Jumat, 24 Juni 2011

Filsafat Upanisad : Kausitaki Upanisad

The Sampradaya Sun
Filsafat Upanisad

KETIKA seorang manusia bicara dia tidak dapat bernafas; inilah pengorbanan nafas kepada bicara. Dan ketika seorang manusia bernafas ia tidak bisa bicara; inilah pengorbanan bicara kepada nafas.
Inilah dua persembahan abadi tanpa henti manusia apakah dia bangun atau dia tidur.
2.5
Inilah tiga puja dari Kausitaki sang penakluk segala; Pada waktu matahari terbit dia berkata,"Engkau yang memberi kebebasan, bebaskan aku dari dosa-dosaku". Pada waktu matahari ditengah-tengah perjalanan di sorga dia berkata,"Engkau yang berda di tempat tingi dan memberi kebebasan, taruhlah aku di tempat tinggi dan bebaskan aku dari dosa-dosa". Pada waktu matahari terbenam dia mengucapkan sembahyang ini, "Engkau yang memberi kebebasan penuh, bebaskan aku sepenuhnya dari dosa-dosaku."
2.7
Ketika api membakar, Brahman bersinar; ketika api padam, Brahman pergi. Cahayanya pergi ke matahari, dan nafas kehidupannya ke angin.
Ketika matahari bersinar, Brahman bersinar dan ketika bulan terbenam, Brahman pergi. Cahayanya pergi ke sinar kilat, dan nafas kehidupannya ke angin.
Ketika cahaya kilat bersinar, Brahman bersinar dan ketika ia pergi, Brahman pergi. Sinarnya pergi ke wilayah sorga, dan nafas kehidupannya ke angin.
2.12



Pratardana, putra Devadasa,


menerangi cahaya batin dengan seluruh jiwanya dan dengan demikian mencapai rumah Indra, rumah kecintaan Tuhan. Indra berkata kepadanya: "Pratardana, mintalah satu hadiah." Untuk ini Pratardana menjawab: "Aku meminta hadiah yang engkau pikir paling baik bagi kemanusiaan."
"Seorang guru tidak memaksakan satu hadiah kepada muridnya," kata Indra, " Mintalah hadiah yang kamu sukai."

"Maka aku tidak akan mempunyai satu hadiah," kata Pratardana.
Tetapi Indra tidak meninggalkan jalan kebenaran, karena Tuhan adalah kebenaran. Karena itu dia berkata kepada Pratardana: "Ketahui aku, karena inilah yang terbaik bagi manusia: Mengetahui Tuhan."
3.1

Kemudian Indra bicara:
Aku adalah nafas kehidupan, dan aku adalah kesadaran hidup. Cintailah aku dan pikirkan aku sebagai kehidupan dan keabadian.


Nafas kehidupan adalah satu;
Ketika kita bicara, hidup bicara,
Ketika kita melihat, hidup melihat,
Ketika kita mendengar, hidup mendengar,
Ketika kita berfikir, hidup berfikir,
Ketika kita bernafas, hidup bernafas.
Dan ada suatu yang lebih besar dari pada nafas kehidupan. Karena seseorang dapat hidup tanpa bicara; kita dapat melihat orang bisu. Seseorang dapat hidup tanpa melihat; kita dapat melihat orang buta. Seseorang dapat hidup tanpa mendengar; kita dapat melihat orang tuli. Seseorang dapat hidup tanpa citta yang benar; kita dapat melihat orang gila
.
Tetapi adalah kesadaran hidup yang menjadi nafas kehidupan dan memberikan hidup kepada badan. Nafas kehidupan adalah kesadaran kehidupan, dan kesadaran kehidupan adalah nafas kehidupan.
3.2-3
Ketika kesadaran mengatur bicara, dengan bicara kita dapat mengucapkan kata-kata. Ketika kesadaran mengatur nafas, dengan tarikan nafas kita dapat mencium bau semua minyak wangi. Ketika kesadaran mengatur mata, dengan mata kita dapat melihat semua bentuk. Ketika kesadaran mengatur telinga, dengan telinga kita dapat mendengar semua bunyi. Ketika kesadaran mengatur lidah, dengan lidah kita dapat menelan semua rasa. Ketika kesadaran mengatur citta, dengan ctta kita dapat memikirkan semua pikiran.
3.6
Bukan wicara yang harus kita ketahui; kita harus mengetahui yang bicara. Bukanlah hal-hal terlihat yang harus kita ketahui; kita harus mengetahui yang melihat. Bukanlah suara-suara yang harus kita ketahui; kita harus mengetahui yang mendengar. Bukanlah citta yang harus kita ketahui; KITA HARUS MENGETAHUI SANG PEMIKIR.
3.8

Catatan.
Upanisad singkat terdiri dari empat bab, membahas beberapa topik, tetapi khususnya berkaitan dengan prana sebagai prinsip pertama, dan mengenai tafsir mimpi-mimpi. Kausitaki Brahmana Upanisad, juga disebut Kausitaki Upanisad tidak merupakan bagian dari Kausitaki Brahmana yang terdiri dai tiga puluh bab yang sampai kepada kita dan nama ini dapat diterangkan dengan melakukan Aranyaka di mana ia merupakan satu bagiannya Veda. Sankara merujuk kepadanya di dalam beberapa Samkarananda juga telah memberikan komentarnya atas upanisad ini. (Sarvepalli Radhakrishnan : The Principal Upanisads). Teks 2.7 merupakan dasar pelaksanaan Tri Sandya.

