Rabu, 28 Desember 2022

8 Hari Jakarta – Bali, Catatan Perjalanan Liburan Nataru Tahun 2022

8 Hari Jakarta – Bali, Catatan Perjalanan Liburan Nataru Tahun 2022

Seru itulah kesannya. Hanya sebuah catatan perjalanan kami di tahun 2022, seperti pada tahun-tahun sebelumnya kami menyempatkan diri untuk berlibur sekaligus Nyekar dan menjenguk orangtua kami. Pada tahun 2022 ini kembali kami jalani (19-26/12-2022), dimana 3 tahun terakhir tidak dapat terlaksana dengan baik. Berikut catatan perjalanan kami, termasuk juga besarnya biaya E-Tol, BBM Pertalite, Makan, dan penginapan, dimana catatan perjalanan ini hanya sebagai sebuah gambaran kepada pembaca sekaligus catatan perjalanan ini sebagai catatan ananda kami.  Klik Link Perjalanan Kami  Youtube 

Hari Pertama Jakarta – Malang.

Perjalanan dari Rumah di Bintaro dengan target Ngawi, ternyata kami tembus sampai Malang. Menggunakan mobil keluarga Avansa, kami berangkat pukul 03.15 WIB dini hari (19/12-22), hal ini kami lakukan agar terhindar dari kemacetan di Cikampek dan Kerawang. Sempat beristirahat di Rest Area 130 A Cipali pada pukul 05.40 WIB. Kemudian melanjutkan perjalanan menuju Ngawi. Pukul 09.10 WIB kami keluar Tol Weleri, ini merupakan tempat makan kami bila menuju Semarang atau sebaliknya. Rumah Makan Monggo Moro tempat yang selalu kami singgahi, sejak mengenal perjalanan darat kami senantiasa makan di Monggo Moro ini.

Perjalanan dilanjutkan pukul 10.00 WIB, target yang pada awalnya Ngawi, sepertinya akan terlewati, ternyata benar, jalan Tol yang lancar membuat perjalananan kami tiba di Malang pada pukul 16.25 WIB dan menginap di SyariahGuesthouse, jalan Perusahan Raya tepat di exit Tol Singosari, penginapan ini juga pada 3 tahun yang lalu kami tempati buat bermalam. Sampai di Malang E-tol yang diperlukan sekitar Rp 800.000,- an karena kita exit di tol Weleri, sementara BBM yang dari Jakarta Fulltank, sempat mengisi BBM Pertamax karena stok Pertalite tidak ada di Weleri Rp. 200.000,- kemudian di Rest Area Kertosono isi BBM Pertalite sebanyak Rp 290.000,-

Maps Jakarta Malang
Jakarta - Malang 


Hari Kedua Malang – Banyuwangi

Catatan perjalanan berikutinya dari Kota Malang ke Banyuwangi dengan tujuan Nyekar. Pukul 09.15 WIB (20/12-22) kami mulai perjalanan masuk Gate Tol Singosari menuju tol Probolinggo, exit di Probolinggo Timur. Melanjutkan perjalanan darat di Jalan Pantura Klasik, Pasir Putih, Situbondo, Hutan Taman Nasional Baluran, dan berakhir di Banyuwangi pukul 15.30 WIB. Setelah Nyekar di Rogojampi, kami menginap di Hotel Mahkota Pelengkung. Dalam perjalanan ini E-tol sekitar Rp 110.000,- Sehingga E-tol dari Jakarta yang diisi saat mulai perjalanan sebesar Rp. 1.000.000,- hanya tersisa Rp. 170.000,- . dapat diperkirakan E-tol Jakarta – Probolinggo sebesar Rp. 821.000,- sekali perjalanan.

