Jumat, 27 Agustus 2021

Makna Hari Banyu Pinaruh

Makna Hari Banyu Pinaruh 


Kapan dilaksanakan Hari Banyu Pinaruh ?

Minggu (Redite) Pahing wuku Sinta. Sehari setelah Hari Raya Saraswati.

 


Apa makna Hari Banyu Pinaruh ?

Hari yang merupakan kelanjutan dari perayaan Saraswati. Kata Banyu Pinaruh artinya Air Ilmu Pengetahuan.

 

Bagaimana pelaksanaan Upacara Banyu Pinaruh ?

Upacara yang dilakukan yakni menghaturkan laban nasi pradnyam air kumkuman dan loloh (jamu) sad rasa (mengandung enam rasa). Pada puncak upacara, semua sarana upacara itu diminum dan dimakan. Upacara ditutup dengan mathirta. Upacara ini penuh makna yakni sebagai lambang meminum air suci Ilmu Pengetahuan.

 

Bagaimana pelaksanaan Hari Raya Saraswati di Provinsi Banten ?

Mengikuti Desa, Kala dan Tattwa yang ada. Menyesuaikan dengan situasi, kondisi yang ada tanpa mengurangi Tattwa yang dimiliki hari raya Saraswati. Persembahyangan dilaksanakan pagi hari dan atau pada petang hari, dilanjutkan dengan Mesambang Semadhi atau Malam Sastra.





Senin, 23 Agustus 2021

Foto Dokumentasi : Pujawali Parahyangan Agung Jagatkartta 2021

Pujawali Parahyangan Agung Jagatkartta 2021 

Astungkara Tiang dapat kesempatan hadir dan menyaksikan upacara tahunan Pujawali Parahyangan Agung Jagatkartta (PAJK) Gunung Salak Bogor yang dilaksanakan bertepatan dengan Purnama Ketiga, yang tahun ini jatuh pada hari Minggu 22 Agustus 2021. Sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena tahun ini situasi dan kondisi dunia sedang pandemi covid-19, sehingga pelaksanaannya sangat ketat dalam Protokol Kesehatan yaitu memakai Masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Tiang dapat hadir dan mendokumentasikan peristiwa ini, dan hasilnya dapat dilihat pada slideshows dibawah ini. Sehari sebelum pujawali PAJK dilaksanakan Santi Puja pada Sabtu, 21 Agustus 2021, dengan suasana hujan pelaksanaan Japa Mantra dan Murwa Daksina dapat berjalan dengan baik.


Simak video Pelaksanaan Pujawali :

Mohon di SUBSCRIBE n LIKE, Terima Kasih

SIMAK VIDEONYA PADA LINK DIBAWAH INI !!

Tabuh Bebarongan Sekaha Gong PEWA Banjar Serang Banten https://youtu.be/TtHx3WC1daw

Tabuh Tari Rejang Sari Sekaa Gong Banjar PEWA Serang Banten https://youtu.be/BqAa-CNHcpY

KEREN ! Baleganjur Muda Mudi Hindu Tangerang Selatan https://youtu.be/4NMH9oMGxUc

Belajar Tabuh Tari Rebong Puspa Mekar https://youtu.be/dpPGTs4myf0

Baleganjur Permuditha Muda-Mudi Tangerang https://youtu.be/POztTk4fK-Y

Belajar Calung Tabuh Tari Rejang Dewa https://youtu.be/wjeEmnksS-E


Pada hari Minggu Purnama Ketiga, 22 Agustus 2021 dilaksanakan Upacara Melaspas dan Memakuh Pelinggih Pura Pasar Agung yang baru selesai dikerjakan dengan pelinggih Padmasana, Gedong dan Ratu Penglurah, sedangkan Penyengker belum terbangun.

 



Jumat, 20 Agustus 2021

Apa Asal Kata dari Saraswati

Saraswati adalah hari raya untuk memuja Sang Hyang Widhi dalam kekuatannya menciptakan ilmu pengetahuan dan ilmu kesucian.

