Selasa, 30 April 2019

34 Hal Penting Mengenai Hari Raya Saraswati Yang Harus Diketahui

HARI RAYA SARASWATI 


dewi saraswati
Hari Raya Saraswati
Saraswati adalah hari raya untuk memuja Sang Hyang Widhi dalam kekuatannya menciptakan ilmu pengetahuan dan ilmu kesucian. Silakan Download Diktat Hariraya Umat Hindu

1. Kapan dilaksanakan Hari Raya Saraswati ? 
Sabtu (Saniscara) Umanis wuku Watugunung, setiap 210 hari

2. Apa yang dilakukan pada Hari Raya Saraswati ? 
Hari ini merupakan pawedalan Sang Hyang Aji Sawaswati, yaitu perayaan turunnya ilmu pengetahuan. Dilakukan upacara selamatan terhadap semua pustaka/ rontal/ kitab, sebagai penghormatan dan puji syukur kehadapan Beliau yang telah menurunkan ilmu pengetahuan. 

3. Apa saja Upakara Hari Raya Saraswati ? 
Upacara Saraswati yang paling inti adalah Banten (sesajen) Saraswati, daksina, beras wangi dan dilengkapi dengan air kumkuman (air yang diisi kembang dan wangi-wangian). Dapat pula ditambah dengan Sesayut Saraswati, banten tumpeng dan sodaan putih-kuning. 

Sloka-Sloka Mengenai Dewi Saraswati : Klik Disini



4. Apa makna Hari Raya Saraswati ? 
Hari Raya Saraswati adalah hari raya untuk mengingatkan umat Hindu agar senantiasa memuja Tuhan dalam manifestasi-Nya sebagai pencipta Ilmu Pengetahuan. 

5. Apa tujuan Pemujaan Tuhan sebagai Dewi Saraswati ? 
Agar umat Hindu senantiasa sadar secara sungguh-sungguh dan benar untuk selalu mencari Ilmu Pengetahuan untuk menyertai hidupnya sepanjang jaman. 

6. Apa arti dari Hari Saraswati sebagai Hari Hyang-hyangning Pangeweruh ? 
Hari pemujaan pada Tuhan sebagai Dewanya Ilmu Pengetahuan. Hari Raya Saraswati sebagai hari raya untuk mengingatkan umat Hindu agar senantiasa belajar terus mencari ilmu selama hidup. Dewi saraswati diyakini sebagai manifestasi Tuhan Yang Maha Esa dalam fungsi-Nya sebagai Dewi Ilmu Pengetahuan agar Ilmu Pengetahuan itu dirasakan bagaikan sinar menerangi hidup ini. 

7. Apa asal kata dari Saraswati ? 
Kata Saraswati berasal dari urat kata “sr” yang artinya mengalir dan di dalam Veda, Saraswati adalah nama Devi Sungai dan Devi Ucap (pengetahuan atau kebijaksanaan). 

8. Apa makna simbol Devi Saraswati digambar sebagai Devi yang cantik ? 
Devi adalah simbul kekuatan yang indah, menarik lemah-lembut dan mulia yang merupakan sifat dari ilmu pengetahuan. Dewi yang cantik melambangkan ilmu pengetahuan yang menarik umat manusia, murni dan meningkatkan keseluruhan hidup dan budhi pekerti. 

9. Apa makna simbol Devi Saraswati digambar bertangan empat ? 
Bertangan empat melambangkan penguasaan kitab suci Veda (Catur Veda) dan penguasaan alam semesta. 

10. Apa makna Keropak pada simbol Devi Saraswati ? 
Keropak lambang sumber pengetahuan, simbul dari ilmu pengetahuan suci 

11. Apa makna Teratai pada simbol Devi Saraswati ? 
Teratai lambang kesucian, simbul kesucian Sang Hyang Widhi 

12. Apa makna Vina pada simbol Devi Saraswati ? 
Vina (kecapi) lambang keindahan, simbul dari seni budaya yang agung. 

13. Apa makna Genitri pada simbol Devi Saraswati ? 
Ganitri (tasbih) lambang konsentrasi, yang mampu berkonsentrasi akan memperoleh ilmu pengetahuan. Sebagai simbul kekekalan dan tidak terbatasnya ilmu pengetahuan. 

