa, kendang, kempur, kemong, klentuk, cengceng, reong, suling yang dipadu dengan alat musik modern seperti keyboard, organ, drum, gitar sehingga menghasilkan alunan instrumental degung yang indah. Degung mengiringi berbagai restoran di Bali. Degung hadir di lobby hotel, degung terdengar di Bandara International Ngurah Rai, degung mengalun di bungalow tengah sawah, degung mengiringi relaksasi di SPA, degung memang indah.

Degung sebagai nama perangkat gambelan, degung sebagai nama laras bagian dari laras salendro. Degung berkembang di Jawa Barat antara lain Gamelan Salendro, Pelog dan Degung.

 
Andapun kini bisa menikmati Degung Bali Instrumental tanpa download dan streaming, klik link dibawah ini : 




Free Music - Embed Audio Files - Non Stop Degung Bali 
Upload Music - Download Audio - Non Stop Degung Bali 2


Aneka Seni Budaya Bali seperti Angklung Kebyar, Joged Bungbung, Drama Gong, Wayang Cenk Blonk, Wayang Joblar, Klik disini.
 
 

Bali sebagai daerah seni di Indonesia berperan dalam memperkaya budaya musik instrumental degung ini, sering disebut degung Bali instrumental atau degung Bali songs. Lagu-lagu yang dimainkan kebanyakan pada lagu-lagu lama, seperti Degung Bungan Sandat, Degung Dagang Tuak, Degung Don Dapdape, Degung Juru Pencar, Degung Made Rai, Degung Pebesan, Degung Peteng Bulan, Degung Prantowan, Degung Ratu Anom, Degung Sekar Pandan Wangi, Degung Bes Nganggoang Kita, Degung Bunga Lan Kumbang, Degung Menek Bajang, Degung Mula Keto, Degung Saput Apeteng, Degung Sira Teka, Degung Surat Undangan, Degung Tape Uli, Degung Buduh Pedidi, Degung Kumbang Ngisep Madu, Degung Medamar Diabing, Degung Raja Pala, Degung Satua Tresna, Degung Sing Nyidayang Ngelawa, Degung Tembang Kasmaran, Degung Umah Suwung, Degung Curik-Curik, Degung Goak Maling, Degung Jukut Plecing, Degung Meong-Meong, Degung Nasi Jenggo, Degung Ngipiang Tunangan, Degung Putri Cening Ayu, Degung Sarinem Terikasem, Degung Dongkang Ngongkek, Degung Gumi Cara Jani, Degung Janger, Degung Jongkong Tabu, Degung Kusir Dokar, Degung Luas ke Gunung, Degung Ngalih Capung, Degung Pulung-Pulung Ubi, dan Degung-degung lainnya. (RANBB)