Selasa, 15 Januari 2013

13 Jenis Parerasan Tabiat dan Panca Suda

Parerasan dan Panca Suda dipakai memperkirakan (nengerin) tabiat atau perwatakan menurut kelahiran.

 

Kalender Bali 2013 __                                                      

Parerasan dan Panca Suda dipakai memperkirakan (nengerin) tabiat atau perwatakan menurut kelahiran.



  •   1. Aras Kembang : mudah memecahkan masalah, tidak beranak banyak, banyak kawan, laki dan wanita tertarik hati padanya, setelah berkeluarga cepat/tangkas menyelesaikan pekerjaannya.
  • 2. Aras Tuding : senang dan berani bepergian di malam hari, gagah dan berani, suka menjual barang miliknya, suka pada milik orang lain, kadang kala tangan panjang, keinginannya sukar dikendalikan.
  • 3. Bumi Kapetak : malas bepergian, bertahan pada prinsip. rajin sebarang kerja, teguh/mantep melakukan tugasnya, punya keinginan bertapa.
  • 4. Laku Api : suka marah, panas bara, tutur katanya asal mengucap saja, tidak memperhatikan air muka orang, gagah sendaguraunya, keinginannya lekas mengendap.
  • 5. Laku Air : lemah lembut budinya, sopan santun budi pekertinya, banyak angan-angan, sejuk perintahnya, kelak akan mampu menjadi pemimpin, kencang budinya bila berbantahan, tak puas kalau kehendaknya dihalangi, bila berkeluarga sering bertengkar.
  • 6. Laku Angin : tidak suka bicara, pikirannya tak suka diam, gemar berlaku sebagai pendeta, suka mengembara, senang dipuji orang, pikirannya agak jarang-jarang aman, bila memasang japa mantra kurang mandinya/manjur.
  • 7. Laku Bintang :  pendiam, lemah lembut hatinya, tak tahan melek, bicaranya berharga, kehendaknya sukar di cegah, tidak punya saudara, mempunyai gagasan berdagang.
  • 8. Laku Bulan : lekas mengerti dan pandai, sembarang pekerjaan bisa, dicintai masyarakat, luas budinya, kadang kala dihinggapi malas, sebentar saja akan bisa hidup senang.
  • 9. Laku Bumi : pendiam, singkat hati, suka bertengkar pikiran / berdialog, kalau hendak mengucapkan tutur kata ada kalanya diurungkan, sekali waktu kata-katanya, sungguh nyata.
  • Laku Matahari ( Laku Surya ) : cerdas banyak weruhnya, suka memberi penerangan, banyak ide, berbahasa sopan, manis segala nasehatnya, terang budinya, mempunyai wibawa.
  • 10. Laku Pandita Sakti : tenang/kalem, enteng perasaannya, cerdas/pandai, senang dengan ilmu dukun, kadang kala agak sombong, suka dipuji, dengan perantaraan sastra ia menjadi terkenal.
  • 11. Lebu Ketiup Angin : hati sering goncang, gampang terombang ambing, suka menetapkan arah, kehidupannya kurang, sering gelisah bila duduk.
  • 12. Satriya Wibawa : suka berterus terang berhadapan, beroleh penghidupan yang menyenangkan, serta kedudukannya luhur.
  • 13. Satriya Wirang : pemarah, kadang-kadang punya hati dingin/tentram, kemalu-maluan, sekalipun ia berbuat baik akhirnya menjadi buruk, kurang pengendalian diri.
  • 14. Sumur Sinaba : suka memberi pertolongan, lemah lembut budinya, penyayang, dermawan, ikhlas beryadnya dan mepunia.
  • 15. Tunggak Semi : angkuh, suka akan pertikaian, meski telah disalahkan masih tetap melawan.
  • 16, Wisesa Segara : suka dan banyak memberi ampun, lurus budinya, dalam perasaannya, besar pengaruhnya.