14. Apa makna Burung Merak pada simbol Devi Saraswati ? 
Vahananya berupa Burung Merak melambangkan ego, bagi seorang yang bijak, egonya titekan tidak diberikan menguasai dirinya. 

15. Apa makna Angsa pada simbol Devi Saraswati ? 
Angsa lambang kebijaksanaan (Vivekajnana) mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Karena hanya Angsalah yang dapat memisahkan air dengan minyak atau air dengan lumpur sehingga jika ia minum maka airnya sajalah yang ditelannya. 

16. Apa maksud dari Angsa penguasa ketiga dunia ? 
Angsa merupakan perlambang kekuasaan ketiga dunia (Triloka, Bhur, Bhuah, Swah) karena ia bergerak di tiga unsur alam yaitu air, di darat maupun di udara. 

17. Apa saja yang dipegang oleh tangan Dewi Saraswati ? 
1. Wina ; Kecapi (alat musik) 
2. Kropak ; Pustaka (buku) 
3. Ganitri ; Japa Mala (tasbih) 
4. Damaru ; (kendang kecil) 

18. Stana Sang Hyang Aji Saraswati disimbolkan pada Aksara, dan apa maknanya ? 
Kata Aksara dalam bahasa Sanskerta artinya yang kekal abadi. Ini berarti Aksara itu atau hurup yang fungsinya untuk menyebarkan sabda Tuhan yang merupakan kebenaran yang kekal abadi. Karena itu Aksara itu jangan disalah gunakan untuk menuliskan hal-hal yang membuat manusia semakin jauh dengan sabda Tuhan Yang Kekal Abadi itu. 

19. Apa yang dimaksud dengan Brata Saraswati ? 
Menurut Lontar Sundharigama tentang Brata Saraswati, pemujaan Dewi Saraswati harus dilakukan pada pagi hari atau tengah hari. Dari pagi sampai tengah hari tidak diperkenankan membaca dan menulis terutama yang menyangkut ajaran Weda dan sastranya. 

20. Berapa lama waktu pelaksanaan Brata Saraswati ? 
Bagi yang melaksanakan Brata Saraswati dengan penuh, tidak membaca dan menulis itu dilakukan selama 24 jam penuh. Sedangkan bagi yang melaksanakan dengan biasa, setelah tengah hari dapat membaca dan menulis. 

21. Apa yang dimaksud dengan Sambang Samadhi ? 
Pada malam hari, saat Hari Raya Saraswati dianjurkan melakukan malam sastra dan Sambang Samadhi, kegiatan dengan membaca sloka-sloka Bhagawad Gita dan buku-buku agama. 

22. Sebutkan nama-nama lain Devi Saraswati dalam kitab Rgveda ! 
1. Suyama ; yang sangat cantik 
2. Subhra ; yang berbusana putih 
3. Pavaka ; yang menyucikan penyembahnya 
4. Dhiyavasu ; yang kaya di dalam kebaktian 
5. Codayitri-sunrtanam ; yang mendorong untuk berbicara benar 
6. Cetanti sumatinam ; yang memberi inspirasi untuk berpikir luhur 
7. Ambhitama ; ibu yang sangat baik 
8. Sindhumata ; ibu bagi segala air 
9. Virapatni ; istri pahlawan (Brahma/Prajapati) 
10. Marutvati ; istri dari Indra 
11. Paviravi ; yang menyucikan 
12. Marutsakha ; sahabat para Marut 
13. Citrayuh ; yang mengaruniai anugrah kebahagiaan 

23. Di samping Abhisekanama tersebut, Saraswati memiliki fungsi apa ? 
1. Saraswati penganugrah kekayaan 
2. Saraswati penganugrah kegembiraan 
3. Saraswati penganugrah keturunan 
4. Saraswati penganugrah makanan 




24. Sebutkan nama-nama lain Devi Saraswati dalam kitab Itihasa dan Purana ! 
1. Sarada ; yang memberikan sari-sari kehidupan 
2. Vagisvari ; devi kata-kata atau kebijaksanaan 
3. Bharati ; kebudayaan 
4. Brahmi ; sakti dewa Brahma 


25. Apa makna Hari Raya Pagerwesi ? 
Hari Raya Pagerwesi bertujuan untuk mengingatkan kita untuk memuja Tuhan sebagai Sang Hyang Paramesti Guru agar dalam kehidupan kita ini terlahir dan terbentuk para Guru yang berkwalitas untuk menyampaikan Ilmu Pengetahuan pada masyarakat dalam artian yang seluas-luasnya. 