Kapan dilaksanakan Hari Raya Saraswati ?

Sabtu (Saniscara) Umanis wuku Watugunung, setiap 210 hari

Apa yang dilakukan pada Hari Raya Saraswati ?

Hari ini merupakan pawedalan Sang Hyang Aji Sawaswati, yaitu perayaan turunnya ilmu pengetahuan. Dilakukan upacara selamatan terhadap semua pustaka/ rontal/ kitab, sebagai penghormatan dan puji syukur kehadapan Beliau yang telah menurunkan ilmu pengetahuan.




Apa saja Upakara Hari Raya Saraswati ?

Upacara Saraswati yang paling inti adalah Banten (sesajen) Saraswati, daksina, beras wangi dan dilengkapi dengan air kumkuman (air yang diisi kembang dan wangi-wangian). Dapat pula ditambah dengan Sesayut Saraswati, banten tumpeng dan sodaan putih-kuning.

Apa makna Hari Raya Saraswati ?

Hari Raya Saraswati adalah hari raya untuk mengingatkan umat Hindu agar senantiasa memuja Tuhan dalam manifestasi-Nya sebagai pencipta Ilmu Pengetahuan.

Apa tujuan Pemujaan Tuhan sebagai Dewi Saraswati ?

Agar umat Hindu senantiasa sadar secara sungguh-sungguh dan benar untuk selalu mencari Ilmu Pengetahuan untuk menyertai hidupnya sepanjang jaman.

Apa arti dari Hari Saraswati sebagai Hari Hyang-hyangning Pangeweruh ?

Hari pemujaan pada Tuhan sebagai Dewanya Ilmu Pengetahuan. Hari Raya Saraswati sebagai hari raya untuk mengingatkan umat Hindu agar senantiasa belajar terus mencari ilmu selama hidup. Dewi saraswati diyakini sebagai manifestasi Tuhan Yang Maha Esa dalam fungsi-Nya sebagai Dewi Ilmu Pengetahuan agar Ilmu Pengetahuan itu dirasakan bagaikan sinar menerangi hidup ini.

Apa asal kata dari Saraswati ?

Kata Saraswati berasal dari urat kata “sr” yang artinya mengalir dan di dalam Veda, Saraswati adalah nama Devi Sungai dan Devi Ucap (pengetahuan atau kebijaksanaan).

Apa makna simbol Devi Saraswati digambar sebagai Devi yang cantik ?

Devi adalah simbul kekuatan yang indah, menarik lemah-lembut dan mulia yang merupakan sifat dari ilmu pengetahuan. Dewi yang cantik melambangkan ilmu pengetahuan yang menarik umat manusia, murni dan meningkatkan keseluruhan hidup dan budhi pekerti.

Apa makna simbol Devi Saraswati digambar bertangan empat ?

Bertangan empat melambangkan penguasaan kitab suci Veda (Catur Veda) dan penguasaan alam semesta.

Apa makna Keropak pada simbol Devi Saraswati ?

Keropak lambang sumber pengetahuan, simbul dari ilmu pengetahuan suci

Apa makna Teratai pada simbol Devi Saraswati ?

Teratai lambang kesucian, simbul kesucian Sang Hyang Widhi

Apa makna Vina pada simbol Devi Saraswati ?

Vina (kecapi) lambang keindahan, simbul dari seni budaya yang agung.

Apa makna Genitri pada simbol Devi Saraswati ?

Ganitri (tasbih) lambang konsentrasi, yang mampu berkonsentrasi akan memperoleh ilmu pengetahuan. Sebagai simbul kekekalan dan tidak terbatasnya ilmu pengetahuan.

Apa makna Burung Merak pada simbol Devi Saraswati ?

Vahananya berupa Burung Merak melambangkan ego, bagi seorang yang bijak, egonya titekan tidak diberikan menguasai dirinya.

Apa makna Angsa pada simbol Devi Saraswati ?