PERTITI / PRATITI SAMUTPADA DAN EKAJALARESI
Dipakai memperkirakan (ngengerin) tabiat atau perwatakan / kemalangan menurut kelahiran dan sebagai pedewasan.
1. Awidiya : Selamat dan panjang umur / dirgayusa, jarang menemui kesukaran, pandai mengaji, semua yang dikerjakan berhasil baik. Bila menemui kesulitan cepat dipecahkan, cukup artha, sebagai pedewasan baik, tidak menemui kesulitan, dan keluarga akan mendapatkan kebahagiaan.
2. Bawa : Pemberani, agak jarang tidur, cinta pada keluarga, sering menemui kesulitan, kadang kala memiliki pikiran loba, lurus budinya, sebagai pedewasan buruk, akan mendapatkan halangan atau kesulitan, pihak lain tidak bersimpati, tidak memperoleh kebahagiaan.
3. Jaramarana : Suka marah, pandai, dicintai, sanak keluarga, tapi banyak musuh, bepergian sering menemui kesulitan, sebagai pedewasan buruk, akan menemui kegeringan, pertengkaran dan kesulitan.
4. Jati : Wataknya pemberani, dicintai oleh kepalanya, akan mampu (kaya), jujur budi laksananya, banyak yang senang padanya, setia kawan, sebagai pedewasan cukup baik, pihak lain akan memberi perhatian dan membantu sepenuhnya, namun masih ada dijumpai sedikit kesulitan hambatan.
5. Nama Rupa : Pandai dan cakap bekerja, jarang sakit, banyak musuhnya, akan mampu, dirgayusa, sebagai pedewasan buruk, karena akan sukar menemui kebahagiaan, orang-orang disekitarnya mencemohkan (mendapat malu, fitnah, dll)
6. Samskara : Panjang umur, mampu / sugih, banyak sahabatnya, pandai mengaji, sering menemui kesulitan, sebagai pedewasan buruk, akan menemui kesulitan, kesedihan, pikiran kacau, menimbulkan selisih paham.
Sedayatana : Suka berdebat, banyak mempunyai keinginan, pintar berbicara, jarang sakit, bila bepergian menemui keselamatan, sebagai pedewasan cukup baik, sekalipun ada sedikit hambatan/kesulitan, keluarga dan pihak lain akan setia membantunya.
7. Separsa : Suka bertukar pikiran, pandai bicaranya, akan mampu (kaya), besar angkaranya, kadang kala iri hatinya, banyak kepandaiannya, sebagai pedewasan sangat buruk, karena menimbulkan pertengkaran, kesulitan, pikiran kacau tidak menemukan kebahagiaan sekalipun banyak berkorban.
8. Teresna : Bijaksana di masyarakat, murah hati, sering kekurangan, kadang kala kurang sopan, suka mengganggu, banyak musuhnya sebagai pedewasan buruk, akan berhadapan dengan banyak permasalahan yang serba sulit.
9. Upadana : Pemberani, cinta kasih pada masyarakat, suka tidur, tanpa arah lakunya, bicaranya menyenangkan, dermawan, mudah dapat pekerjaan, sebagai pedewasan cukup baik, karena pihak lain akan bersimpati, sekalipun akan ada sedikit pengorbanan dan sedikit pemborosan.
10. Widnyana : Panjang umur / dirgayusa dicintai pandita, welas asih budinya, mencintai anak-anak apa yang dikendaki sering berhasil, kadang memiliki pikiran iri, sabar, sebagai pedewasan baik, para kerabat akan membantu segala yang dikehendaki, akan menemui kebahagiaan.
11. Wedhana : Ahli pertukangan/pembangunan, akan mampu, sopan pekertinya, suka mepunia, mempunyai pikiran bersih, sebagai pedewasan cukup baik, semua kerabat membantunya, menemui sedikit kesulitan, mengalami sedikit pemborosan, pikiran tetap tenang.
12. Suka Pinanggih : mendapat senang. Buat Suka : dapat senang. Manggih Suka : dapat senang. Kemeranaan : kesakitan. Kinasihaning Jana : dicintai orang. Wredhi Putra : banyak anak. Suka Rahayu : sejahtera. Sida Kasobagian : mendapat bahagia. Tininggaling Suka : kurang dapat senang. Buat Sebet : kesedihan. Buat Kingking : mendapat kesedihan/ susah. Buat Astawa : suka memuja. Langgeng Kayowanan : rupawan. Bagna Mapasah : menderita / bahaya. Luwih Bagia : amat berbahagia. Buat Merang : mendapat malu. Kinasihan Amrta : dapat penghidupan. Bahu Putra : baik karena anak. Paiting Amrta : melarat. Kasobagian : bahagia. Subagia : amat bahagia. Dahat 13. Kingking : amat sedih. Wredha Sarwa Mule : kaya berhasil setiap usahanya. Kemertaan : dapat penghidupan.

