Senin, 11 September 2017

Gowes Nangkil ke PAJK Gunung Salak

Nangkil ke PAJK Gunung Salak Dengan Bersepeda

Perjalanan 10 September 2017, dimulai dari rumah dibilangan bintaro menuju Taman Tekno 2 BSD dilanjutkan ke Muncul, lewat dikit ketemu temen Om Ochied di Pasar Prumpung, kira kira dari rumah ke pasar prumpung sejauh 12 km. Tempat yang memang kita buat janji untuk ketemu pagi itu sekitar 06.30 WIB. Setelah menyantap bubur ayam, kita berdua berangkat gowes sesuai tujuannya ke Pura Gunung Salak.

Niat sudah bulat untuk kedua kalinya (baca Bersepeda keGunung Salak) Nangkil ke Luhur PAJK dengan bersepeda. Bagi sebagian orang mungkin gowes ke sini hanya sebagai kegiatan olahraga biasa, namun bagi saya sebagai Umat Hindu, gowes Ke PAJK memiliki misi tersendiri, selain nangkil juga untuk meningkatkan spiritual pribadi saya. Memiliki ikatan bathin dengan pura sebagai wujud bhakti kita sebagai umat Hindu.

Jalur sepeda Pasar Prumpung, Gunung Sindur, Ciseeng, Putat Nutug, Ranca Bungur, tepatnya di Indomaret Jl. Raya Cagak, sekitar 200 meter sebelum pasar Ciampea, merupakan pos yang selalu dikunjungi oleh goweser yang akan nanjak ke arah Gunung Salak seperti ke Gunung Halimun , Gunder, Papangbon, Kampung Urug, Cirangsad dan ke Pura Gunung Salak itu sendiri. Jarak tempuh dari Pasar Prumpung ke Indomaret sekitar 22 km.




Melanjutkan mengayuh sepeda ke Cinangneng, melalui jalan Raya Cibadak Ciampea keluar Pasar Ciampea belok kiri sedikit lalu  belok kanan di pertigaan Cinangneng, sedikit menangjak sebagai pemanasan hehehe… Menyusuri jalan raya Cinangneng hingga ke Terminal Tumaritis Tenjolaya sekitar 16 km dari Indomaret Ranca Bungur. Jalan memang cendrung menangjak, baik pendek, sedang maupun panjang, serta dengan kecuraman yang bervariasi. Bila kita lihat di strava ada segmen tanjakan dengan nama, tanjakan tanpa perasaan … hehehe silakan dicoba….

Pukul 11.00 kita sampe di Tenjolaya, istirahat kembali di Indomaret yang tepat berada pada pertigaan Tenjolaya, bila ke kekiri kita ke Taman Sari sedangkan ke kanan menuju terminal Segog. Panas yang mulai menyengat, kaki sudah mulai cape, kita putuskan istirahat, eh malah ketiduran … hahahaha…. Tidur didepan Indomaret ..  Pukul 12.45 kita mulai berangkat, mengingat perut mulai laper, setelah melewati rolling jalanan yang naik dan turun, sedikit melwati Curug Luhur kita makan siang, gado-gado yang nikmat sekali, dengan pemandangan yang sangat indah serta udara yang sejuk…

Menyusuri jalan gunung Malang yang rolling dan berkelok-kelok membutuhkan kesiapan mental, cukup panas memang … sahabat Om Ochied sempet menjalankan solat di Masjid Baitul Mu’minin. Kemudian melanjutkan perjalanan menuju pura. Jarak dari pertigaan ke pura sekitar 8 km. Sekitar pukul 14.00 kita sampai di Pura Parahyangan Agung Jagatkartta Taman Sari Gunung Salak. Setelah melakukan persiapan persembahyangan dengan membersihkan badan, kami naik ke madya mandala. Om Ochied senang dan puas, setelah berfoto2 kita menuju uttama mandala, dengan sedikit penjelasan tentang pelinggih-pelinggih yang ada , bagaikan seorang guide yang sedang mengantar tamu ‘bule’, saya melakukan persembahyangan… senang dan bahagia bisa nangkil serta ngaturang bakti ring ajeng Ida Sesuhunan…

Astungkara, setelah menikmati kopi di warung pukul 16.30 kita kembali ke BSD, melewati Pasar Dramaga, Atang Sanjaya, kembali ke Ciseeng, Pasar Prumpung. Berpisah kerumah masing-masing di pasar prumpung walau dengan keadaan hujan yang cukup deras..


Makasih om Ochied yang telah menjadi teman seperjalanan yang sangat mengesankan, hehehe … tidur siang karena kecapean di indomaret Tenjolaya takan dilupakan…
Bagi yang sudah expert dalam bersepeda, mungkin ini cerita terlalu lebay ... maklumlah saya bukan lah goweser sejati, dan sejatinya memang bukan goweser .. semoga cerita singkat ini bisa bermanfaat ..