Dari buku UPANISAD HIMALAYA JIWA Intisari Upanisad Hal: 95  oleh Juan Mascaro & Swami Harshananda, editor Ngakan Putu Putra. Penerbit Media Hindu. Diposting olih Rare Angon Nak Bali Belog

insert picture The Sampradaya Sun 
http://www.harekrsna.com/sun/features/08-08/features1121.htm

Selasa, 07 Juni 2011

MISTERI GAYATRI MANTRA MELALUI MEDITASI

Maha Devi Gayatri
Om bhur bhuvah svah,
tat savitur varenyam,
bhargo devasya dhimahi,
dhiyo yo nah pracodayat.

artinya:
O cahaya bersinar yang telah melahirkan semua loka atau dunia kesadaran, O Tuhan yang muncul melalui sinarnya matahari sinarilah budi kami.

Inilah makna dari Gayatri mantra yang memiliki semua bija-mantra yang kesemuanya melambangkan dari kekuasaan Brahman dalam cahaya suciNya. Om melambangkan Tuhan, Bhur mewakili bumi, Bhuvah melingkupi semua bagian dari daerahnya dewata-dewata dan setengah dewata sampai kepada matahari. Sedangkan Svah mewakili dimensi alam ketiga yang diketahui dengan nama svargaloka dan semua loka-loka yang cemerlang dia atasnya.

Gayatri mantra ini mempunyai getaran sangat kuat sehingga seseorang dalam pencaran rohaninya apabila tulus mengucapkan Gayatri mantra ini akan membawa kepada pencerahan bathin. Banyak buku yang mengulas bagaimana kehebatan dari Gayatri mantra tersebut, namun tidak ada guru yang bisa memberikan pelajaran secara sistematis sehingga tidak ada pegangan yang kuat bagi murid-murid untuk mencapai kesadaran yang lebih tinggi.



Gayatri mantra pada dasarnya bekerja secara otomatis dalam kesadaran rohani manusia. Ini di sebabkan mantram tersebut mewakili dari setiap elemen dasar manusia dan alam.

Manusia memiliki tiga bagian badan yaitu badan fisik, badan energy (aura atau cahaya) dan badan roh (atma) ketiga bagian badan ini saling terkait satu sama lainnya. Badan fisik berhubungan dengan napas dan prana, dan badan roh berhubungan dengan kesadaran Brahman.

Dijaman yang serba tidak pasti ini, banyak sekali bermunculan suatu masalah dalam kehidupan seperti contoh agama, ekonomi, sosial dan lain-lain dan yang lebih parah lagi adalah banyaknya kasus penyakit. Tidak bisa disangkal lagi bahwa jaman ini materi menjadi tujuan yang paling utama, karena materi bagi seseorang menjajanjikan sebuah kebahagiaan.

Karena pencitraan yang sangat kuat ini, banyak orang pada jaman sekarang melakukan perbuatan yang berorientasi pada harta, segala cara pun dilakukan asalkan terpenuhi nafsunya serta ambisinya. Tidak di dunia ekonomi saja terjadi seperti itu, di dunia energy pun banyak orang menggunakan kekuatan mistik hitam untuk mencelakai secara halus, ini terlepas dari percaya atau tidak dengan hal ilmu hitam

Banyak bermunculan duku-dukun serta paranormal yang menjanjikan serta menjual berbagai macam kebolehan serta asesories untuk kedigjayaan atau kesaktian. Apabila tidak kuat iman, bisa dipastikan jaman sekarang akan menjadi budak dari sekian pencitraan yang mencekam dalam kehidupan ini.

Lalu haruskah kita lari dari kehidupan ini dan mengasingkan diri untuk pergi ke hutan atau gua dan apakah kita mengambil jalan singkat bunuh diri?
Kedua-duanya adalah jalan yang konyol, kita harus menghadapi gelombang badai tersebut, namun dengan cara yang sangat halus serta bijak.

Apa yang disebut dengan suara karena kita mempunyai otak serta indra mata. Andaikan saja seseorang buta dan tuli sejak lahir pasti baginya dunia ini tidak ada, inilah yang disebut dengan ikatan indra dengan alam sementa. Untuk bisa terhindar dari masalah tersebut, tidada jalan lain kecuali mencari masalah itu jauh ke dalam hati dan pikiran sebab di sanalah kemelut itu bercokol.

