"Bangunlah setiap hari seolah-olah kamu bangun dari kematian. Kematian adalah tidur panjang, tidur adalah kematian singkat. Bangun pada pagi hari adalah kelahiran. " Sad Guru.
Sembahyang Hindu |
Kematian digambarkan oleh beberapa orang sebagai serangan teror Tuhan yang mengendarai kerbau raksasa dan menukik di atas manusia dengan sebuah jerat. Jerat itu adalah buatan manusia sendiri. Beliau tidak menerkam.
Artikel Terkait Lainnya :
Ia memberikan peringatan awal tentang kedatangan-Nya untuk mengambil nyawa orang. Peringatan dalam bentuk syarat , seperti rambut uban, rontoknya gigi, menurunnya penglihatan, ketulian pendengaran, mengkerutnya kulit, dsb. Kematian akan tiba sebagai pembebas bukan sebagai pemenjara.
Sebagian besar dari orang mengucurkan air mata dan meratap, berduka cita dan menangis bila orang yang dikasihi dipisahkan oleh kematian. Setiap orang merasa kehilangan dan kesepian karena tidak hadirnya orang yang dikasihi di sisi kita.
Tetapi perasaan seperti itu muncul dari kebodohan, khayalan dan illusi atau maya.
Karena, kematian itu sama sekali bukanlah kematian yang sesungguhnya. Itu hanyalah suatu peralihan dari suatu keadaan menuju keadaan yang lain, dari satu tingkat ke tingkat lainnya. Seperti setiap orang meningkat dari masa anak-anak menuju masa remaja, dari remaja menjadi dewasa, kematian merupakan kelulusan dari dunia fisik material menuju dunia ether spiritual.
Dengan kematian, seseorang melepaskan belitan dunia lahiriah, pusaran air samsara dan melangkah menuju dunia nyata yang immortal di situ hanya kasih dan pelayanan yang mengikat, satu-satunya kelekatan. Ya, dunia ether dan dunia astrallah yang nyata, karena hanya kesadaran murni yang ada tanpa kabut maya. Dunia yang penuh dengan obyek-obeyk keinginan, kesenangan, kesenangan sensual dan kenikmatan ini tidak nyata.
Kematian bukanlah perpisahan, melainkan peralihan dan kelulusan.
Kehidupan selanjutnya ditentukan juga oleh keadaan saat-saat sebelum kematian. Demikian juga dengan tidur. Tidur adalah kematian singkat, dan kematian adalah tidur yang panjang. Bangun dari tidur adalah kelahiran, tidur adalah kematian.
Doa tidur dalam buka Anandadayi :
Ketika bangun pagi pada Brahma Muhartam, duduklah ditempat tidur dan berdoalah :
Pada prinsipnya semua yang dilakukan sekarang, seperti sadhana adalah unutk mempersiapkan keadaan pada masa-masa mendatang dalam setiap kelahiran. Penebusan dosa atau prayascita dan sadhana bisa mengurangi penderitaan akibat masa lalu. Keduanya tidak bisa menghapuskan karma tetapi bisa mengurangi beban karma. Hutang-hutang karma, tidak bisa dihindari karena merupakan hukum karma. Tetapi bakthi dan sedhana bisa membuat sisa-sisa karma itu terasa ringan bagi setiap orang.
Artikel Terkait Lainnya :
- Prediksi Kematian Pasien Dan Kode Etik Balian
- PEMBAKARAN MAYAT
- Kapan Jiwa Masuk ke Badan Bayi ?
- Bangun dan Bermimpi
- KEMATIAN
- Kematian dan Kesetiaan
- Kematian Perjalanan Kembali ke Asal
- Bimbinglah dari Kematian
- Menyadari Datangnya Kematian
- Alam Setelah Kematian ( Agastya Parwa )
Ia memberikan peringatan awal tentang kedatangan-Nya untuk mengambil nyawa orang. Peringatan dalam bentuk syarat , seperti rambut uban, rontoknya gigi, menurunnya penglihatan, ketulian pendengaran, mengkerutnya kulit, dsb. Kematian akan tiba sebagai pembebas bukan sebagai pemenjara.
Sebagian besar dari orang mengucurkan air mata dan meratap, berduka cita dan menangis bila orang yang dikasihi dipisahkan oleh kematian. Setiap orang merasa kehilangan dan kesepian karena tidak hadirnya orang yang dikasihi di sisi kita.
