Catur Bali |
Dalam Agama Hindu 4 (empat) adalah Catur / Cadu, dapat dikatakan Empat Pilar dalam Agama Hindu atau Catur dalam Agama Hindu atau empat hal utama dalam Agama Hindu adalah sebagai berikut :
Catur Asrama, Empat (4) tahapan hidup manusia menurut Agama Hindu, yaitu :
- Brahmacari Asrama ; Masa menuntut ilmu pengetahuan
- Grihasta Asrama ; Masa hidup berumah tangga
- Wanaprastha Asrama ; Masa hidup mengasingkan diri di hutan untuk ketenangan lahir dan bathin, belajar ilmu agama. (disesuaikan dengan keadaan jaman)
- Biksuka / Sanyasin ; Masa hidup mengelana mengamalkan ilmu suci.
- Pragabhawa ; Ketiadaan dari suatu benda sebelum benda itu diproduksi. Misalnya tidak ada periuk sebelum periuk itu diproduksi oleh tukang periuk.
- Dhwamsabhawa ; Ketiadaan setelah dihancurkan. Misalnya tidak akan ada periuk sesudah periuk itu dihancurkan, karena dalam pecahan itu tidak ada periuk.
- Athyantabhawa ; Selama-lamanya tidak terdapat sesuatu pada suatu benda baik dari dulu maupun pada waktu kini. Misalnya tidak terdapat warna pada udara atau udara tidak berwarna sejak dulu.
- Anyonyabhawa ; Perbedaan suatu benda antara benda-benda lain diantaranya kedua sifat tersebut tidak ada persamaan. Misalnya Guci dengan pakaian, Guci bukanlah pakaian itu bukanlah Guci.
- Bahwa kesengsaraan itu memang ada
- Bahwa kesengsaraan itu ada sebabnya
- Bahwa kesengsaraan itu bisa dibuktikan
- Bahwa kesensaraan itu ada jalan untuk membuktikannya.
- Bala ; Rakyat
- Koca (baca; Kosa) ; Perbekalan
- Wahanam ; Kendaraan / alat angkut
- Astra ; Senjata
- Ajuman ; Persembahan untuk para Dewa-Dewa.
- Sodaan ; Persembahan untuk para arwah
- Caru ; Persembahan untuk Bhuta dan Kala. Klik disini.
- Tarpana ; Persembahan untuk para Pitara
- Sang Drmbha Moha ; Ini berpengaruh dalam pembantaian (pejagalan)
- Sang Kala Ngandang ; Ini berpengaruh di jalan raya (marga agung)
- Sang Kala Katung ; Ini berpengaruh dalam pasar
- Sang Kala Wiyasa ; Ini berpengaruh dalam judian.
- Suka. Siapapun dalam hidup ini pasti menikmati rasa suka.
- Dukha. Demikian pula tak seorang pun terhindar dari rasa dukha.
- Lara. Bila orang sudah lanjut usia, dimana indriyanya sudah tak berfungsi dengan baik, sempurna, laralah / sengsaralah dia.
- Pati. Akhirnya manusia itu pasti akan mati.
Catur Brata, Empat (4) macam pengekangan hawa nafsu.
- Tapa ; Memanaskan diri guna membakar habis hawa nafsu yang menggiring kita kelembah kesengsaraan.
- Brata ; Membatasi gerak lincah hawa nafsu untuk menjernihkan pikiran, sehingga semua masalah dapat diatasi dengan lapang dada.
- Yoga ; Berusaha menyatukan diri dengan Tuhan dengan melalui konsentrasi yang mantap.
- Semadi ; Berusaha menyatu dengan Tuhan melalui konsentrasi dan inspirasi yang mantap.
- Prabhu ; Pemerintah yang mengatur dan mempertahankan rakyat dan negara.
- Praja ; Penduduk. Dengan adanya pemerintahan harus ada yang diperintah yaitu penduduk.
- Mandala ; Wilayah. Negara harus punya wilayah tertentu dan batas-batas tertentu pula.
- Tujuan Negara ; Artinya kekuasaan pemerintahan yang berbahagia oleh raja sebagai kejayaan rakyat.
- Amati Geni ; Tidak menyalakan api
- Amati Karya ; Tidak bekerja
- Amati Lelungan : Tidak bepergian
- Amati Lelanguan ; Tidak mengadakan hiburan (pesta)
- Pikiran suci ; Tidak memikirkan hal yang menyimpang dari Dharma.
