-Dewi Sri-Laksmi- |
Sri Sadhana sering disebut sebagai devata "Rambut Sadhana", devata yang berambut uang (dipuja pada hari Budha Cemeng Klawu, seperti dirumah Rare Angon Nak Bali Belog yang di Gianyar, red).
Ada yang menafsirkan Rambut Sadhana "tempat uang yang tinggi", karena kata Sadhana diartikan uang. Tentang devata menggenakan perhiasan uang, dewasa ini juga dapat dijumpai, yakni pada hari Vijaya Dasami, dewi Laksmi dihias dengan uang kertas baru, baik busana maupun perhiasannya semuanya dihias dengan uang kertas yang baru.
Rupanya tradisi memuja dewi Laksmi dengan menghiasi dengan uang (di Bali bahkan berbadan uang) adalah kelanjutan dari tradisi India. Di Indonesia di masa yang silam digunakan uang kepeng China (Chiyen, pipis bolong, red), oleh karena itu kita warisi dewi Sri Sadhana atau bhatara Rambut Sadhana menggunakan hiasan dan bahkan badannya terbuat dari uang kepeng.
Dalam upacara pemujaan, khususnya sehari setelah pemujaan kepada Saraswati ( Saniscara Umanis Watugunung 16 juni 2012, red ) dan sehari sebelum hari Pagerwesi, 2 hari tersebut dirayakan sebagai hari pemujaan kepada dewi Sri ( Sri Amrta ) yang disimbolisasikan dengan upacara selamatan kepada padi atau lumbung beras, sedang keesokan harinya kepada Sang Hyang Mahadewa, yang disebut sebagai devata penguasa barang-barang yang mahal seperti permata, emas dan perak.
Kelahiran Sri Laksmi
Laksmi sebagai Dewi Kemakmuran dan Kesucian
Pemujaan Kepada Dewi Sri Laksmi
Kelahiran Sri Laksmi
Dewi Laksmi berasal dari bagaian kiri Paramatma (Tuhan yang Maha Agung). Atas perintah Tuhan Yang Maha Esa, dewi Laksmi membagi dirinya menjadi dua putra yang sama-sama cantik mempesona, bercahaya gemerlapan, agung dan mengenakan hiasan dan penuh keramahan, yakni Laksmidevi dan Radhadevi. Radhadevi kemudian kawin dengan Sri Krsna mengambil posisi di sebelah kiri, sedang di sebelah kanan sebagai Visnu (dengan empat tangan) mengawini Laksmi ( Devi Bhagavata IX ).
Dalam kitab Devi Bhagavata Purana (Skandha IX) Sri lebih dikenal sebagai Sri-Laksmi. Ia merupakan sakti Visnu. Sri-Laksmi atau Mahalaksmi pertama kali muncul ketika pengadukan lautan Susu.
Dalam kitab Visnu Purana, Dewi Bhagavata Purana, Padma Purana dan Mahabharata disebut bahwa ketika dunia berada di ambang kehancuran dewa Visnu sebagai dewa pemelihara dunia memerintahkan kepada para dewa, raksasa dan mahluk lainnya untuk mengaduk lautan Susu guna mendapatkan air amrta, yaitu kehidupan dan keabadian. Dewa Visnu sebagai pemimpin dibantu oleh Vasuki, ular yang bersedia menjadi tali pengaduk dan seekor kura-kura besar sebagai landasan. Setelah lautan Susu diaduk bermunculanlah isinya, permata, kuda Ucchaisrava dan terakhir muncul dewi Sri-Laksmi membawa kekayaan emas permata, serta air amrta.
Kemunculan Sri-Laksmi membuat kegembiraan dan kekaguman yang hadir. Melihat kekuatan Visnu sebagai landasan yang mampu menahan beban yang sangat berat Sri-Laksmi sangat kagum sehingga ia tertarik dan jatuh cinta kepadanya. Pada akhirnya Sri-Laksmi dijadikan pendamping Visnu. Sebagai sakti dewa Visnu, ia memberikan kekuatan dan kemampuan bagi Visnu.
Inkarnasi yang lainnya disebutkan sebagai berikut; Mahalaksmi lahir sebagai putri Rsi Bhrgu. Ketika Mahavisnu menjelma sebagai Surya, dewi Laksmi muncul dari bunga padma. Ketika Visnu menjelma sebagai Parasurama, dewi Laksmi menjelma sebagai Prthivi, ketika Visnu turun sebagai Sri Rama, dewi Laksmi menjelma sebagai Sita dan ketika Visnu turun sebagai Sri Krsna, dewi Laksmi menjelma sebagai Radha ( Visnu Purana 9.1 ).
