8 Hari Jakarta – Bali, Catatan Perjalanan Liburan Nataru Tahun 2022
Seru itulah
kesannya. Hanya sebuah
catatan perjalanan kami di tahun 2022, seperti pada tahun-tahun
sebelumnya kami menyempatkan diri untuk berlibur sekaligus Nyekar dan menjenguk
orangtua kami. Pada tahun 2022 ini kembali kami jalani (19-26/12-2022), dimana 3 tahun terakhir
tidak dapat terlaksana dengan baik. Berikut catatan perjalanan kami, termasuk juga besarnya biaya E-Tol, BBM
Pertalite, Makan, dan penginapan, dimana catatan perjalanan ini hanya sebagai
sebuah gambaran kepada pembaca sekaligus catatan perjalanan ini sebagai catatan
ananda kami. Klik Link
Perjalanan Kami Youtube
Hari Pertama Jakarta – Malang.
Perjalanan dari Rumah di Bintaro dengan target Ngawi, ternyata kami tembus sampai
Malang. Menggunakan mobil
keluarga Avansa, kami berangkat pukul 03.15 WIB dini hari (19/12-22), hal ini kami lakukan
agar terhindar dari kemacetan di Cikampek dan Kerawang. Sempat beristirahat di
Rest Area 130 A Cipali pada pukul 05.40 WIB. Kemudian melanjutkan perjalanan
menuju Ngawi. Pukul 09.10 WIB kami keluar Tol Weleri, ini merupakan tempat
makan kami bila menuju Semarang atau sebaliknya. Rumah Makan Monggo Moro tempat
yang selalu kami singgahi, sejak mengenal perjalanan darat kami senantiasa
makan di Monggo Moro ini.
Perjalanan dilanjutkan pukul 10.00 WIB, target yang pada awalnya Ngawi,
sepertinya akan terlewati, ternyata benar, jalan Tol yang lancar membuat
perjalananan kami tiba di Malang pada pukul 16.25 WIB dan menginap di SyariahGuesthouse, jalan Perusahan Raya tepat di exit Tol Singosari, penginapan ini
juga pada 3 tahun yang lalu kami tempati buat bermalam. Sampai di Malang E-tol
yang diperlukan sekitar Rp 800.000,- an karena kita exit di tol Weleri,
sementara BBM yang dari Jakarta Fulltank, sempat mengisi BBM Pertamax karena
stok Pertalite tidak ada di Weleri Rp. 200.000,- kemudian di Rest Area
Kertosono isi BBM Pertalite sebanyak Rp 290.000,-
Hari Kedua Malang – Banyuwangi
Catatan perjalanan berikutinya dari Kota Malang ke Banyuwangi dengan tujuan
Nyekar. Pukul 09.15 WIB (20/12-22) kami mulai perjalanan masuk Gate Tol Singosari menuju tol
Probolinggo, exit di Probolinggo Timur. Melanjutkan perjalanan darat di Jalan
Pantura Klasik, Pasir Putih, Situbondo, Hutan Taman Nasional Baluran, dan
berakhir di Banyuwangi pukul 15.30 WIB. Setelah Nyekar di Rogojampi, kami
menginap di Hotel Mahkota Pelengkung. Dalam perjalanan ini E-tol sekitar Rp
110.000,- Sehingga E-tol dari Jakarta yang diisi saat mulai perjalanan sebesar
Rp. 1.000.000,- hanya tersisa Rp. 170.000,- . dapat diperkirakan E-tol Jakarta
– Probolinggo sebesar Rp. 821.000,- sekali perjalanan.
Malang - Banyuwangi |
Hari Ketiga Banyuwangi – Gianyar Bali
Setelah bermalam di
Penginapan Mahkota Pelengkung, kami melanjutkan perjalanan ke Bali (21/12-22), diawali
dengan membeli tiket Penyebrangan Ketapang – Gilimanuk. Bila dengan aplikasi
Ferizy harga tiket untuk 3 Penumpang Dewasa dengan kendaraan mobil Avanza
sebesar Rp. 199.500,- , sedangkan kami membeli tiket di pinggir jalan yang
cukup banyak penjual jasa tiket online sebesar Rp. 207.000,- ada perbedaan harga
karena dikenakan biaya admin. Setelah menyebrang dari Jawa ke Bali, kami
menikmati makan siang di Betutu Men Tempeh yang sangat terkenal dan tidak jauh
dari pelabuhan Gilimanuk. Perjalanan dilanjutkan menuju Gianyar, seperti biasa
melewati Jembrana, Tabanan, Mengwi, Mambal, Mas, Blahbatuh dan tiba di Gianyar,
tepatnya Jl. Astina Selatan Gang Damai No.1.
Hari Keempat, Kelima dan Keenam di Kampung Halaman
Pada hari keempat
kami sempatkan berwisata ke Garuda Wisnu Kencana (GWK) dengan harga tiket
standar Rp. 125.000,- per orang, bersama ananda agar mereka tahu tempat-tempat
wisata di Bali, selain itu juga ke Pasar Seni Guang Sukawati, kemudian isi BBM
Pertalite Rp. 300.000,- lalu ke Joger dan ke pusat oleh-oleh Krisna untuk
membeli oleh-oleh berupa baju kaos. Joger terkenal dengan Pabrik Kata-Kata
dengan kaos yang unik-unik. Melewati kota Denpasar pada sore hari membuat kami “disorientasi”
maklum sudah hampir 20 tahun kota ini kami tinggalkan. Banyak perubahan yang
terjadi, banyak jalan-jalan yang berbeda dan kendaraan cukup padat dan ramai. Kami
putuskan untuk makan sore di Pantai Lebih, dengan aneka hidangan ikan bakar dan
sop ikan yang sangat lezat. Pukul 18.00 WIB kami kembali ke rumah.
