Selasa, 14 Juli 2015

Dharman Purushalakshanam

dharma
Hari Kemenangan Dharma
 Dharman Purushalaksanam " Menjalankan Dharma merupakan tanda bahwa engkau adalah manusia ".  Prinsip-prinsip Dharma tidak akan berubah menurut kesenangan manusia. Dharma itu abadi. Dharma tetap Dharma, dahulu, sekarang dan selamanya. 

"Chaathurvarnyam mayaa srishtam guna karmavibhaagash" demikian dinyatakan dalam Bhagawad Gita; artinya jelas sekali, yaitu 'Aku telah menciptakan keempat kasta dan mengelompokkan mereka berdasarkan sifat serta kegiatan mereka'. Tetapi, dengan berpegang pada segala argumen dangkal dan penalaran kosong, banyak orang mengikuti Dharma yang berkenan di hati mereka, dan tanpa rasa takut kepada Tuhan atau dosa, mereka menyeret orang-orang yang tidak berdosa dan orang-orang yang bodoh (belog)ke jalan yang salah pula. 

Itulah sebabnya mengapa kadang-kadang Tuhan turun ke bumi untuk menolong mereka yang tertindas dan untuk menegakkan kembali Dharma. Itulah yang menyebabkan Tuhan menjelma. Hal ini telah dinyatakan dengan lantang dalam Gita sebagai berikut :

"Dharma samsthaapanaarthaaya sambhavaami yuge yuge"
'Untuk menegakkan dharma Aku lahit ke dunia dari masa ke masa' (BhagawadGita 4.8)



Dharma bukanlah masalah biasa. Manusia yang tidak mempraktikkan Dharma sama dengan orang mati; mereka yang mempraktikkannya memiliki sifat yang suci. Sekarang terasa perlunya membimbing manusia pada jalan Dharma melalui nasehat yang baik, membangkitkan minat mereka dengan hasil-hasil yang menarik yang diperoleh jika mereka menempuh jalan itu, memperingatkan agar mereka menjauhkan diri dari orang-orang yang tidak mengikuti Dharma, dan memberikan hukumannya sebagai upaya terakhir.

Pada zaman dahulu orang tidak pernah meninggalkan pelaksanaan Dharma walaupun mereka diancam dengan maut  di ujung pedang. Kini, sekalipun tanpa tekanan paling ringan dari pihak lain, orang-orang tergelincir dan jatuh ke jurang Adharma.

Ada beberapa semboyan keduniawian misalnya "Udyogam purusha lakshanam" atau "Karman purushalakshanam" yang menyatakan bahwa 'Berkarya itu merupakan tanda bahwa engkau adalah manusia' atau 'Menjalankan tugas adalah pertanda kedewasaan' dan sebagainya. 

Namun semboyan yang sejati adalah "Dharman Purushalakshanam" artinya "Menjalankan Dharma merupakan tanda bahwa engkau adalah manusia". Setiap manusia harus menjalankan 'tugas yang dijiwai Dharma' pada waktu ia berusaha meraih keempat tujuan hidup manusia, yaitu dharma, artha, kama dan moksa. Sumber artikel buku Pancaran Dharma (Dharma Vahini) Wejangan Bhagawan Sri Sathya Sai Baba.

Sahabat Dharma, berbahagialah engkau yang berada di jalan Dharma, jangan lari dari Dharma. Sahabat Dharma, yang kini telah lari dari jalan Dharma ke jalan Adharma,  kembalilah ke jalan Dharma, jalan suci menuju kedamaian abadi. Om Svaha. (RANBB)