Laksmi sebagai Dewi Kemakmuran dan Kesucian
Sebagai sakti dari dewa Pemelihara Dunia, Sri-Laksmi dikenal sangat setia terhadap suami dan dharma, juga sebagai dewi kesuburan dan kemakmuran. Perannya sebagai dewi kesuburan dan kemakmuran tercermin dari tetap diadakannya upacara-upacara pemujaan kepadanya, yang diadakan pada akhir musim panas. Umumnya upacara pemujaan itu guna mendapat kemakmuran, kesuburan (tumbuh dan subur tanam-tanaman), hasil panen dan kekayaan yang melimpah. Selain itu juga dipuja sebagai dewi keberuntungan. Para pemujanya sebagain besar para pedagang, petani dan masyarakat agraris pada umumnya.
Dalam doa pujaan, Sri-Laksmi, seperti yang terdapat dalam kitab Sri Sukta, selalu dihubungkan dengan padma dan gajah. Untuk itu ia dikenal dengan nama Padma atau Kamala, serta Gaja-Laksmi. Seperti diketahui padma adalah lambang kesuburan dan awal kehidupan, lambang dari segala penciptaan dunia atau kelahiran di dalam alam makrokosmos atau alam dewa-dewa. Padma atau teratai merah yang digambarkan mekar pertama kali muncul sebagai tumbuhan air yang suci dan bersih. Walaupun berasal dari dalam lumpur padma dapat berkembang di atas air sebagai awal kehidupan.
Pemujaan Kepada Dewi Sri Laksmi
Sri-Laksmi dipuja sebagai sumber kekuatan seorang raja. Seorang raja dalam pertempuran bila didampingi oleh dewi Sri Laksmi, maka ia akan selalu dapat mengalahkan musuh-musuhnya. Sebelum menjadi sakti Visnu, Sri-Laksmi kerap dihubungkan dengan banyak dewa, diantaranya dewa Soma, dewa Dharma, dewa Indra dan Kubera. Dihubungkan Sri-Laksmi dengan dewa Soma, karena dewa Soma dikenal kesetiaannya. Untuk memperkuat sifat Sri-Laksmi itulah dihubungkan dengan dewa Soma. Selain itu dewa Soma dikenal juga sebagai dewa dari tanam-tanaman, sehingga amatlah dekat kaitannya denga Sri-Laksmi, sebagai dewi kesuburan.
Mengenai dihubungkannya Sri-Laksmi dengan dewa Dharma, erat hubungannya dengan peran dewa Dharma sebagai dewa kemakmuran. Dalam halnya Sri-Laksmi dihubungkan dengan Indra, erat kaitannya dengan kedudukan Indra sebagai raja dari para dewa, dan peran Sri-Laksmi sebagai dewi pemberi kekuatan bagi seorang raja. Dengan kehadiran Sri-Laksmi kedudukan dan kekuatan dewa Indra menjadi lebih nyata. Dalam mitologi tersebut dikatakan bahwa bila dewa Indra berdampingan dengan dewi Sri-Laksmi, maka dunia akan turun hujan sehingga tumbuh-tumbuhan menjadi subur, sapi-sapi mendapat makanan yang berlimpah (rumput hijau subur) sehingga menghasilkan susu yang berlimpah.
Ada tradisi di India menghubungkan dewi Sri-Laksmi dengan dewa Kubera, raja para yaksa, penguasa hutan dan kekayaan. Yaksa kadang-kadang juga dihubungkan dengan kesuburan, seperti Sri-Laksmi. Ia digambarkan dengan tumbuh-tumbuhan yang merambat dan berkembang, keduanya bersatu dan berawal dari mulut sang dewa.
Pustaka dari Teologi & Simbol-Simbol dalam Agama Hindu, I Made Titib, diposting oleh Rare Angon Nak Bali Belog. Suksma.
Terima kasih kembali atas kunjungan dan supportnya..
BalasHapusvisit here....follow sucses.... :)
BalasHapusmakasih mas, telah menuliskan Dewi Sri. karena saya lg belajar ttg itu. Jika ada lagi terkait Dewi Sri, mohon diupload y mas.
BalasHapusKunjungan gan. info yg menarik gan. salam blogging
BalasHapusSahabat Ropink,Jantan Putra Bangsa dan Ary_Putra,terima kasih atas kunjungan dan supportnya, semoga bermanfaat artikel2 di blog rare angon ini
BalasHapusAdmin
(id blog rare angon yang lain)
Suksma Bli Eben,,
BalasHapusbecik pisan niki artikelnyane! ngiring singgal ke blog tyang!
BalasHapus