Sumber : Kalender Bali 2013 disusun oleh I Ketut Bambang Gde Rawi (Alm) dan Putra-putranya




Kamis, 03 Januari 2013

Rumus Kedamaian Hare Krsna

* Cahaya Brahman *
Rumus Kedamaian. Hukum alam bekerja secara kolektif, demikian pula secara individu. Dalam pernyataan singkat tetapi tegas berikut ini, Srila Prabhupada menjelaskan bahwa jika kita ingin memutus jaring ikatan KARMA-kolektif yang menyebabkan kekacauan pada masyarakat dewasa ini, jika kita menginginkan kedamaian baik secara kolektif maupun secara individu, kita perlu menjalani kesadaran Krsna dengan serius.

Kesalahan besar peradaban modern adalah pelanggaran atas kepemilikan pihak lain seolah itu adalah milik sendiri dan dengan demikian menciptakan gangguan yang tak perlu atas hukum-hukum alam. Hukum alam ini sangatlah tegas. Tidak satu mahluk hidup pun dapat melanggarnya. Hanya orang yang sadar akan Krsna yang dapat mengatasi hukum alam yang kuat ini dengan mudah dan dengan demikian menjadi bahagia dan damai di dunia.


Seperti halnya negara dilindungi oleh departemen hukum, begitu juga pemerintahan alam semesta, dimana bumi ini hanyalah sebuah bagian sangat kecil, dilindungi oleh hukum-hukum alam. Alam material ini adalah salah satu diantara berbagai potensi Tuhan, yang merupakan pemilik tertinggi segala sesuatu yang ada. 


Karena itu, bumi ini adalah milik Tuhan, tapi kita para mahluk hidup, terutama yang disebut-sebut manusia beradab, mengklaim hak milik Tuhan sebagai milik kita sendiri dengan konsep keliru baik secara individu maupun secara kolektif.  

Jika Anda menginginkan kedamaian, Anda harus menyingkirkan konsep keliru ini dari pikiran Anda dan dari dunia ini. Klaim keliru atas kepemilikan oleh ras manusia di dunia ini sebagian ataupun keseluruhan adalah penyebab segala gangguan kedamaian di bumi. ( termasuk klaim kiamat 21 12 2012 - red )

Yang disebut-sebut manusia beradab yang bodoh mengklaim hak kepemilikan atas hak milik Tuhan sebab mereka telah menjadi tidak Berketuhanan. Anda tidak bisa bahagia dan damai di tengah sebuah masyarakat yang tidak Berketuhanan. Di dalam Bhagavad-gita Sri Krsna bersabda bahwa  


Dia-lah penikmat sejati segala kegiatan mahluk hidup, bahwa Dia-lah Tuhan Yang Mahakuasa bagi seluruh alam semesta, dan  bahwa Dia-lah kawan yang mengharapkan hal ini sebagai rumus kedamaian, maka baru kedamaian akan terwujud.

Karena itu, jika Anda benar-benar menginginkan kedamaian Anda harus mengubah kesadaran Anda menjadi kesadaran Krsna, baik secara individu maupun secara kolektif, dengan proses sederhana pengucapan nama suci Tuhan. Ini adalah proses yang standar dan diakui untuk mencapai kedamaian di dunia. 


Karena itu kami menganjurkan agar setiap orang menjadi sadar akan Krsna dengan cara mengucapkan Hare Krsna, Hare Krsna, Krsna Krsna, Hare Hare, Hare Rama, Hare Rama, Rama Rama, Hare Hare.

Hal ini dapat diterapkan secara nyata, dan ia sederhana dan mulia. Lima ratus tahun yang silam rumus ini diperkenalkan di India oleh Tuhan Sri Caitanya, dan sekarang ia tersedia di seluruh dunia. Terimalah proses sederhana pengucapan nama suci Tuhan sebagaimana disebutkan di atas ini, insafi kedudukan sejati Anda dengan membaca Bhagavad-gita Menurut Aslinya, dan tegakkan kembali hubungan Anda yang telah terlupakan dengan Krsna, Tuhan. 


Kedamaian dan kesejahteraan akan segera menjadi hasilnya secara mendunia.
Sumber bacaan " KARMA KEADILAN TERTINGGI " oleh Sri Srimad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada, Acarya Pendiri International Society for Krishna Consciousness.