Angsa lambang kebijaksanaan (Vivekajnana) mampu membedakan yang baik dan yang buruk. Karena hanya Angsalah yang dapat memisahkan air dengan minyak atau air dengan lumpur sehingga jika ia minum maka airnya sajalah yang ditelannya.

Apa maksud dari Angsa penguasa ketiga dunia ?

Angsa merupakan perlambang kekuasaan ketiga dunia (Triloka, Bhur, Bhuah, Swah) karena ia bergerak di tiga unsur alam yaitu air, di darat maupun di udara.

Apa saja yang dipegang oleh tangan Dewi Saraswati ?

1. Wina ; Kecapi (alat musik)

2. Kropak ; Pustaka (buku)

3. Ganitri ; Japa Mala (tasbih)

4. Damaru ; (kendang kecil)



Selasa, 17 Agustus 2021

Abhisekanama Devi Saraswati

Abhisekanama Devi Saraswati 

Nama lain Devi Saraswati dalam kitab Rgveda !

1. Suyama ; yang sangat cantik

2. Subhra ; yang berbusana putih

3. Pavaka ; yang menyucikan penyembahnya

4. Dhiyavasu ; yang kaya di dalam kebaktian

5. Codayitri-sunrtanam ; yang mendorong untuk berbicara benar

6. Cetanti sumatinam ; yang memberi inspirasi untuk berpikir luhur

7. Ambhitama ; ibu yang sangat baik

8. Sindhumata ; ibu bagi segala air

9. Virapatni ; istri pahlawan (Brahma/Prajapati)

10. Marutvati ; istri dari Indra

11. Paviravi ; yang menyucikan

12. Marutsakha ; sahabat para Marut

13. Citrayuh ; yang mengaruniai anugrah kebahagiaan



 


Di samping Abhisekanama tersebut, Saraswati memiliki fungsi apa ?

1. Saraswati penganugrah kekayaan

2. Saraswati penganugrah kegembiraan

3. Saraswati penganugrah keturunan

4. Saraswati penganugrah makanan

 


Nama lain Devi Saraswati dalam kitab Itihasa dan Purana !

1. Sarada ; yang memberikan sari-sari kehidupan

2. Vagisvari ; devi kata-kata atau kebijaksanaan

3. Bharati ; kebudayaan

4. Brahmi ; sakti dewa Brahma

 


Mantra Hari Raya Saraswati

Hari Raya Saraswati

 Hari Raya Saraswati adalah Hari Raya untuk memuja Sang Hyang Widdhi Waҫa (Tuhan) dalam Prabhawanya atau kekuatannya menciptakan Ilmu Pengetahuan suci Weda. Hari Saraswati datangnya setiap 210 hari sekali yaitu pada Sabtu Umanis Watugunung.

Pelaksanaan Persembahyangan Hari Raya Saraswati

Persembahyangan Saraswati dengan perlengkapan upakara (Dupa, Air, Kembang, Harum-Haruman, Banten, Sesayut Saraswati)

Mengadakan malam Ҫastra (pembacaan kitab suci) dan renungan suci (samadhi).



 

Mantra Hari Raya Saraswati

- Astra Mantra

- Saraswati Sthawa

 

Om Saraswati namostu bhyam

Warade kama rupini

Siddha rastu karakasami

Siddhi bhawantume sadam

 

Om Pranamya sarwa dewaҫca

Paramatma name wanca

Rupa siddhi karoksabhet

Saraswati nama myaham

 

Om Padma patra wimalaksi

Padma kesara warni

Nityam padma laya dewi

Tubhyam nama Saraswati

 

Artinya :

Om Dewa Saraswati yang mulia dan maha indah, cantik dan mulia, semoga kami dilindungi dengan sempurna, semoga kami senantiasa dilimpahi kekuatan

Om, kami senantiasa siap sedia menerima anugerah-Mu, ya para Dewa dan Hyang Widdhi yang Maha Agung, yang mempunyai tangan kuat, Saraswati yang berprabhawa suci dan mulia

Om, Teratai yang tak ternoda, Padma yang mekar indah dan luhur, Padma yang senantiasa indah jelita, kami memuja-Mu wahai Saraswati.