Tol Probolinggo Banyuwangi
Malang - Banyuwangi 


Hari Ketiga Banyuwangi – Gianyar Bali

Setelah bermalam di Penginapan Mahkota Pelengkung, kami melanjutkan perjalanan ke Bali (21/12-22), diawali dengan membeli tiket Penyebrangan Ketapang – Gilimanuk. Bila dengan aplikasi Ferizy harga tiket untuk 3 Penumpang Dewasa dengan kendaraan mobil Avanza sebesar Rp. 199.500,- , sedangkan kami membeli tiket di pinggir jalan yang cukup banyak penjual jasa tiket online sebesar Rp. 207.000,- ada perbedaan harga karena dikenakan biaya admin. Setelah menyebrang dari Jawa ke Bali, kami menikmati makan siang di Betutu Men Tempeh yang sangat terkenal dan tidak jauh dari pelabuhan Gilimanuk. Perjalanan dilanjutkan menuju Gianyar, seperti biasa melewati Jembrana, Tabanan, Mengwi, Mambal, Mas, Blahbatuh dan tiba di Gianyar, tepatnya Jl. Astina Selatan Gang Damai No.1.

Hari Keempat, Kelima dan Keenam di Kampung Halaman

Pada hari keempat kami sempatkan berwisata ke Garuda Wisnu Kencana (GWK) dengan harga tiket standar Rp. 125.000,- per orang, bersama ananda agar mereka tahu tempat-tempat wisata di Bali, selain itu juga ke Pasar Seni Guang Sukawati, kemudian isi BBM Pertalite Rp. 300.000,- lalu ke Joger dan ke pusat oleh-oleh Krisna untuk membeli oleh-oleh berupa baju kaos. Joger terkenal dengan Pabrik Kata-Kata dengan kaos yang unik-unik. Melewati kota Denpasar pada sore hari membuat kami “disorientasi” maklum sudah hampir 20 tahun kota ini kami tinggalkan. Banyak perubahan yang terjadi, banyak jalan-jalan yang berbeda dan kendaraan cukup padat dan ramai. Kami putuskan untuk makan sore di Pantai Lebih, dengan aneka hidangan ikan bakar dan sop ikan yang sangat lezat. Pukul 18.00 WIB kami kembali ke rumah.

Hari Keenam Gianyar – Yogyakarta

Catatan Perjalanan kami selanjutnya adalah dari Gianyar ke Yogyakarta (24/12-22), target kami memang Yogyakarta, namun perjalanan tidak dapat diduga, sehingga kami tersendat di Pelabuhan Gilimanuk – Ketapang dengan antrian selama 2 jam untuk dapat menyebrang. Padahal dari Gianyar kami berangkat pukul 04.00 WITA, dan tiba di Pelabuhan Gilimanuk pukul 06.30 WIB, setelah membeli tiket online seharga Rp. 215.000,- kami masuk antrian kapal Feri. Tak disangka kapal-kapal Feri tidak langsung menyebrangkan kami, karena sedang ada pergantian Feri, dimana setelah bongkar muatan Feri diistirahatkan, sehingga kami menunggu kapal Feri berikutnya, yang akhirnya kami dapat menyebrang ke Jawa sekitar pukul 09.00 WIB. Perjalananan dari Ketapang ke Yogyakarta sepertinya tidak tercapai, dengan waktu tempuh untuk sampai Gate tol Probolinggo membutuhkan waktu sekitar 6 jam. Setelah makan siang di Warung Apung Mak Lika di seputaran Asem Bagus, kami melanjutkan perjalanan ke Gate tol Probolinggo, dimana sebelumnya kami isi E-tol sebesar Rp. 900.000,- ditambah sisa kemarin sehingga E-tol menjadi Rp. 1.070.000,-. Di Probolinggo pun kami isi BBM Pertalite full tang. Perjalanan sempat terhenti di Rest Area dalam Kota Surabaya karena hujan cukup lebat, tepat pukul 18.00 WIB, kami putuskan untuk menginap di Ngawi, tempat yang biasa kami pilih adalah Hotel Nuansa Ngawi. Sudah hampir 3 kali kami menginap disini, dengan harga sewa Rp 250.000,- per malam. Pada exit Tol di Ngawi , saldo e Tol tinggal Rp. 796.000,- waw cukup banyak hehe…