26. Apa kaitannya Hari Raya Saraswati dengan Hari Raya Pagerwesi ? 
Hari Raya Saraswati merupakan hari Ilmu Pengetahuan, sedangkan Hari Raya Pagerwesi adalah hari Guru dari sudut pandang Agama Hindu. Betapapun hebatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan kalau tidak ada Guru yang mengejawantahkan Ilmu Pengetahuan itu ke masyarakat maka Ilmu Pengetahuan itu akan tidak banyak berguna. 

27. Apa kaitannya Hari Raya Saraswati dengan Hari Raya Galungan dan Kuningan ? 
Hari Raya Galungan dan Kuningan sebagaimana dinyatakan dalam Lontar Sunarigama sebagai Hari Raya untuk mensinergikan Ilmu Pengetahuan (Jnyana) itu agar menjadi berfungsi secara sinergis sehingga dapat didaya gunakan oleh umat manusia untuk memenangkan Dharma melawan Adharma. 

28. Apa fungsi Ilmu Pengetahuan itu ? 
Ilmu Pengetahuan itu harus dicari terus. Setelah Ilmu Pengetahuan itu di dapat harus ada Guru berkwalitas sebagai SDM yang berkewajiban untuk mengejawantahkan Ilmu Pengetahuan itu pada masyarakat. Ilmu Pengetahuan akan berhasil meningkatkan kwalitas hidup masyarakat apa bila Ilmu Pengetahuan itu dalam penerapannya terpadu. 

29. Apa kaitannya Hari Raya Saraswati, Hari Raya Pagerwesi dan Hari Raya Galungan-Kuningan ? 
Hari Raya Saraswati sebagai Hari Raya mengingatkan umat manusia agar terus menerus mendalami Ilmu Pengetahuan itu. Hari Raya Pagerwesi adalah Hari Raya untuk mengingatkan agar umat manusia membentuk lahirnya para Guru yang berkwalitas. Sedangkan Hari Raya Galungan untuk mengingatkan umat manusia agar menerapkan Ilmu Pengetahuan itu secara sinergis untuk tegaknya Dharma. 

30. Apa pengertian dari Saraswati adalah Sakti Dewa Brahma ? 
Saraswati adalah nama dewi, Sakti Dewa Brahma (dalam konteks mitologi, sakti diartikan istri). Sakti sesungguhnya berarti kekuatan yang terwujud. Dengan demikian Dewa Brahma adalah sinar suci Tuhan dalam wujud daya spiritual Tuhan dalam menciptakan Ilmu Pengetahuan. Sedangkan Saraswati adalah aspek Tuhan dalam mewujudkan ilmu itu menjadi nyata di bumi ini sehingga dapat didaya gunakan oleh manusia. 

31. Kapan dilaksanakan Hari Banyu Pinaruh ? 
Minggu (Redite) Pahing wuku Sinta. Sehari setelah Hari Raya Saraswati. 

32. Apa makna Hari Banyu Pinaruh ? 
Hari yang merupakan kelanjutan dari perayaan Saraswati. Kata Banyu Pinaruh artinya Air Ilmu Pengetahuan. 

33. Bagaimana pelaksanaan Upacara Banyu Pinaruh ? 
Upacara yang dilakukan yakni menghaturkan laban nasi pradnyam air kumkuman dan loloh (jamu) sad rasa (mengandung enam rasa). Pada puncak upacara, semua sarana upacara itu diminum dan dimakan. Upacara ditutup dengan mathirta. Upacara ini penuh makna yakni sebagai lambang meminum air suci Ilmu Pengetahuan. 

34. Bagaimana pelaksanaan Hari Raya Saraswati di Provinsi Banten ? 
Mengikuti Desa, Kala dan Tattwa yang ada. Menyesuaikan dengan situasi, kondisi yang ada tanpa mengurangi Tattwa yang dimiliki hari raya Saraswati. Persembahyangan dilaksanakan pagi hari dan atau pada petang hari, dilanjutkan dengan Mesambang Semadhi atau Malam Sastra. 