Selasa, 01 Juni 2021

Prosesi Lengkap Upacara Ngaben Warga Panyuwungan Desa Abianbase Gianyar

Prosesi Lengkap Upacara Ngaben Warga Panyuwungan Desa Abianbase Gianyar

Upacara Ngaben Warga Panyuwungan Desa Abianbase Gianyar dilaksanakan dengan prosesi sebagai berikut ; Simak Video lengkapnya :



- Persiapan di rumah duka oleh warga Panyuwungan, seperti membuat katik sate, uparengga lainnya. - Mapajati ke Kahyangan Tiga sebagai persiapan Niskala memohon keselamatan dan kelancaran kegiatan Ngaben atau upacara pitra yadnya warga penyuwungan - Nebusin adalah prosesi memanggil kembali sang atma, prosesi ini dilakukan untuk sawa yang mekinsan di Gni pada waktu meninggal dan tidak memiliki dewasa ayu Ngaben. - Mabersih diawali dengan nunas tirtha pabersihan di Pura Panti, dilakukan juga membuat klakat ceraken. - Ngaskara - Pengutangan

Selasa, 16 Maret 2021

Cara Membuat Upakara Caru Wisesa

Cara Membuat Upakara Caru Wisesa.

Caru Wisesa bertujuan untuk memperoleh daya tahan menghadapi gangguan dan permasalahan hidup masyarakat (menetralisir alam). Caru Wisesa adalah Caru Panca Sata (lima ekor ayam panca warna) beserta kelengkapannya ditambah Bebek Selem (hitam). Bebek Selem dengan olahan jangkep mengikuti urip utara ( urip 4) dan Bebek Selem dengan Ketengan mengikuti urip ditengah (urip 8). Upakara caru Bebek Selem didasari Sengkui Garuda dan tidak menggunakan sanggah cucuk serta kelengkapan lain.

Simak selengkapnya proses pembuatan Caru Wisesa.







Sabtu, 13 Februari 2021

Pedoman Pelaksanaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1943

Pedoman Pelaksanaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1943 Provinsi Banten 




PARISADA HINDU DHARMA INDONESIA

PROVINSI BANTEN

 

PEDOMAN PELAKSANAAN

HARI RAYA NYEPI TAHUN SAKA 1943


Om Swastyastu,

Sehubungan dengan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1943 yang jatuh pada Hari : Minggu, Tanggal : 14 Maret 2021 yang masih dalam situasi dan kondisi Pandemi Covid-19, Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Banten setelah nangkil ke Ida Pedanda Nabe Gede Putra Sidemen selaku Manggala Upacara dan hasil rapat virtual zoom Rabu, 20 Januari 2021, memandang perlu menyampaikan Pedoman Pelaksanaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1943 sebagai berikut :

 

A.      UMUM

Mohon kepada ketua-ketua Banjar yang ada Sulinggih dalam lingkungan banjarnya agar menyampaikan pedoman pelaksanaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1943 provinsi Banten ini dan memohon doa restunya dari griya suang-suang agar pelaksanaan kegiatan berjalan sukses, antar lan labda karya.

 

B.       RANGKAIAN UPACARA/UPAKARA

 

I.              MATUR PIUNING

Pelaksanaan Matur Piuning di suang-suang Kahyangan dilaksanakan pada Rerainan Purnama sasih Kesanga, Jumat 26 Februari 2021, dengan waktu dan upakara disesuaikan kebijakan banjar masing-masing.

