Rare Bali Anak Bali Belog Ngiring Ngajegang Bali dengan berbahasa Bali sane becik, senang ring Tembang Bali tur sekancan sastra lan Budaya Bali sane sampun kaloktah ring jagate mangda sumingkin jangkep tur paripurna #Bahasabali #AjegBudayaBali #RareBali

Breaking

Translate

Selasa, 14 Oktober 2014

Mengapa Kita Perlu Sorga ?

misteri kematian
Mengungkap Misteri Kematian
 Sorga. "Di surga sama sekali tidak ada ketakutan. Engkau, O Kematian, tidak di sana. Di tempat itu pikiran menjadi tua tidak membuat gemetar. Di sana, bebas dari lapar dan haus, jauh dari jangkauan kesedihan, semua bahagia dan gembira"

Teks diatas dengan jelas menyatakan Sorga itu bersifat rohani. Yang hidup di Sorga adalah Jiwa, tanpa badan. Jiwa itu kekal, tidak menjadi tua, mati. Tidak lapar atau haus. Tidak sedih. Karena Jiwa adalah kenyataan, kesadaran dan kebahagiaan murni. Jiwa mencukupi dirinya sendiri (subsistent spirit), ia tidak memerlukan apapun dari luar dirinya, dan tidak apapun dari luar dirinya yang mempengaruhinya. Jadi Sorga Hindu bukanlah tempat untuk memperoleh semua kenikmatan badan tanpa batas. Baca Aku Hanya Minta Kwangen


Mengapa kita perlu Sorga ?

Mengapa kita memerlukan Surga? Untuk memenuhi rasa keadilan. Di dunia ini kita melihat orang-orang baik menderita; orang-orang tidak baik sejahtera. Pengadilan dunia ini tidak dapat sepenuhnya memberi keadilan. Orang-orang berkuasa, karena kekuasaan politik, uang atau kepintarannya, sering dapat lolos dari hukuman, bahkan tidak pernah diadili. Jadi kita mengharapkan ada pengadilan sesudah kematian, suatu pengadilan yang tidak dapat dihindari oleh siapapun.




Hukum Karma, tidak seperti pengadilan akhir, berjalan sepanjang waktu, meliputi kehidupan kita sekarang, maupun kehidupan nanti, setelah kematian atau dalam kelahiran kembali.
Dalam setiap penghakiman, prinsip keadilan adalah intinya. Seseorang dihukum atau diberi hadiah, sesuai dengan perbuatannya. Penghukuman atau pemberian hadiah sepanjang masa (abadi), hanya atas hidup yang singkat di dunia ini, tidak sejalan dengan prinsip keadilan.

Apakah Sorga Tempat atau Keadaan ?

Sering ada pertanyaan, apakah Sorga tempat atau keadaan/sifat? Apakah Sorga satu keadaan pengalaman bathin atau satu dunia sesungguhnya ke mana Jiwa yang dibebaskan kembali? Kebanyakan Upanisad secara praktis sedikit sekali atau tidak mengandung rincian. Chandogya menjelaskannya sebagai satu dunia, ketiga dari dunia ini, di dalamnya ada dua danau besar disebut Ara dan Nya.

Di sana juga ada penampungan air yang lebih kecil yang beris makanan-jus disebut Airammadya. Somasavana, sebatang pohon peepul dan satu kota disebut Aparajita, disana juga ada satu ruang besar keemasan. Memberikan penjelasan yang lebih berwarna dengan menambahkan satu sungai Viraja, dua penjaga pintu (Indra dan Prajapati), satu singgasana disebut Vicaksana dan satu kereta yang diberi nama Amitaujas. Lima ratus peri/bidadari menyambut Jiwa yang terbebaskan dan memujanya. Keharuman dan rasa Brahma memasukinya pada keadaan yang tepat ketika dia masuk.

Seseorang yang mencapai Brahmaloka tidak akan kembali kepada keberadaan dunia ini. 
Dari penjelasan di atas Sorga adalah tempat, tetapi dalam dunia rohani, bukan dunia fenomena atau dunia materi. Lebih lengkap dalam buku Mengungkap Misteri Kematian karya Ngakan Made Madrasuta penerbit Media Hindu. (RANBB)

Cari Blog Ini

Pengikut

Blog Archive