Jumat, 30 November 2018

Cerita di Balik Hari Raya Galungan


Pada zaman dahulu, bertahta seorang raja Mayadanawa, keturunan Daitya (Raksasa) di daerah Blingkang (sebelah Utara Danau Batur), anak dari Dewi Danu Batur. Beliau adalah raja yang sakti dan dapat mengubah diri menjadi bentuk yang diinginkannya. Beliau hidup pada masa Mpu Kul Putih. Karena kesaktian sang raja, daerah Makasar, Sumbawa, Bugis, Lombok dan Blambangan dapat ditaklukkannya. Karena kesaktiannya, Mayadenawa menjadi sombong dan angkuh. Rakyat Bali tak diizinkan lagi menyembah Tuhan, dilarang melakukan upacara keagamaan dan merusak semua Pura. Rakyat menjadi sedih dan sengsara, namun tak kuasa menentang Raja yang sangat sakti. Tanaman penduduk menjadi rusak dan wabah penyakit menyerang di mana-mana.Melihat hal tersebut,
Mpu Kul Putih melakukan yoga semadhi di Pura Besakih untuk mohon petunjuk dan bimbingan Tuhan. Beliau mendapat pawisik/petunjuk agar meminta pertolongan ke India (Jambudwipa). Kemudian diceritakan pertolongan datang dari Sorga, yang dipimpin oleh Bhatara Indra dengan pasukan yang kuat dan persenjataan lengkap. Dalam penyerangan melawan Mayadanawa, pasukan sayap kanan dipimpin oleh Citrasena dan Citrangada. Pasukan sayap kiri dipimpin oleh Sang jayantaka. Sedangkan pasukan induk dipimpin langsung oleh Bhatara Indra. Pasukan cadangan dipimpin oleh Gandarwa untuk menyelidiki keadaan keraton Mayadanawa, dengan mengirim Bhagawan Naradha.

Menyadari kerajaannya telah terancam, Mayadanawa mengirimkan mata-mata untuk menyelidiki pasukan Bhatara Indra serta menyiapkan pasukannya. Ketika pasukan Bhatara Indra menyerang, pasukan Mayadanawa memberikan perlawanan yang hebat. Pasukan Bhatara Indra unggul dan membuat pasukan Mayadanawa melarikan diri bersama patihnya yang bernawa Kala Wong. Karena matahari telah terbenam, peperangan dihentikan. Pada malam harinya, Mayadanawa menciptakan mata air yang beracun di dekat tenda pasukan Bhatara Indra. Agar tidak meninggalkan jejak, ia berjalan mengendap dengan memiringkan telapak kakinya, sehingga daerah itu kemudian dikenal dengan nama Tampak Siring.

Keesokan harinya banyak pasukan Bhatara Indra yang jatuh sakit karena minum air yang beracun. Melihat hal itu, Bhatara Indra kemudian menciptakan mata air yang kemudian dinamakan Tirta Empul, dan semua pasukannya bisa disembuhkan kembali. Bhatara Indra dan pasukannya melanjutkan mengejar Mayadanawa. Untuk menyembunyikan dirinya, Mayadanawa mengubah dirinya menjadi Manuk Raya (ayam), dan daerah tersebut dinamakan DesaManukaya. Bhatara Indra tak bisa dikibuli dan terus mengejar. Mayadanawa mengubah dirinya menjadi Buah Timbul sehingga daerah itu dinamakan Desa Timbul, kemudian menjadi Busung (janur) sehingga daerah itu dinamakan Desa Blusung, menjadi Susuh sehingga daerah itu dinamakan Desa Panyusuhan, kemudian menjadi Bidadari sehingga daerah itu dinamakan Desa Kadewatan dan menjadi Batu Paras (batu padas) bersama patihnya Si Kala Wong. Batu pada stersebut dipanah oleh Bhatara Indra sehingga Mayadanawa dan patihnya menemui ajalnya. Darahnya terus mengalir membentuk sungai yang disebut Sungai Petanu. Sungai itu dikutuk oleh Bhatara Indra yang isinya,  jika air sungai itu digunakan untuk mengairi sawah akan menjadi subur, tetapi ketika dipanen akan mengeluarkan darah dan berbau bangkai. Kutukan ituberumur 1000 tahun

Kematian Mayadanawa tersebut diperingati sebagai Hari Raya Galungan, sebagai tonggak peringatan kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan).