 

II.           MEKARYA TIRTHA PEMUPUT

Kegiatan Mekarya Tirtha Pemuput Upacara Tawur Kesanga akan dilakukan oleh Manggala Upacara Ida Pedanda Nabe Gede Putra Sidemen ring Griya Amertasari Komplek Puri Kartika Blok  G1 no 11 RT 05. Rw 09 Kelurahan Tajur Ciledug Tangerang. Adapun persiapan yang dilakukan :

a.       Minggu, 7 Maret 2021 pukul 10.00 WIB : Ketua PHDI, Ketua Bidang Upakara dan Upacara serta Serathi Banten, Ngaturang Pengoleman ke Ida Pedanda Nabe Gede Putra Sidemen perihal kegiatan Mekarya Tirtha Pemuput.

b.      Perlengkapan : Jerigen 7 buah, Air Mineral botol 7 buah, Upakara Pejati, Atos + Rsi Yadnya sebesar Rp. 5.000.000. Semua biaya dari PHDI dan kolektif dari masing-masing banjar.

 

III.        NGAMET TIRTHA SEGARA

Kegiatan Ngamet Tirtha Segara akan dilaksanakan pada Jumat, 12 Maret 2021 pukul 10.00 WIB di Pantai Tanjung Pasir yang dipimpin oleh Manggala Upacara Ida Pedanda Nabe Gede Putra Sidemen dengan dengan prosesi :

1.      Mepuja dipesisir pantai dengan upakara Pejati, diperlukan 1 dulang serta 1 tikar, demikian juga setiap banjar mempersiapkan 1 dulang serta 1 tikar.

2.      Ngamet Tirtha ke tengah segara dengan pakara Pejati.

 

Untuk hal ini diperlukan :

a.       Bidang Upakara dan Serathi Ngiringin Ida Pedanda Nabe Gede Putra Sidemen pukul 07.00 WIB ke Tanjung Pasir, sekaligus membawa Tirta Pemuput untuk diserahkan kepada masing-masing banjar.

b.      Umat yang mendampingi Manggala Upacara ke tengah Segara dengan upakara Pejati sebanyak 8 orang yaitu perwakilan Pinandita masing-masing banjar 1 orang dan Bidang Upakara PHDI Provinsi Banten 1 orang.

c.        Peserta kegiatan Ngamet Tirta Segara di pesisir pantai Tanjung Pasir, Pembimas 2 orang, PHDI Provinsi Banten 2 orang, Paruman Walaka 1 orang dan  masing-masing banjar diwakili 4 orang termasuk Pinandita dan Serathi, dengan membawa 1 Jerigen untuk Tirtha Segara dan Upakara Pejati.

d.      Akan dibagikan Tirtha Pemuput kepada masing-masing banjar saat mewali ke Kahyangan suang-suang.

e.       Konsumsi kegiatan, snack + minuman dan makan siang akan dipersiapkan oleh PHDI bekerja sama dengan UMKM banjar Ciledug

f.        Sebelum pelaksanaan dilakukan persiapan speedboat, rescue boat, perijinan, dilakukan oleh PHDI (banjar Tangerang)

 

IV.        TIRTHA PEMUPUT DAN TIRTHA SEGARA NYEJER 1 HARI

Sekembali dari kegiatan Ngamet Tirtha Segara, masing-masing banjar akan membawa sekaligus Tirtha Pemuput untuk nyejer 1 hari di pura masing-masing, dilinggihkan di Peliksari serta dihaturkan Sodaan dan wajib dikemit oleh umat yang ditugaskan.

 

V.           TAWUR KESANGA

Kegiatan Tawur Kesanga Saka 1943 akan dilaksanakan pada Sabtu, 13 Maret 2021, pukul 10.00 WIB (prosesi Nyarub Caru pukul 12.00 WIB) bertempat di Madya Mandala  atau disesuaikan dresta masing-masing kayangan yang dipuput oleh pinandita, dengan Upakara Tataban menggunakan Tirtha Pemuput dari Ratu Pedanda. Acuan umum pelaksanaan sebagai berikut :

a.       Menggunakan Upakara Caru Wisesa.

Caru Wisesa bertujuan untuk memperoleh daya tahan menghadapi gangguan dan permasalahan hidup masyarakat (menetralisir alam).

