Rabu, 28 Agustus 2013

Catatan Perjalanan : Berfoto di Jalan Malioboro

Berfoto ria di jalan malioboro
Berfose di Malioboro
Berfoto di Jalan Malioboro. 

Ditengah hiruk pikuk lalu lintas jalan Malioboro Yogjakarta dengan aktivitas kendaraan roda dua, roda empat, becak, kereta kencana, sepeda onthle, pedagang jamu, tukang ojek, pengemis jalanan, tidak menyurutkan semangat para pelancong untuk berfose di depan plang nama jalan Malioboro. Kesibukan sang tuan rumah masyarakat Yogja tidak membuat ragu para turis ini untuk berfoto di depan papan jalan Malioboro. Papan nama jalan Malioboro seperti sebuah icon yang tidak boleh terlewatkan untuk didokumentasikan oleh wisatawan ini, baik bule wisatawan mancanegara maupun buk lik, pak lik, wisatawan nusantara. 

Tentunya berfose di depan plang nama jalan Malioboro bukan sekedar iseng namun sebagai bukti yang nyata bahwasannya mereka benar dan meyakinkan telah berlancong ke jalan Malioboro Yogjakarta ini. Siapa yang berani meragukan lagi, bahwa saya telah ke Yogjakarta, " Nich ada fotonya waktu di Jalan Malioboro " mungkin begitulah kalimat mereka.

Berikut momen-momen para turis yang sedang berfoto di depan papan nama jalan Malioboro, terekam dari kamera EOS 600 D klik disini camera slr dengan lenza Sigma DG 70-300 mm klik disini camera slr lens. Kebetulan admin lagi menunggu keberangkatan kembali ke Jakarta dengan kereta Taksaka malam sekitar pukul 5 - 6 sore. Ternyata sangat banyak para pelancong yang berfoto di depan papan nama jalan Malioboro, bagaimana dalam sehari ya ?

 Ilustrasi hanya sekedar imaginasi admin, bila kurang berkenan dengan dimuatnya foto Anda, silahkan hubungi admin, akan segera dihapus, terima kasih.
Bergaya di depan papan nama Jalan Malioboro
Foto dulu di Jalan Malioboro
Lapor Komandan, saya sudah di pos depan papan nama jalan Malioboro Yogjakarta, siap menerima tugas selanjutnya ....

Turis Asing di Malioboro
"Great job sir..." , Kata si Bule kepada Dani (nama samaran). Dani pun berkata, " I think... I think... hehehe .. " Penonton pun bersorak (mengutip suasana x-faktor beberapa hari lalu). Bule bertanya, " Are you singer, comedian or fotografer ? " (just kidding broww...)
Kawasan Wisata Malioboro
Oleh-oleh Malioboro
"Dengan ini saya sudah menginjakkan kaki di Yogjakarta dan telah dengan semangat juang untuk jalan-jalan di kawasan belanja Malioboro, dan inilah buktinya kawan"
Aku Wis Nang Yogja
Aku wis nang yogja saiki, ora percoyo ? nanti aku emailin foto waktu di depan jalan Malioboro sebagai bukti yang sah dan otentik yoo...
Berfose Manis di Malioboro
"Jangan lama-lama Mas, sudah cape jalan kaki dari pasar Bringharjo, sekarang diminta foto di depan papan nama jalan Malioboro ...", "Sabar yo Dik, ini kenangan terindah kita berdua kan ..."
Malioboro icon pariwisata jogja
Foto Kenangan Malioboro
"Jalan Malioboro merupakan icon jogjakarta, setiap orang yang mengaku pernah ke Yogjakarta mustinya memiliki foto di depan plang nama jalan Malioboro ... Aku sih sudah punya ", Kata sang istri ( hehehe ...la trus aku foto karo sopo iki )

Setiap peristiwa adalah sejarah hidup pribadi masing-masing, perlu tidaknya untuk didokumentasikan adalah hak prerogatif pelancong, admin sekiranya ada yang kurang berkenan , mohon maaf ya... selamat berlibur semoga dilain waktu bisa berjumpa di plang nama jalan lainnya di Indonesia, yaitu deket rumah admin jalan Malio di Bintaro . (RANBB)

Minggu, 25 Agustus 2013

Renungan Suci : Wisata Keliling Dunia

TARI TENUN
Tersenyumlah
Salam Senyum Renungan Suci.

Sekelompok orang kaya melakukan wisata berlayar keliling dunia. Sebelum berangkat, mereka berpesan pada keluarganya masing-masing. "Tolong jangan mematikan handphone, supaya mudah menghubungi dikala aku butuh bantuan darurat." Mereka berucap sambil melambaikan tangan perpisahan.