Jumat, 16 November 2018

Keagungan Mantram Gayatri

Mantram Gayatri
Umat sedharma, dalam kehidupan ini pasti akan mendapatkan keragu-raguan atau kecemasan yang mendalam karena sesuatu yang terjadi dalam perjalanan hidup ini. Nanum harus diingat bahwa kalau kita percaya bahwa Hyang Widhi akan selalu menyertai dalam hidup kita, untuk itu percayalah apabila kita terdesak atau ada kecemasan lantunkan mantram gayatri dalam hati pasti semua kecemasan atau keragu-raguan akan menyingkir dari lingkaran kita.

Umat sedharma, dengan melantunkan mantram gayatri niscaya keraguan atau kecemasan yang kita rasakan akan menghilang dengan sendirinya. Dengan keyakinan yang kita  yakini niscaya semua itu akan menjadi lebih nyata kalau sudah dipraktekkan sendiri baru bisa merasakannya.

Om bhur bhuwah swah tat sawitur warenyam bhargo dewasya dimahi dhiyoyonah prascchodayat.
 

artinya 



Hyang Widhi Wasa yang menguasai  ketiga dunia ini. Yang Maha Suci dan sumber kehidupan, sumber segala cahaya, semoga Hyang Widhi melimpahkan kepada kami sinar cahayaMu yang Maha Suci.

Demikian semoga semua makhluk bahagia dengan mengagungkan mantram gayatri niscaya kita akan selalu dekat dengan Beliau Yang Maha Agung, karena mantram Gayatri Ibunya mantram.


Catur Warna (Empat pilihan hidup)

Umat sedharma, dalam hidup ini ada pilihan yang harus kita pilih, karena itu apa saja pilihan yang ada itu. Dalam Catur Warna yang berasal dari kata catur  yang artinya empat dan warna yang artinya pilihan, jadi catur warna artinya empat pilihan hidup yang harus dijalaninya. 


Yang pertama Brahmana artinya pilihan yang harus dijalani karena atas kemampuan yang dimilikinya yaitu berpikir, yang mana ia mempunyai kemampuan untuk berpikir bagaimana agar semua bisa jalan sesuai keadaannya. Kalau diilustrasikan dalam tubuh mamusia adalah kepala dan kalau dipemerintahan adalah MPR/DPR yang mempunyai tugas yang mulia dan selalu berpikir bagaimana agar semua.sejahteta.


Baca Catur Dalam Agama Hindu 

Yang kedua Ksatria artinya pilihan yang harus dijalani karena kemampuan untuk membela diri, karena dengan kemampuan ini bisa membuat semua menjadi aman dan nyaman, kalau diilustrasikan dalam tubuh manusia adalah tangan dan dada atau kalau di pemerintahan kepala nerara beserta TNInya yang mempunyai tugas untuk membela diri atau negara dari bahaya yang akan mengancam.


Yang ketiga Waisya artinya pilihan yang harus dijalani untuk membuat kehidupan ini terus berlangsung, kalau diilustrasikan dalam tubuh manusia adalah perut atau dipemerintah penguasa bidang perekonomian yang berusaha bagaimana ekonomi rakyat bisa berjalan dengan baik.


Yang keempat Sudra artinya pilihan yang harus dipilih karena kemampuan yang dimiliki hanya kekuatan fisik saja, kalau dililustrasikan dalam tubuh manusia adalah kaki atau di pemerintahan rakyat kecil atau buruh yang mengandalkan fisiknya sehingga itulah yang bisa disumbangkan dalam hidup ini.