Hari Ketujuh Ngawi – Yogyakarta – Semarang

Catatan Perjalanan selanjutnya adalah ke Yogyakarta tepatnya ke Srandaan Bantul untuk Nyekar, perjalanan kami diawali dari Ngawi (25/12-22), masuk tol Ngawi dan exit di Gate Colomadu, dilanjutkan ke Klaten, Piyungan dan berakhir di Bantul pukul 14.00 WIB. Setelah Nyekar kami sempatkan mampir ke rumah sahabat di Galur, dan lanjut ke Semarang sekitar pukul 15.30 WIB. Setelah membeli oleh-oleh di sepanjang jalan Solo – Yogyakarta dekat Bandara Adi Sucipto, kami kembali menyusuri jalan yang sama, melewati Candi Prambanan, dan tiba di Gate Colomadu pukul 18.00 WIB, sempat isi BBM Full Tang Rp. 300.000,- dan makan Pecel Lele di pinggir jalan, kami lanjutkan perjalanan ke Semarang. Setelah Exit Tol-Jatingaleh, kami mencari penginapan di Srikandi Hotel, Rp. 225.000,- per malam, cukup dekat dengan Gate Tol. Sempet pula mencari-cari reddoor di Semarang, walau hari sudah cukup malam sekitar pukul 20.00 WIB, dan diputuskan untuk memilih hotel Srikandi pukul 22.00 WIB. Yuk Istirahat.

Maps Ngawi Bantul Yogyakarta
Ngawi - Yogyakarta


Hari Kedelapan Semarang – Jakarta

Setelah istirahat semalaman di Semarang, pagi-pagi kami sarapan Soto Bangkong Semarang, dan jalan-jalan di seputar Kota Semarang, suasananya seperti Kota Tua nya Jakarta. Banyak bangunan-bangunan kuno di Semarang. Pukul 09.15 WIB (26/12-22) kami putuskan untuk kembali ke Jakarta. Masuk Tol Jatingaleh kami langsung tancap gas ke Jakarta, sempat juga istirahat di Rest Area Pejagan, pukul 12.00 WIB. Setelah ngopi, kita lanjutkan perjalanan sekitar pukul 13.15 WIB, dengan tol utama , Palimanan, Kanci, Cikampek, Tol Layang MBZ Mohammed Bin Zayed, tol JORR Lingkar Luar, akhirnya sampai di Bintaro pukul 16.15 WIB. Etol berkurang cukup drastis, saat tap di JORR, tinggal Rp. 198.000,- , sehingga perkiraan e-tol Probolinggo – Jakarta sebesar Rp. 800.000, an .

Terima kasih Tuhan atas segala anugrah kesehatan, keselamatan kami sepanjang ribuan kilometer, berhari-hari menikmati kota-kota di Jawa dan Bali.


Selasa, 13 Desember 2022

Percikan Dharma Kekuatan Bagi Semua

Percikan Dharma Kekuatan Bagi Semua

On Swastyastu
Umat se-dharma, dalam sebuah kehidupan di dunia ini akalanya kekuatan bisa bermanfaat untuk mencari nafkah agar hidup terus berjalan. Oleh karena kekuatan merupakan sebuah kebutuhan agar kehidupannya berjalan sesuai irama kehidupannya.


Balam dhehi tanusu no
balam indranatlutsu nah,
balam tokaya tanayaya
jivase tvam hi balada asi.

Rg Veda III. 53. 18

Artinya
Ya Tuhan Yang Maha Esa, berilah kami kekuatan jasmani, kekuatan bagi lembu (tarik) kami, kekuatan bagi keturuan kami, anak cucu kami, sehingga mereka dapat hidup, karena Engkau adalah sumber kekuatan

Ulasan
Bahwa sesungguhnya dalam kehidupan ini sudah ada yang mengaturnya bagaimana kita menyikapinya agar hidupnya berguna untuk makhluk lainnya. Oleh karena itu manusia harus bisa mencari dimana letak kekuatan yang dimilikinya sehingga mereka mampu menghadapi semua rintangan yang ada.

Dengan kekuatan yang dimilikinya tersebut bisa mengupayakan bagaimana kehidupan yang dihadapi mampu menyelaraskannya dengan baik. Demikian kekuatan ini bukan hanya milik perorangam saja namun milik bagi semua yang mampu mendapatkannya.
Om Santih Santih Santih. Om

Aris Widodo
Penyuluh Agama Hindu
Kota Serangak Bali Belog