Jumat, 17 Februari 2017

Bumi Memberikan Tanah, Langit Menurunkan Hujan

Bagawad Gita III.14
yayur weda
YayurWeda

Sloka Bhagawad Gita ini mengingatkan kita bahwa tanpa tumbuh-tumbuhan semua mahluk bernyawa tidak dapat melangsungkan hidupnya di bumi ini. Mengapa ? Karena bahan pokok makanan hewan dan manusia adalah tumbuh-tumbuhan. Adanya tumbuh-tumbuhan adalah Yadnya dari bumi dan langit kepada semua mahluk hidup ini.

Sloka Bhagawad Gita itu adalah Bagawad Gita III.14 yaitu :

Annaad bhvanti bhuutaani
prajnyaad annasambhavad
yadnyad bhavati parjanyo
yadnyah karma samudbhavad

artinya :

Mahluk hidup berasal dari makanan. Makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan. Tumbuh-tumbuhan berasal dari hujan. Hujan berasal dari yadnya. Yadnya itu adalah karma. 


Bumi memberikan tanah. Langit menurunkan hujan untuk berkembangnya tumbuh-tumbuhan. Mengapa bumi dan langit dapat berlaku demikian. Itulah hukum Rta yang diciptakan Tuhan. Tuhan dalam kemahakuasaan-Nya menciptakan tumbuh-tumbuhan melalui hukum alamnya yang disebut Dewa Sangkara oleh para Resi. 

Karena itu umat Hindu akan memuja Tuhan sebagai Dewa Sangkara untuk memohon kekuatan jiwa dan raga dalam mengembangkan tumbuh-tumbuhan. Pada zaman industri dewasa ini, sungguh tidak mudah mengembangkan upaya agar tumbuh-tumbuhan dapat berkembang seimbang sesuai dengan hukum ekologi. Sudahkah kita menanam pohon ?

Dalam sloka Atharwa Veda X.8.31 disebutkan :

Avir vai nama dewata
rtena - aste parivrta
tasya rupena - ime vrksah
harita haritahsrajah

Artinya :

Warna hijau pada daun tumbuh-tumbuhan karena mengandung klorofil di dalamnya. Zat khlorofil itu menyelamatkan hidup. Hal ini ditetapkan Rta yang ada dalam tumbuh-tumbuhan. Karena zat itu tumbuh-tumbuhan menjadi amat berguna sebagai bahan makanan dan obat-obatan 

Dalam sloka Atharwa Veda VIII.7.10 disebutkan :

Ugra ya visa dhusanih osadhih

Artinya :

Tumbuh-tumbuhan menghancurkan pengaruh atmosfir yang beracun.

Manusia sebagai mahluk hidup yang paling serakah sering berbuat tidak adil kepada keseimbangan hidup tumbuh-tumbuhan tersebut. Untuk menumbuhkan sikap yang adil dan penuh kasih kepada teumbuh-tumbuhan, umat Hindu memohon tuntunan Dewa Sangkara sebagai manifestasi Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu, umat Hindu di India memiliki "hari Raya Sangkara Puja" , sedangkan umat Hindu di Bali memiliki Tumpek Wariga sebagai hari untuk memuja Dewa Sangkara.

Sudah selayaknya kita menjaga tumbuh-tumbuhan, pohon-pohonan, bahkan sudah seharusnya kita menanam pohon baik dipekarangan rumah ataupun dihutan yang jauh dengan tempat tinggal kita. 

Sudahkah Anda menanam pohon ? 


Kami memberikan kesempatan kepada semua lapisan masyarakat untuk menanam pohon dan mendapatkan keuntungan yang  layak secara Ekonomi, Ekologis, Sosial, Lingkungan dan Spiritual.

Menanam sangat penting bagi kehidupan kita, masa depan bumi dan anak cucu kita. segeralah bergabung bersama kami, 
Green Warrior Indonesia. 
Registerasi keanggotaan klik disini, 

atau hubungi SMS/WA 081294894000  

Senin, 13 Februari 2017

Seekor Harimau Vegetarian

Seekor Harimau Vegetarian



mata seorang sahabat
YayuVeda
Suatu kali seekor Harimau betina menyerang kawanan Domba. Dia sedang hamil tua dan sangat lemah. Ketika ia melompat menyerang mangsanya, ia melahirkan seekor bayi Harimau dan mati beberapa jam kemudian.
            Bayi Harimau dibesarkan oleh Domba. Domba makan rumput, sehingga bayi Harimau mengikuti cara mereka. Ketika Domba mengembik, bayi Harimau juga ikut mengembik seperti domba. Bayi Harimau itu berangsur-angsur tumbuh menjadi Harimau besar.


            Suatu hari, Harimau lain menyerang kawanan Domba yang sama. Harimau ini terkejut melihat ada Harimau pemakan rumput dikawanan Domba tersebut. Harimau liar itu menyerang si Harimau pemakan rumput yang kemudian mulai mengembik seperti Domba.
           
Harimau liar menyeretnya ke dalam air dan berkata: “Lihatlah wajahmu di dalam air. Kau sama seperti aku. Ini ada sedikit daging. Makanlah” kata Harimau liar sambil menaruh sepotong daging ke mulut Harimau vegetarian itu.
            Namun Harimau vegetarian tidak mau menerimanya dan mulai mengembik lagi. Secara perlahan, ia merasakan darah dari daging yang dijejalkan ke mulutnya dan mulai menyukainya.
            Kemudian Harimau liar berkata: “Sekarang kau tahu, tidak ada perbedaan antara kau dan aku. Ikuti aku ke dalam hutan. “
            Kita selalu berpikir bahwa kita adalah tubuh ini yang dibatasi oleh ruang dan waktu. Kita bukanlah tubuh ini. Kita adalah jiwa yang sangat berkuasa dalam tubuh.
            Tubuh kita seperti sebuah miniatur alam semesta. Tubuh terdiri  dari lima elemen dasar dan didukung oleh Jiwa. Setiap ciptaan harus memiliki pencipta atau kekuatan kreatif di baliknya. Kekuatan itu kita sebut dengan berbagai nama seperti Krishna, Shiva, Ibu, Ayah, Ishvara, dll. Tuhan tidak dapat diketahui, dilihat, digambarkan, atau dipahami oleh pikiran manusia. Tuhan hanya dapat diketahui melalui pengalaman langsung dalam Samadhi (anubhava). Pencipta sendiri telah menjadi ciptaan seperti kapas menjadi benang, kain, dan pakaian. (sumber PHDI Tangsel)