Namun begitu keempat pilihan tadi tidak dapat terpisahkan karena saling membutuhkan satu sama yang lain, sehingga apabila satu terpisah maka akan mengganggu yang lainnya. 


Umat sedharna itulah yang harus kita pilih mana yang cocok untuk diri kita untuk dapat berpartisipasi dalam hidup ini. Jadi dengan catur warna kita bisa memilih di mana kemampuan kita akan kita pilih untuk menentukan bagi kehidupan kita ke depan walaupun kita terlahir dari warna yang paling renfah sekalipun.


Sumber : Aris Widodo

Jumat, 02 November 2018

PULANG KE BALI NAIK MOTOR

rental sepeda motor murah
Sewa Motor di Bali
Mau pulang ke kampung halaman naik motor ? Sebuah Catatan  Perjalanan yang mengasikkan. Kita dirantau terkadang berpikir keras saat pulang kampung. Mau naik pesawat, ongkos taksi mahal. Mau naik bus, patuh doen dari terminal akan naik taksi juga. Problem ini sebagian dirasakan oleh semeton diperantauan, tidak semua yang diluar Bali itu sukses, berhasil dalam pekerjaan. Ada pula yang pas-pasan, yang kebetulan saja bekerja dan melihat peluang itu ada di luar kampung.

Nah ini pengalaman saya sendiri. Pulang singkat hanya 2-3 hari saja, dah mulai menghitung budget. Kira-kira habis berapa untuk transport. Memang di Bali tidak seperti diluar, yang ada transportasi umum. Masyarakat Bali lebih banyak menggunakan mobil pribadi. Cari punya cari ketemu motordibali.com
Awalnya masih ragu untuk mencoba menyewa, terpikir paling hanya untuk bule, atau wisatawan. Ach .. coba saja, itung-itung pasang lotere berhadiah. Setelah isi form yang disediakan, memang benar formnya cenderung untuk wisatawan, seperti menginap dimana, bagian form keperluan ke Bali, ga ada pilihan pulang kampung, Hehehe…


Pede alias percaya diri saja. Dan ternyata direspon, diminta konfirmasi tempat pengambilan motor, kemudian pengembalian motor. Cukup mudah bagi yang pulang naik pesawat tetapi sampe di kampung halamannya naik motor, berasa Pulang ke Bali naik motor ….
Akhirnya saya pulang naik motor dari Bandara International I Gusti Ngurah Rai, dengan rincian pengambilan motor pukul 01.30 WITA ( delivery dateng pukul 02.00), setelah cek n ricek, bayar sewa rental selama 3 hari plus ongkos delivery, kunci kontak motor berpindah tangan. Tak sabar saya untuk pulang naik motor, dan …. Motornya enak walau sudah tua (sesuai pilihan saya)…
Pake motor selama 3 hari selama di Gianyar, tidak merepotkan keluarga lain untuk menjemput dan mengantar ke bandara, kemudian dari segi ongkos jauh beda. Kalau dulu turun bandara, naik mobil sewaan sampe rumah, trus balik ke Bandaranya harus mencari kendaraan lagi..
Tetapi saat pulang kemarin beda rasanya, karena bisa menikmati udara Bali yang sejuk sambil naik motor, sewa di motordibali.com
Nah amonto malu satuane, moga dilain waktu bisa lagi cerita-cerita yang laen, dan cerita ini bukan fiksi, hayalan, atau dongeng, silakan klik saja motordibali.com dan nikmati perjalanan anda pulang kampung naik motor. 
Tulisan ini hanya sebagai ungkapan rasa bahagia Rare Angon Nak Bali Belog setelah pulang dari Bali, maklum kita kan blogger yang kerjanya nulis di blog. Semoga kita senantiasa diberikan keselamatan dan kesuksesan di rantauan.