Matur Suksma, Silakan download dan Share Tanya-Jawab dalam Bentuk Diktat yang sampun tiang susun, Klik disini.

Kamis, 18 April 2019

Cecangkriman Sesawangan Wewangsalan Bebladbadan

Cecangkriman
Buku Wija Kasawur

Sesawangan
Pedasang punggelan ring sor !
  1. "Nang tingalin Luh ento duur abinge kupu-kupune liang mecanda saling maiberan ambat ja liang kenehne "
  2. "Anak sedeng kadaut nepukin bintang mecanda di langite"

Kupu-kupu wiadin bintang kaanggen Sesawangan marep ring daa-teruna (sane sedeng muponin kaliangan). Para Pengawi Kasusastraan Bali Anyar, bebas ngawi Sesawangan  anggennya ngalengutang kekawianne. 
"Nanging ring Kasusastraan Bali Purwa, Sesawangan punika sekadi intaran, marupa klise potrekan upami "Alisne tebel sekadi don intaran, susune nyangkih waluya nyuh gadinge kembar" 



Sesawangan punika maciri antuk kruna ; kadi, alah, buka, tanpendah kadi, miwah waluya.

Conto Sesawangan 
Gobane layu kadi tunjung  ............. mayang
Jrijine luir pusuh ............bakung
Kenehne engsek buka katangkeb ........belangit
Yen suba ajak ngomong pragat pesautne buka ............
Munyinne ngucikcak buka becicane ..........ujanan
Muane burik buka tain  ..............sampine ujanan
Suarane Jero Suli jangih kadi sunarine ........ampehang angin
Kulitne gading nyalang buka emase ........sinangle
Demitne alat botor ......... encak
Rupane ayu tan pendah kadi deling  ........didindinge
Nyonyone nyangkih putih gading buka ..... nyuh gading kembar
Tayungane buka .............
Kejangat kejengit buka ......... bojog suluhin
Galakne kadi cicing .......... kepelek
Bok ne selem denges dan bina kadi  ........ embotan blayan
Kemikane manis luir  ........ ngemu madu
Bangkiangne rengkiang, tan bina kadi .......nyekel gonda layu
Kenehne dekdek lidek buka ............ gedahe pantigan

Wewangsalan 
Wewangsalan inggih punika rerasmen basa sane kawangun antuk kalih lengkara. Lengkara kapertama mawasta giing, punika wantah lelawatan lengkara, lengkara kaping kalih sane mawasta daging. Paiketan lengkara giing ring lengkara daging kaiket antuk kanti suara.

Conto Wewangsalan
Dija kacang ditu komak (giing ; sampiran)
Dija pejang ditu jemak (daging ; isi)

Jekjek padang pesu lindung (giing )
Betek basang pesu kidung (daging)

Ada uga da sampi, artine ........... ada lega ada tampi
Tain belek tain belenget ........... suba jelek mara inget
Suba bawang buin tambusin .......... suba tawang buin tandruhin
Ngalih sampi galang bulan ............ ngalih bati ilang kemulan
Mamula jae mamula cekuh ............ ane ngelahang gaene malingkuh
Sumagane gadang-gadang ............ pisagane megadang
Tiing ampel bukune liu ............. jegeg ngotel kutune liu
Meli bulung di penatih ............ gobane pelung buka katih
Asep menyan maja gau ........... nakep lengar aji kau
Ada tengeh masui kaput ............. ada keneh mamunyi takut
Bangbang dadua ken ceburin ............ bajang dadua ken anggurin
Cekcek poleng poleng tumisi bengil ..........Desek ngereng gisi nengil
Delem Sangut Merdah Tualen ............ medem bangun ngamah dogen
Gamongan kladi jae ............... Omongan dadi gae
Gedenan padange teken gondene ....gedenan tandatange teken gobane
Idup kedele mati kacang ...............Idup jele mati sayang
Tain bebek tain blenget...... suba jelek mara inget

Bebladbadan
Bebladbadan inggih punika rerasmen basa sane kanggen ri kala magegonjakan, Bebladbadan punika kewangun antuk tigang bagian luire : a. Bantang, b. arti sujati, c. arti paribasa.