- Kekuatan iman ; Menjauhi segala bentuk hawa nafsu yang bersifat negatif
- Kejujuran kata ; Berkata sesuai dengan hati nurani dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum sekala dan niskala.
- Perilaku jujur ; Segala tindak tanduknya sesuai dengan aturan yang berlaku baik bagi negara maupun agama.
- Praja ; Penduduk
- Wilayah ; Bumi, tanah / wilayah
- Datu ; Pemimpin atau pemerintah
- Tujuan Negara ; Sriwijaya jaya sidha yatra subhiksa artinya Karena perjalanan sucilah Sriwijaya mencapai kemenangan sejati.
- Swamin ; Raja (kepala pemerintahan) harus penduduk asli yang cinta pada Negara, Tanah Air dan Bangsa.
- Amatya ; Para mentri atau pegawai tinggi lainnya.
- Jana Pada ; Penduduk dan wilayah harus baik.
- Durgha ; Benteng yang harus didirikan di keempat penjuru.
- Kosa ; Perbendaharaan negara.
- Bala ; Angkatan perang yang mengatur keamanan negara
- Mitra ; Sahabat antar negara-negara luar.
- Brahmana ; lamanya 10 hari
- Ksatrya ; lamanya 12 hari
- Wesya ; lamanya 15 hari
- Sudra ; lamanya 18 hari, 30 hari, atau 42 hari.
Catur / Cadu Sakti, Empat (4) macam kekuatan Tuhan, yaitu :
- Jnana Sakti ; Maha Tahu ; Duradarsana (tajam penglihatan), Duraswarna (tajam pendengaran), Durajnana (tajam pikiran).
- Wibuh / Wibhu Sakti ; Maha ada dan meresap dimana-mana.
- Prabhu Sakti ; Maha kuasa, sebagai Tri Murti ; Utpati (pencipta), Sthiti (pemelihara) dan Pralina (pelebur/pemusnah)
- Kriya Sakti ; Maha Karya, dapat mengadakan apa saja yang Beliau kehendaki. Nirwikara (mengatasi segalanya) dan Swayambhu (dapat menciptakan diri sendiri).
- Dreweya Dhana ; Rela mengorbankan harta benda
- Priya Dhana ; Rela mengorbankan anak istri untuk membantu usaha sosial.
- Sarira Dhana ; Rela mengorbankan diri sendiri untuk menolong orang lain.
- Abhaya Dhana ; Ikhlas berbuat kebajikan terhadap orang lain yang dalam bahaya.
- Dharma Kriya ; Melaksanakan swadharma dengan tekun dan penuh rasa tanggung jawab.
- Dharma Santosa ; Berusaha mencari kedamaian lahir dan bhatin pada diri sendiri.
- Dharma Jti ; Tugas harus dilaksanakan untuk menjamin kesejahteraan dan ketenangan keluarga dan juga untuk umum.
- Dharma Putus ; Melakasanakan kewajiban dengan penuh keikhlasan berkorban serta rasa tanggung jawab demi terwujudnya keadilan sosial bagi umat manusia.
- Dharma Karya ; Mempergunakan harta benda untuk kepentingan yang bersifat sosial dan suci.
- Artha Karya ; Bila memiliki uang hendaknya ditabungkan, sehingga bermanfaat pada diri sendiri dan umum.
- Kama Karya ; Mempergunakan harta benda untuk rekreasi dan melengkapi rumah tangga dengan barang / alat yang menimbulkan rasa kerasan di rumah.
- Punia Karya ; Mempergunakan harta benda untuk menolong orang dalam kesusahan.
- Rama Desa ; Kewajiban berbakti, mencintai dan memberikan pertolongan kepada yang patut ditolong.
- Rama Tantu ; Tahu tentang asal usul lahir jadi manusia, dan kewajiban terhadap pemerintah.
- Rama Punta ; Tahu tentang Adat Istiadat dan selalu berbuat kebajikan kepada siapapun juga.
- Rama Bahu ; Berani beramal, menolong Sang Wiku yang membuat kesejahteraan, teguh pendirian, tahu jalan yang baik atau yang buruk.
- Seorang laki-laki seorang wanita yang mempunyai hubungan keluarga dalam garis lurus ke atas dan ke bawah, baik karena lahir dalam perkawinan yang syah maupun yang tidak syah.