Tetapi perasaan seperti itu muncul dari kebodohan, khayalan dan illusi atau maya.
Karena, kematian itu sama sekali bukanlah kematian yang sesungguhnya. Itu hanyalah suatu peralihan dari suatu keadaan menuju keadaan yang lain, dari satu tingkat ke tingkat lainnya. Seperti setiap orang meningkat dari masa anak-anak menuju masa remaja, dari remaja menjadi dewasa, kematian merupakan kelulusan dari dunia fisik material menuju dunia ether spiritual.
Dengan kematian, seseorang melepaskan belitan dunia lahiriah, pusaran air samsara dan melangkah menuju dunia nyata yang immortal di situ hanya kasih dan pelayanan yang mengikat, satu-satunya kelekatan. Ya, dunia ether dan dunia astrallah yang nyata, karena hanya kesadaran murni yang ada tanpa kabut maya. Dunia yang penuh dengan obyek-obeyk keinginan, kesenangan, kesenangan sensual dan kenikmatan ini tidak nyata.
Kematian bukanlah perpisahan, melainkan peralihan dan kelulusan.
Kehidupan selanjutnya ditentukan juga oleh keadaan saat-saat sebelum kematian. Demikian juga dengan tidur. Tidur adalah kematian singkat, dan kematian adalah tidur yang panjang. Bangun dari tidur adalah kelahiran, tidur adalah kematian.
Doa tidur dalam buka Anandadayi :
" Ya Tuhan, semua perbuatanku baik dan buruk kupersembahkan kepada-Mu. Aku tidak tahu apakah besok pagi aku masih hidup. Lindungilah aku. Saya sekarang dalam keadaan dalam kematian dan jatuh di pangkuan-Mu. Ampunilah kesalahan-kesalahan saya. Pranamku pada-Mu".
Ketika bangun pagi pada Brahma Muhartam, duduklah ditempat tidur dan berdoalah :
" Dengan perlindungan-Mu, saya masih hidup. Mohon berkatila saya, berilah saya kebijaksanaan supaya jangan membuat dosa. Hari ini saya akan berkata yang benar, suci dan penuh kasih. Hari ini saya akan berbuat yang benar, suci dan penuh kasih. Hari ini saya akan berpikir yang benar, suci dan penuh kasih. Semoga hari ini saya bermanfaat bagi semuanya dan menjadi pelayan Tuhan yang sempurna. Pranamku pada-Mu".
Pada prinsipnya semua yang dilakukan sekarang, seperti sadhana adalah unutk mempersiapkan keadaan pada masa-masa mendatang dalam setiap kelahiran. Penebusan dosa atau prayascita dan sadhana bisa mengurangi penderitaan akibat masa lalu. Keduanya tidak bisa menghapuskan karma tetapi bisa mengurangi beban karma. Hutang-hutang karma, tidak bisa dihindari karena merupakan hukum karma. Tetapi bakthi dan sedhana bisa membuat sisa-sisa karma itu terasa ringan bagi setiap orang.
"Sanak keluarga akan menyertaimu hingga ke gerbang depan atau barangkali sampai ke pemakaman, tetapi ingat kerabatmu yang sejati adalah Tuhan". Sad Guru
Artikel Terkait Lainnya :
Buku Meditasi Matahari Terbit Hal 179 oleh Gede Arsa Dana
diposting oleh Rare Angon Nak Bali Belog
diposting oleh Rare Angon Nak Bali Belog
berkunjung mencari info bermanfaat n salam kenal n sekalian follow silahkan di cek 151 ----follow balik
BalasHapusSenang bertemu sesama semeton Bali,salam kenal dari saya ya :) saya suka post semua yang ada disini karena mengangkat kebudayaan dan religi tentang umat di Bali.
BalasHapusMari kita saling kunjung ya, saya sudah follow Bli, dan akan sering berkunjung di blog ini. Matur Suksma
blog nya luar biasa salm kenal smua
BalasHapusTerima kasih banyak atas perhatian dan kunjungannya.. salam persahabatan
BalasHapusartikel yang menarik... happy blogging and salam kenal
BalasHapusSuksmaning manah ring semeton makesami, dumogi stata rahayu ngemargiang swadharmanyane suang-suang
BalasHapus