conto Bebladbadan
Makunyit di alas (batang), temu (arti sujati), katemu (arti paribasa)
Majempong bebek (batang), jambul (arti sujati), ngambul (arti paribasa)
Maceleng lua (batang), bangkung (arti sujati), bengkung (arti paribasa)

Madasar nasi .... entip ..........ngintip
Ngatak wayah ......dongkang ........nongklang
Mawayang gadang ..........kresna ......... tresna
Maberuk tanah ........carat ..........nyaratang
Matalin radio ....... antena ......... ngantene
Masok gedenan .........bodag ..........ngodag-ngodag
Maatin jaka .............
Mabawang putihin ........suna ........pisuna
Mawayang gadang ........ kresna ........tresna
Mapipis selem satakan ........tukel ........nukelan
Malindung pangkung..........
Makamben disunduk ..... engsel ..... maseselan
Makunyit dialas ......temu.........matemu

Cecangkriman

Senin, 08 April 2019

Tradisi Nuur Tirtha Pujawali Pura Hindu Se JABODEBABEK

Nuur Tirtha Dalam Rangka Pujawali Pura Dharma Sidhi

Mendak Pekuluh Nuur Tirtha
Nuur Tirtha ring PAJK Gunung Salak
Mendak Pekuluh atau Nuur Tirtha merupakan suatu tradisi atau sesuatu yang menjadi turun temurun yang diwariskan oleh pendahulu kami, demikian pula dalam setiap pujawali (Upacara Dewa Yadnya) Pura Dharma Sidhi Ciledug Tangerang Banten, ada satu rangkaian yang dilaksanakan yaitu Nuur Tirtha ke Pura atau Parahyangan yang ada di Jakarta, Bogor, Depok, Banten dan Bekasi. Biasanya acara Nuur Tirtha atau Mendak Pekuluh ini dilaksanakan pada hari Minggu atau tiga hari sebelum pujawali yang jatuh pada Buda Kliwon Ugu (setiap hari Rabu). Pura Dharma Sidhi terletak di Jl. P & K III No. 28-29 Parung Serab, RT. 03 RW. 05, Ciledug, Parung Serab, Tangerang, Kota Tangerang, Banten. Klik Lokasi Pura

Kami Umat Hindu Banten, sebagai generasi yang datang ke wilayah JaBoDeBaBek ini tahun 2000 an telah menerima dari pendahulu-pendahulu kegiatan Nuur Tirtha, sehingga menjadi sebuah tradisi bagi kami di lingkungan Suka Duka Hindu Dharma (SDHD) Banjar Ciledug dan Sekitarnya yang berdiri pada 4 januari 1987. Sedangkan Pura Dharma Sidhi secara resmi Ngenteg Linggih dan Pemlaspasan dilaksanakan pada 26 Mei 1993, Buda Kliwon Ugu Sasih Sada Tahun Saka 1915.



Astungkara, admin dapat ngaturangayah Mendak Pekuluh atau Nuur Tirtha ke Parahyangan Agung Jagatkartta Tamansari Gunung Salak Bogor. Bagaimana kegiatan Nuur Tirtha dimaksud ? Simak vidio yang telah admin buat dibawah ini.

 

Dalam Pujawali yang ke-50 ini, dilaksanakan rangkaian Pujawali Nuur Tirtha pada hari Minggu 7 April 2019. Berikut ini adalah Pura atau Parahyangan tempat kegiatan Nuur Tirtha.

DEPOK
  1. Pura Tri Bhuana Agung Jl. Kerinci Raya No.10 Abadijaya, Sukmajaya Depok Timur, Jawa Barat . Klik Lokasi Pura 
  2. Pura Prajapati Purna Pralina Jl. Akses UI No. 47 KelapaDua, Cinere Depok Jawa Barat. Klik Lokasi Pura
  3. Pura Amerta Jati Cinere Jl. Punak No.33 Cinere, Pangkalan Jati, Cinere, Kota Depok, Jawa Barat. Klik Lokasi Pura
BEKASI
  1. Pura Agung Tirtha Bhuana Jl. Jatiluhur Raya, Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat Klik Lokasi Pura
BOGOR
  1. Pura Giri Kusuma Bogor Jl. Pawon No.34, Tanah Baru, Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat. Klik Lokasi Pura
  2. Pura Raditya Dharma Cibinong Bogor  Jl. Caduad Asrama No.5-18, Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Klik Lokasi Pura
  3. Parahyangan Agung Jagatkartta (PAJK) Cilobak, Tamansari Gunung Salak Bogor, Jawa Barat. Klik Lokasi Pura
  4. Pura Loka Arcana Ciangsana Komp. TNI AL Ciangsana Gunung Putri Bogor, Jawa Barat. Klik Lokasi Pura