- Antara seorang laki-laki dengan ibu tirinya atau seorang wanita dengan ayah tirinya.
- Antara seorang keturunan saudara kandungnya atau saudara tirinya.
- Antara mertua dengan menantu atau anaknya menantu atau antar warang.
- Dharma ; Kebenaran, kepatutan, keluhuran budi yang menggerakkan kesucian manusia.
- Jnana ; Kebijaksanaan, kesanggupan mengetahui dengan Tri Pramana.
- Weragia ; Tidak menginginkan kesenangan yang bersifat duniawi.
- Iswarya ; Kaya dalam segala-galanya tak kurang suatu apapun baik yang bersifat duniawi atau rohani.
- Guru Rupaka ; Orangtua (Ibu dan Bapak)
- Guru Pengajian ; Para pendidik
- Guru Wisesa ; Pemerintah
- Guru Swadaya ; Ida Sang Hyang Widhi Wasa
- Srauta Sutra ; Memuat keterangan tentang tata cara sembahyang untuk Agni Homa, Purnama, Tilem, Soma Yadnya dan lain-lain.
- Grhya Sutra ; Memuat keterangan tentang pokok-pokok upacara Sangaskara.
- Dharmasastra ; Memuat keterangan tentang pokok-pokok ajaran agama Hindu, hak dan kewajiban, sosial, ekonomi, dan lain-lain termasuk upacara keagamaan dan tata cara pelaksanaannya.
- Sulwa Sutra ; Memuat keterangan tentang pokok-pokok aturan mengenai tata bangunan, ukuran altar yang ada kaitannya dengan kebutuhan upacara yang disebut di dalam Kitab Srautasutra.
Catur Kotamaning Nrpatti, Empat (4) persyaratan utama yang harus dimiliki oleh seorang Raja / Pemimpin, yaitu :
- Jnana Wisesa Sudha ; Berpengetahuan yang luhur dan suci.
- Kaprahitaning Praja ; Memiliki kasih sayang kepada rakyat.
- Kawiryan ; Raja / Kepala Negara harus berwatak pemberani, pantang menyerah di dalam membela kebenaran.
- Wibawa ; Untuk menegakkan kewibawaan Raja harus jujur dan mengutamakan kepentingan umum, sehingga rakyat bormat dan taat kepadanya.
- Ayodia Kanda ; Bagian cerita mengenai penobatan Sang Rama
- Arania Kanda ; Bagian ceritera Ramayana, mengisahkan Sang Rama dalam pembuangan
- Kiskinda Kanda ; Bagian ceritra Ramayana, menceritakan Sang Rama nyupat Sang Dirgabau
- Yuda Kanda ; Bagian cerita Ramayana menceritakan perang Sang Rama melawan Rawana.
- Hening ; Selalu mengutamakan kesucian
- Heneng ; Ketenangan lahir bathin
- Heling ; Selalu ingat anak buah
- Hawas ; Selalu waspada
- Ular ; Jangan menanam pohon-pohonan
- Gajah ; Mencari binatang yang akan dipelihara
- Lembu ; Mencari binatang yang akan dipelihara
- Lintah ; Menanam segala yang menjalar.
- Pura Lempuyang di timur
- Pura Batukaru di barat
- Pura Puncak Mangu di utara
- Pura Andakasa di selatan.
- Jnana Marga Yoga ; Menyatukan diri dengan Tuhan melalui jalan mengamalkan ilmu suci.
- Bhakti Marga Yoga ; Menyatukan diri kepada Tuhan berdasarkan cinta kasih yang mendalam dengan memakai sarana.
- Karma Marga Yoga ; Ingin menyatukan diri dengan Tuhan melalui perbuatan mulia dan bermanfaat tanpa pamrih.
- Raja Marga Yoga ; Berusaha menyatu dengan Tuhan melalui Brata, Tapa, Yoga dan Semadhi.
- Samipya Moksa ; Kebebasan yang dicapai semasih hidup oleh para Resi sehingga mampu menerima wahyu dari Tuhan.
- Sarupya atau Sadarmmya ; Kebebasan yang diperoleh semasih hidup seperti Awatara Sri Kresna, Budha Gaotama.
- Salokya atau Karma Mukti ; Kebebasan yang dicapai oleh Atman itu sendiri telah berada dalam posisi sama dengan Tuhan tetapi belum dapat bersatu dengan Tuhan.