Caru Wisesa adalah Caru Panca Sata (lima ekor ayam panca warna) beserta kelengkapannya ditambah Bebek Selem (hitam). Bebek Selem dengan olahan jangkep mengikuti urip utara ( urip 4) dan Bebek Selem dengan Ketengan mengikuti urip ditengah (urip 8). Upakara caru Bebek Selem didasari Sengkui Garuda dan tidak menggunakan sanggah cucuk serta kelengkapan lain.

b.      Upakara lain di pecaruan : Prayascitta Durmanggala

c.       Susunan upacara Tawur Kesanga disesuaikan oleh masing-masing Banjar.

d.      Prosesi Nyarub Caru tidak menggunakan Ogoh-ogoh.

e.       Masing-masing Banjar membuat Nasi Tawur dan Tirtha Tawur sendiri untuk dibagikan kepada umat untuk dipergunakan dirumah masing-masing.

f.        Pelinggih Padmasana : Suci Krama (Ulam Bebek)

g.      Asagan Lapan : Ayaban Tumpeng Solas Sayut Puncak Manik

h.      Bale Pawedan : Prayascitta Durmanggala, Pelangkiran bale pawedan : Ajuman, di Arepan Pemangku : Pejati.

i.        Peliksari : Pejati

j.        Beji : Ajuman

k.      Taman Sari : Pejati

l.        Ratu Penglurah : Pejati

m.    Bale Panjang / Bale Wantilan : Ajuman

n.      Bale Kulkul : Ajuman

o.      Bedogol Apit Lawang : Ajuman

p.      Bedogol Candi Bentar : Ajuman

q.      Angkul-angkul : Ajuman

r.        Pewaregan : Ajuman

s.       Pasraman : Ajuman

t.        Bale Gong : Pelangkiran : Ajuman , di Gong Pejati Gong 1 Set

u.      Pesantian : Ajuman

v.      Pelinggih lain sesuai dengan kayangan suang-suang.

 

VI.        NYEPI SIPENG

Nyepi Sipeng dilaksanakan pada Hari Minggu, 14 Maret 2021 selama sehari penuh (24 Jam) sejak jam 06.00 WIB sampai dengan jam 06.00 WIB keesokan harinya, dengan melaksanakan Catur Brata Penyepian :

1.         Amati Gni, yaitu : tidak menyalakan api/lampu termasuk api nafsu yang mengandung makna pengendalian diri dari segala bentuk angkara murka.

2.         Amati Karya, yaitu : tidak melakukan kegiatan fisik/kerja dan yang terpenting adalah melakukan aktivitas rohani untuk penyucian diri.

3.         Amati Lelungan, yaitu : tidak berpergian, akan tetapi senantiasa introspeksi diri/mawas diri dengan memusatkan pikiran astiti bhakti kehadapan Hyang Widhi/Ista Dewata beliau.

4.         Amati Lelanguan, yaitu : tidak mengadakan hiburan/rekreasi yang bertujuan untuk bersenang-senang, melainkan tekun melatih bathin untuk mencapai produktivitas rohani yang tinggi.

 

VII.     NGEMBAK GNI

Setelah melakukan Nyepi Sipeng, keesokan harinya yaitu hari Senin, Tanggal : 15 Maret  2021 dilaksanakan acara Ngembak Gni yaitu Ngelebar Brata Penyepian dengan melakukan Sima Krama yang pelaksanaannya diatur sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.

 

Demikian pedoman ini, untuk disampaikan kepada banjar Suka Duka se provinsi Banten untuk menjadi maklum dan selanjutnya pedoman ini dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya dengan tetap memperhatikan Dresta setempat yang berlaku.

 

Om Santi, Santi, Santi, Om

 

Banten, 20 Januari 2021

Hormat Kami,

 

Wakil Ketua II Bidang Upakara Upacara PHDI Provinsi Banten :  I Nengah Arsa

Ketua Serathi Banten PHDI Provinsi Banten : Ni Made Switri