MEDITASI DENGAN GAYATRI MANTRA


Sudah dikatakan Gayatri mantram mempunyai vibrasi sangat kuat terhadap otak dan batin asalkan tahu bagaimana cara menggunakan mantra tersebut. Meditasi pada hakekatnya berhubungan dengan pikiran, kesadaran, serta spirit dan sangat dibutuhkan guru yang khusus. Apabila anda ingin menjadikan Gayatri Mantra sebagai bagian dari meditasi anda harus melakukan puasa putih (tanpa garam, dan tidak minum susu) selama dua hari untuk memohon berkat kepada Maha Dewi.

Lakukan puasa mulai hari Rabu (pagi) sampai Jumat (pagi) hanya makan nasi putih dan air putih saja dan lakukan puja Gayatri setiap pagi menghadap matahari terbit, siang hari, dan malam hari. Dalam mengucapkan Gayatri mantra enam kali untuk pagi hari, empat kali untuk siang hari, dan dua puluh sembilan kali untuk malam hari. Lakukan puasa dan puja Gayatri dengan ketulusan hati jangan memohon suatu daya-daya sakti tertentu sebab belum tentu keinginan anda akan terpenuhi. Setelah melakukan puasa dan puja gayatri selama dua hari barulah anda di perkenankan untuk melakukan meditasi ternadap Gayatri mantra sebab api spirit anda sudah menyala.

Tambahan:
Dalam penjelasannya puasa putih ini dapat dilakukan sehari saja tapi harus pada hari kelahirannya. Misalnya lahir hari Senen, maka puasa dilakukan pada Senen pagi hingga Selasa pagi.

TEORI MEDITASI





Sebelum meditasi cucilah muka, tangan, serta kaki, atau anda mandi untuk membersihkan badan dari kotoran sekaligus membuat badan menjadi segar. Duduklah dengan memakai alas dari kain, tikar, atau selimut, posisi punggung tegak lurus dan tangan diletakkan dipangkuan dalam posisi relek. Pejamkan mata, serta tenangkan pikiran berberapa detik, setelah itu ucapkan mantra "

OM Bhur, OM Bhuvah, OM Svah"

ucapkan dengan suara lambat serta santai jangan tergesa-gesa sebanyak lima
kali, ini bertujuan untuk membersihkan lapisan pikiran.

Pada saat mengucapkan mantra ini arahkan pikiran pada mantra dan suara bukan pada bayangan pikiran. Setelah baca mantra selesai tutuplah mulut serta tenangkan pikiran lalu ucapkan Gayatri mantram

" OM Bhur, Bhuvah, Svah, tat savitur varenyam, bhargo devasya
dimahi, dhiyo yo nah pracodayat"


dengan lambat dan tenang di dalam hati. Arahkan pikiran serta getaran suara mantra pada jantung, anda cukup meniatkan saja bukan membayangkan.

Meditasi dengan Gayatri mantram sangat efektif untuk berbagai macam keperluan seperti melindungi diri dari energy negatif, kecantikan, kekuatan batin, kecerdasan dan lain-lain. Kekuatan Gayatri mantra tidak bisa berfungsi apabila disertai niat kurang baik. Meditasi Gayatri mantra apabila dilakukan dengan baik serta tulus akan banyak muncul keajaiban-keajaiban yang tidak bisa kita sangka. Gayatri mantra bukan bekerja pada maksud si meditator namun, karunia, energy, rahmat, dari Maha Devi Gayatri yang berhak menentukan. Bagaikan mobil, sang supirlah yang tahu kemana tujuan dari mobil itu, bukan tujuan dari mobil tersebut yang dituruti sang supir.

Energy Gayatri masuk dari ubun-ubun melalui tulang belakang serta menyebar keseluruh tubuh fisik, tubuh energy, dan atma. Banyak guru-guru suci yang tercerahkan mengatakan "pencerahan akan kalian dapatkan pada Gayatri mantra. Pada jaman kali yuga ini tiada yang mampu melepaskan lapisan kekotoran pikiran selain getaran halus dari Gayatri mantra.

TIPS

Apa bila anda merasa ada sakit yang disebabkan oleh ulah niat jahat seseorang, dan kalau percaya dengan hal ini anda bisa menggunakan cara berikut ini. Sediakan air bersih , higienis, untuk diminum, lalu jemurlah air tersebut pada cahaya matahari serta cahaya bulan di malam hari. Setelah air tersebut dijemur oleh kedua unsur cahaya tersebut berdoalah pada Tuhan sambil membaca Gayatri mantram 11 kali, setiap habis membaca Gayatri mantram tiupkan nafas anda pada air tersebut. 

Air tersebut bisa diminum atau dipakai campuran obat, mandi dan lain-lainnya. Dengan kekuatan ini segala macam bentuk energy jahat dari seseorang akan hancur oleh kekuatan dari mantra tersebut, hal ini sering terbutkti di daerah-daaerah terpencil. Ada banyak lagi cara-cara yang bisa dijadikan renungan, betapa Gayatri mantra mempu untuk menghadapi dilema dalam hidup ini.


Sumber http://mudiasa.blogspot.com/