- Sayujya atau Purna Mukti ; Kebebasan yang tertinggi dan sempurna sehingga dapat menyatu dengan Tuhan.
- Sama ; Berlaku adil tanpa pandang bulu
- Bheda ; Memberikan jasa sesuai dengan amal bhaktinya
- Dana ; Memberikan bantuan secara adil dan merata
- Danda ; Menghukum setiap pelanggaran dengan tidak pilih kasih.
- Arjawa ; Jujur dan bersahaja
- Anresangsya ; Tidak mementingkan diri sendiri
- Dama ; Tahu menasehati diri sendiri
- Indriyanigraha ; Mengekang hawa nafsu.
- Maitri ; Kasih sayang atau ramah tamah
- Karuna ; Tolong menolong
- Mudita ; Menyenangkan orang lain
- Upeksa ; Menghargai pendapat orang lain atau toleransi
- Mata ; Melihat dengan langsung sesuatu kejadian atau benda.
- Telinga ; Dapat mendengar secara langsung suara atau bunyi
- Hidung ; Dapat mencium secara langsung bau dari sesuatu benda
- Bibir ; Dapat secara langsung merasakan makanan dan minuman
- Dharma ; Kewajiban atau kebenaran atau hukum, Agama, peraturan, kodrat
- Artha ; Harta benda atau materi
- Kama ; Kesenangan atau hawa nafsu
- Moksa ; Kebebasan yang abadi
- Pataka ; terdiri dari Brunaha (menggugurkan bayi dalam kandungan), Purusaghna (menyakiti orang), Kaniya Cora (mencuri wanita pingitan), Agraya Jaka (bersuami/istri melewati kakak), Ajnata Samwat Sarika (bercocok tanam tanpa masanya)
- Upa Pataka ; terdiri dari Gowadha (membunuh sapi), Juwati Wadha (membunuh gadis), Bala Wadha (membunuh anak), Agara Wadha (membakar rumah/merampok).
- Maha Pataka ; terdiri dari Brahmana Wadha (membunuh orang suci/Pandita), Sura Pana (meminum alkohol/pemabuk), Swarna Steya (mencuri emas), Kanya Wighna (memperkosa gadis) dan Guru Wadha (membunuh guru)
- Ati Pataka ; terdiri dari Swa Putri Bhajana (memperkosa saudara perempuan), Matra Bhajana (memperkosa ibu) dan Lingga Grahana (merusak tempat suci)
- Paksa Brahmana ; Yang mengutamakan penyerahan diri kepada Sang Hyang Widhi. Paksa ini erat hubungannya dengan Bhakti Marga.
- Paksa Ciwa ; Yang mengutamakan kerja keras dan pengorbanan yang besar untuk memuliakan Tuhan, ini erat hubungannya dengan Karma Marga.
- Paksa Wisnu ; Yang mengutamakan pendalaman Ilmu Suci sebagai pengabdian kepada Tuhan. Paksa ini erat hubungannya denga Jnana Marga.
- Paksa Budha ; Yang mengutamakan meditasi yoga dan semadi untuk mengagungkan nama Tuhan. Paksa ini erat hubungannya dengan Yoga Marga. Paksa ini di Indonesia secara yuridis formil diakui sebagai Agama yang berdiri sendiri, sejak dikeluarkan Pen.pres. No. 1 tahun 1965.
- Abhyantara Wrtti ; Antah; Swasa; Puraka ; Nafas masuk
- Antah - Stambha Wrtti ; Antah Kumbaka ; Menahan nafas
- Bahya - Wrtti ; Bahih Swaha ; Recaka ; Nafas keluar
- Bahya - Stambha Wrtti ; Bahih - Stambha ; Bahih - Kumbhaka ; Berhenti diluar
- Satya Atman ; Setia atau sujud terhadap Sang Hyang Widhi
- Satya Bhisama ; Setia kepada sumpah atau janji
- Satya Berata ; Setia kepada suatu persetujuan atau pemufakatan
- Satya Kirti ; Kejujuran sebagai landasan untuk pencaharian yang halal.