Hari Keenam Gianyar – Yogyakarta
Catatan Perjalanan
kami selanjutnya adalah dari Gianyar ke Yogyakarta (24/12-22), target kami memang
Yogyakarta, namun perjalanan tidak dapat diduga, sehingga kami tersendat di
Pelabuhan Gilimanuk – Ketapang dengan antrian selama 2 jam untuk dapat
menyebrang. Padahal dari Gianyar kami berangkat pukul 04.00 WITA, dan tiba di
Pelabuhan Gilimanuk pukul 06.30 WIB, setelah membeli tiket online seharga Rp.
215.000,- kami masuk antrian kapal Feri. Tak disangka kapal-kapal Feri tidak
langsung menyebrangkan kami, karena sedang ada pergantian Feri, dimana setelah
bongkar muatan Feri diistirahatkan, sehingga kami menunggu kapal Feri
berikutnya, yang akhirnya kami dapat menyebrang ke Jawa sekitar pukul 09.00 WIB.
Perjalananan dari Ketapang ke Yogyakarta sepertinya tidak tercapai, dengan
waktu tempuh untuk sampai Gate tol Probolinggo membutuhkan waktu sekitar 6 jam.
Setelah makan siang di Warung Apung Mak Lika di seputaran Asem Bagus, kami
melanjutkan perjalanan ke Gate tol Probolinggo, dimana sebelumnya kami isi
E-tol sebesar Rp. 900.000,- ditambah sisa kemarin sehingga E-tol menjadi Rp.
1.070.000,-. Di Probolinggo pun kami isi BBM Pertalite full tang. Perjalanan
sempat terhenti di Rest Area dalam Kota Surabaya karena hujan cukup lebat,
tepat pukul 18.00 WIB, kami putuskan untuk menginap di Ngawi, tempat yang biasa
kami pilih adalah Hotel Nuansa Ngawi. Sudah hampir 3 kali kami menginap disini,
dengan harga sewa Rp 250.000,- per malam. Pada exit Tol di Ngawi , saldo e Tol
tinggal Rp. 796.000,- waw cukup banyak hehe…
Hari Ketujuh Ngawi – Yogyakarta – Semarang
Catatan Perjalanan
selanjutnya adalah ke Yogyakarta tepatnya ke Srandaan Bantul untuk Nyekar,
perjalanan kami diawali dari Ngawi (25/12-22), masuk tol Ngawi dan exit di Gate Colomadu,
dilanjutkan ke Klaten, Piyungan dan berakhir di Bantul pukul 14.00 WIB. Setelah
Nyekar kami sempatkan mampir ke rumah sahabat di Galur, dan lanjut ke Semarang
sekitar pukul 15.30 WIB. Setelah membeli oleh-oleh di sepanjang jalan Solo –
Yogyakarta dekat Bandara Adi Sucipto, kami kembali menyusuri jalan yang sama,
melewati Candi Prambanan, dan tiba di Gate Colomadu pukul 18.00 WIB, sempat isi
BBM Full Tang Rp. 300.000,- dan makan Pecel Lele di pinggir jalan, kami
lanjutkan perjalanan ke Semarang. Setelah Exit Tol-Jatingaleh, kami mencari
penginapan di Srikandi Hotel, Rp. 225.000,- per malam, cukup dekat dengan Gate
Tol. Sempet pula mencari-cari reddoor di Semarang, walau hari sudah cukup malam
sekitar pukul 20.00 WIB, dan diputuskan untuk memilih hotel Srikandi pukul
22.00 WIB. Yuk Istirahat.
Ngawi - Yogyakarta |
Hari Kedelapan Semarang – Jakarta
Setelah istirahat
semalaman di Semarang, pagi-pagi kami sarapan Soto Bangkong Semarang, dan jalan-jalan di
seputar Kota Semarang, suasananya seperti Kota Tua nya Jakarta. Banyak
bangunan-bangunan kuno di Semarang. Pukul 09.15 WIB (26/12-22) kami putuskan untuk kembali
ke Jakarta. Masuk Tol Jatingaleh kami langsung tancap gas ke Jakarta, sempat juga
istirahat di Rest Area Pejagan, pukul 12.00 WIB. Setelah ngopi, kita lanjutkan
perjalanan sekitar pukul 13.15 WIB, dengan tol utama , Palimanan, Kanci,
Cikampek, Tol Layang MBZ Mohammed Bin Zayed, tol JORR Lingkar Luar, akhirnya
sampai di Bintaro pukul 16.15 WIB. Etol berkurang cukup drastis, saat tap di
JORR, tinggal Rp. 198.000,- , sehingga perkiraan e-tol Probolinggo – Jakarta sebesar
Rp. 800.000, an .
Terima kasih Tuhan
atas segala anugrah kesehatan, keselamatan kami sepanjang ribuan kilometer,
berhari-hari menikmati kota-kota di Jawa dan Bali.