![]() |
Arjuna |
Translate
Senin, 03 Juni 2013
Sastra Jawa Kuno : Kawin Paksa
Tidak ingin dia mengatur pernikahan dengan putrinya karena takut akan konvensi duniawi,
Jika mereka datang bersama-sama itu harus tanpa karena mereka diberitahu, dan mereka harus menanggung harga kepahlawanan,
Itu akan menjadi yang terbaik, pikirnya, karena dia juga pernah mengalami suka cita cinta yang dimenangkan melalui kekuatan senjata.
[...]
Lebih-lebih dulu raja sering berkata,
Bahwa ia memuji kebanyakan pahlawan yang menculik wanita yang dicintainya,
Kualitas ilahi pada wanita harus dibayar dengan keberanian,
Tentu saja dasarnya bahwa cinta yang dimenangi dengan kemampuan sebagai sarana.
(Mpu Panuluh, Ghatotkacasraya 3:2, 21:8, abad ke-12, jawa)
Kawin Paksa adalah bentuk perkawinan paling umum yang digambarkan dalam kakawin- baik itu dengan cara melarikan atau penculikan. Satu-satunya kawin paksa yang digambarkan dalam kakawin adalah sebuah penculikan dalam arti yang sebenarnya yaitu penculikan Arjuna terhadap Suprabha. Penculikan ini adalah tema yang paling disukai baik dalam karya sastra dan tradisi budaya Jawa dan Bali.
Dalam sastra Jawa Kuna penculikan ini diceritakan kembali di dalam Adiparwa dan sejumlah kakawin berbahasa Bali, meliputi : Parthayana, Subhadrawiwaha, Kalayawanantaka, dan Kandawawanandahana.
Ini juga merupakan sebuah cerita terkenal di dalam wayang Jawa dan Bali, dan tetap menjadi sebuah adegan yang paling disukai dalam pertunjukan pada acara pernikahan.
Penculikan yang paling terkenal dalam karya sastra epik muncul di dalam Ramayana ketika raja raksasa Rahwana menculik Sita, istri Rama, tetapi penculikan ini lebih merupakan penculikan terhadap seorang wanita yang sudah menikah daripada sebuah keinginan untuk mendapatkan seorang istri.
Penculikan yang lain , seperti yang dilakukan Abimanyu terhadap Ksitisundari di dalam Ghatotkacasraya dan yang dilakukan Kresna terhadap Rukmini di dalam Kresnayana dan Hariwangsa, hanyalah sebuah kawin lari, karena seperti yang kita lihat, pengantin perempuan dilarikan dengan persetujuannya sendiri untuk menghindari perkawinannya yang akan datang dengan orang yang tidak diinginkannya.
Walaupun atas persetujuan Sang Putri, perkawinan tersebut pada dasarnya adalah sebuah kawin lari, pamer keberanian dan kekuatan secara nyata bisa berbalik dari apa yang seharusnya menjadi sebuah hubungan cinta rahasia menjadi sebuah pertempuran dengan kerabat pengantin laki-laki.
Perkawinan dengan paksaan yang lain, yaitu Samba dan Yajnawati di dalam Bhomakawya, digambarkan secara sepintas. Ayah Yajnawati telah dibunuh oleh raksasa Bhoma, yang telah memungut seorang putri muda. Di dalam penculikan ini, Samba juga dipaksa untuk menyerang kerajaan Bhoma untuk mengambil pengantinya.
Sumber bacaan buku " Perempuan Dalam Dunia Kakawin, Perkawinan dan Seksualitas di Istana Indic Jawa dan Bali " karya Helen Creese, diposting dalam blog oleh Rare Angon Nak Bali Belog.
insert picture Arjuna by http://sutadi.deviantart.com/
About sobat budiasa
Sobat Budiasa hanya seorang pengembara dalam hutan dunia maya yang maha luas ini agar mampu memahami hidup dan kehidupan di dunia nyata. Alam Maya Adalah Guru Tanpa Rasa
Sastra jawa kuno
Labels:
Cerita Rakyat Bali,
dewa dewi,
kekawin,
Sastra jawa kuno
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Cari Blog Ini
Pengikut
Blog Archive
Upakara Hindu
Agama Hindu
Artikel Hindu
Atma Prasangsa
Bhuta Yadnya
Budaya Bali
Budha Kliwon
Buku Hindu
Catur Asrama
Cerita tentang Sapta Rsi
Dewa Yadnya
Dewi Saraswati
Epos Mahabharata Ramayana
Hari Raya Galungan
Hari Raya Nyepi
Kematian
Ketipat Bantal
Krisna Avatara
Maharsi Vamadeva
Mangku Balian
Mantra
Manusa Yadnya
Naskah Dharma Wacana
Parisadha Hindu Dharma Indonesia
Pitra Yadnya
Potong Gigi
Reinkarnasi
Rsi yadnya
Saniscara Umanis Watugunung
Sarana Ngaben
Tri Hita Karana
Wasudewa Kutumbhakam
ajaran hindu dharma
bagian catur weda
balinese gamelan
banten hindu bali
belajar jublag
dewa dewi
gargita swara
hari raya saraswati
hindu banten
kakawin ramayana
menjadi hindu lebih baik
panca yadnya
pitra puja
pujawali
pura tempat suci hindu
purnama
purnama tilem
saniscara kliwon
satvam rajah tamah
senjata nawa sanga
tatwa susila upakara
tumpek
waktu dan kalender bali
Wah informasi yang menarik tentang kawin paksa nih... berkunjung bro/sis... :D
BalasHapusKunjungan sobat Sang Sinatrya sangat bermanfaat bagi admin, thanks ya
Hapus