A. Mulai dari dalam kandungan hingga lahir disebut :
- Babu Lembana
- Babu Abra
- Babu Ugyan
- Babu Kere
- I Anta, ngaran ari-ari
- I Preta, ngaran banah
- I Kala, ngaran getih
- I Dengen, ngaran yeh nyom
- I Jelair bertempat di Timur
- I Mekair bertempat di Selatan
- I selabir bertempat di Barat
- I Mokair bertempat di Utara
- Anggapati
- Mrajapati
- Banaspati
- Banaspatiraja
- Yoga Purbha Sangara ; Orang mengawinkan 'pita uming ro' Negeri mengalami sedikit kegoncangan, karena diganggu Sang Kala Rodra.
- Yoga Werdha Sangara ; Orang mengawinkan 'pita umisan' Kegoncangan negeri sedang akibat gangguan Sang Kala Bhuta.
- Yoga Tatwa Sangara ; Orang mengawinkan 'pita anak' Kegoncangan negeri besar, karena diganggu oleh Sang Kala Wisesa
- Yoga Bhana Sangara ; Orang mengawinkan 'sanak dan ibu, nini, buyut' Negeri sangat goncang, karena diganggu oleh Sang Kala Wadnya.
- Proktah ; Memperoleh pengetahuan yang direstui oleh Ida Sang Hyang Widhi
- Gurutah ; Memperoleh ilmu pengetahuan dari para pendidik
- Castartah ; Memperoleh ilmu pengetahuan dengan membaca buku / lontar.
- Swatah ; Memperoleh ilmu pengetahuan melalui pengalaman.
- Dwayastotra ; Peraturan-peraturan uang mencakup aspek benda / materi
- Gunastotra ; Peratuan-peraturan yang mencakup bidang aspek politik
- Karmastotra ; Peraturan-peraturan yang mencakup bidang usaha, kegiatan atau tingkah laku manisia.
- Abhijnastotra ; Peraturan-peraturan yang mencakup bidang aspek pengetahuan hukum Ketuhanan.
- Brahmana ; Golongan yang bertugas memberikan pendidikan dan penerangan serta memimpin upacara.
- Ksatrya ; Golongan yang bertugas membela Negara dan jadi pemimpin
- Wesya ; Golongan yang memegang perekonomian dan pertanian
- Sudra ; Golongan yang membantu ketiga golongan di atas sebagai pekerja.
- Sri ; Dewanya Bhagawan Bregu (urip 6)
- Laba ; Dewanya Bhagawan Kanwa (urip 3)
- Jaya ; Dewanya Bhagawan Janaka (urip 1)
- Mandala ; Dewanya Bhagawan Narada (urip 8)
- Rg Veda ; Berisikan pengetahuan suci merupakan kumpulan mantra-mantra pujaan, terdiri dari 10 Mandala, 21 Sakha, 1.028 Cukta, 10.552 rik / bait / mantra, disusun oleh Bhagawan Pulaka.
- Sama Veda ; Memuat kumpulan mantra-mantra tentang ajaran umumnya mengenai lagu-lagu pujaan, terdiri dari 1875 Sakha. Bagian Samhita ini ditulis oleh Bhagawan Jaimini.
- Yayur Veda ; Weda ini berisikan mantra-mantra dalam bentuk prosa, terdiri dari 109 Sakha, 1.975 mantra. Bagian ini membentangkan tentang tata cara yadnya keagamaan yang harus dilakukan oleh setiap umat Hindu. Yayur Weda disusun oleh Bhagawan Waisampayana.
- Atharva Veda ; Membentang soal sihir, mantra-mantra dan pengobatan. terdiri dari 50 Sakha, 5.987 mantra. Di samping itu diuraikan juga Ilmu Bintang dan Ilmu Pasti. Atharva Veda ditulis oleh Bhagawan Sumantu.
- Anwiksiki ; Menguraikan tentang teknologi filsafat
- Weda Trayi ; Menguraikan tentang agama
- Wartta ; Menguraikan tentang ekonomi
- Dandaniti ; Menguraikan tentang politik.
- Krta Yuga ; Pada masa ini yang diutamakan adalah Dharma. Pada masa ini Dharma-sastranya Manu yang berlaku.
- Treta Yuga ; Pada zaman ini yang diutamakan adalah Weda. Weda yang berpengaruh pada zaman ini Dharma-sastranya Gautama
- Dwara Yuga ; Yang diutamakan zaman ini ialah Yadnya. Yang berpengaruh pada masa ini ialah Dharma-sastranya Sankha Likhita
- Kali Yuga ; Yang diutamakan pada masa ini ialah kebebasan dan dana / materi. Yang berpengaruh pada jaman ini ialah Dharma-sastranya Parasara