BANTEN 
  1. Pura Parahyangan Jagatguru Nusa Loka, BSD City, Serpong, Sektor 14 - 6, Rw. Mekar Jaya, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten. Klik Lokasi Pura
  2. Parahyangan Bhuwana Raksati Tigaraksa  Jl. Vihara No.097 RT.002/RW 004 Ds. Sodong Tigaraksa Tangerang, Banten. Klik Lokasi Pura
  3. Pura Mertasari Rempoa Jl. Kenikir No. 20 Rempoa Ciputat Timur Tangerang Selatan Banten. Klik Lokasi Pura
  4. Pura Kertajaya Jl. KS. Tubun Dalam, No. 108, Koang Jaya, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten. Klik Lokasi Pura
  5. Pura Agung Eka Wira Anantha Serang, Komplek Koppassus Group I, Taman Baru, Taktakan, Kota Serang, Banten. Klik Lokasi Pura
JAKARTA UTARA
  1. Pura Dalem Purnajati Tanjung Puri Cilincing Tanjung Priok RT. 1 / RW. 11, Semper Barat, Cilincing, Kota Jakarta Utara. Klik Lokasi Pura
  2. Pura Segara Tanjung Priok Krematorium Cilincing Jl. Kremasi 28 Kali Baru Timur 29 RT.002 , Kali Baru, Cilincing, RT.7/RW.4, Kali Baru, Jakarta Utara. Klik Lokasi Pura
JAKARTA PUSAT
  1. Pura Agung Wira Satya Bhuana Jl. Kesehatan Komplek Paspampres Cideng Gambir Jakarta Pusat. Klik Lokasi Pura

JAKARTA BARAT
  1. Pura Candra Praba Jelambar Jl. Indraloka Raya No.1, RT.8/RW.10, Jelambar, Grogol petamburan, Kota Jakarta Barat. Klik Lokasi Pura

JAKARTA TIMUR
  1. Pura Widya Dharma Cibubur Komplek Perkemahan Cibubur RW.5, Pd. Ranggon, Cipayung, Kota Jakarta Timur. Klik Lokasi Pura
  2. Pura Penataran Agung Kerta Bumi TMII Jalan Raya Taman Mini, RW.2, Ceger, Cipayung, Kota Jakarta Timur. Klik Lokasi Pura
  3. Pura Agung Taman Sari Halim Jl. Pura Agung Taman Sari, RT.1/RW.13, Halim Perdana Kusumah, Makasar, Kota Jakarta Timur. Klik Lokasi Pura
  4. Pura Aditya Jaya Rawa Mangun Jl. Daksinapati Raya No.10, Rawamangun, Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur. Klik Lokasi Pura
  5. Pura Mustika Dharma Komp. Kopassus Cijantung Komplek Kopassus, Jl. R.A Fadillah, Cijantung, Pasar Rebo, RT.1/RW.5, Cijantung, Kota Jakarta Timur. Klik Lokasi Pura

JAKARTA SELATAN

  1. Pura Ksatriyaloka Kalibata Komp. POMAD Kalibata No., Jl. Kalibata Tengah I No.13, RT.17/RW.4, Kalibata, Pancoran, Kota Jakarta Selatan. Klik Lokasi Pura
  2. Pura Agung Wira Dharma Samudra Komp. Marinir Cilandak Jl. Komp. Marinir Cilandak, RT.10/RW.5, Cilandak Tim., Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan. Klik Lokasi  Pura
  3. Pura Agung Widya Mandala Komp. Mabad Lenteng Agung Jl. Yonzikon 13 No.18B, RT.1/RW.13, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, Klik Lokasi Pura