Menjelang berangkat, keluarganya sudah menyiapkan orang-orang, jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Karena sebelumnya sudah mendapat firasat buruk.

Dikumpulkan tiga kelompok orang: pertama, teman-temannya sesama orang kaya, pejabat dan pengusaha. Kedua, profesional idealis yang ahli dalam metode dan cara penyelamatan di laut. Ketiga, rohaniawan yang kegiatannya mendoakan orang.

Dalam perjalanan, tiba-tiba kapalnya dihantam badai yang sangat ganas di samudera lepas. Sebelum kapal tenggelam, dia sempat menghubungi keluarganya dan mengabarkan bahwa dia dalam keadaan bahaya. Cuaca amat buruk, badai mengamuk, gelombang sangat dahsyat di laut lepas. "Tolong, tolong, kapal segera tenggelam !" Begitu kalimat terakhir terdengar sebelum Hp-nya tidak bisa dihubungi lagi.


Tanpa berpikir panjang, keluarganya segera mengumpulkan ketiga kelompok yang telah disiapkan. Kemudia menanyakan, "Siapa diantara Bapak-bapak yang bisa menyelamatkan saudara kami yang tertimpa bahaya di laut lepas ?"

Kelompok orang kaya menjawab, "Kami bisa mengirimkan alat-alat yang paling canggih ke sana, Tapi kami tidak tahu lokasinya, dan kami tidak mampu melawan badai sedahsyat itu walaupun dengan kapal dan peralatan yang tercanggih sekali pun."

Kelompok profesional idealis menjawab, "Kami tahu metode dan cara-cara menyelamatkan diri, akan tetapi pesawat dan kapal yang kami tumpangi tidak bisa melawan badai dan menembus cuaca terburuk ini. "

Kelompok spiritual menjawab, "Kami hanya bisa membantu dengan doa, sekarang mari kita lakukan doa bersama secara khusuk, agar Tuhan menyelamatkan saudaramu yang tertimpa bencana, karena semua kehidupan ini diciptakan, dipelihara, dan juga dimusnahkan oleh Beliau."

Dalam keadaan sangat panik dihempas badai, dia bingung kepada siapa harus meminta pertolongan. Merasa tidak berdaya lagi, kemudian dia secara ikhlas menyerahkan dirinya kepada Tuhan dengan terus menyebut keagungan-Nya. Saking khusuknya berdoa sambil berusaha menyelamatkan diri, ia akhirnya tidak sadarkan diri.

Saat sadar kembali, dia sudah berada di sebuah gubuk nelayan dengan didampingi keluarga, teman-teman dan masyarakat sekitar. Beberapa wartawan juga langsung meliput kejadian yang mustahil tersebut. Orang bisa seamat dari amukan badai terdahsyat sepanjang jaman.
Kemudian wartawan dengan sangat heran bertanya kepada orang yang selamat dari bencana, "Bagaimana saudara bisa selamat dari bencana ini ?"

Dengan penuh syukur korban yang selamat menjelaskan, "Saya selamat karena kebesaran Tuhan yang menolong saya lewat doa-doa yang kami panjatkan saat menghadapi bencana."

Salam Senyum
Hanya dengan doa kita bisa selamat dari bencana di luar kemampuan manusia.



Sumber bacaan buku Senyum Ya, Tersenyumlah oleh Arsiawan Adi. (RANBB)

Senin, 19 Agustus 2013

7 KEAJAIBAN NUSANTARA

Jelajah 7 Keajaiban Nusantara
Jelajah 7 Keajaiban Nusantara
Lomba Blog. Jelajah 7 Keajaiban Nusantara. Mau keliling Nusantara bareng Viva.co.id dan Daihatsu ?. Yuk ikutan lomba blog " JELAJAH 7 KEAJAIBAN NUSANTARA " . klik disini. http://log.viva.co.id/static/daihatsu

Caranya gampang. Ceritakan tentang keunikan dan keindahan alam, budaya, dan adat istiadat 7 wilayah yang akan dijelajahi melalui blog kamu, lalu submit di VIVAlog. Selain tulisan, kamu juga bisa tambahkan foto atau video agar tulisan kamu semakin menarik.


Pilih salah satu destinasi yang ingin kamu ceritakan, sebagai berikut :


1. Pantai Sawarna.
Sawarna merupakan daerah wisata pantai yang masih alami dan asri. Selain itu ada Goa yaitu Goa Lalay dan Goa Lagir dan juga memiliki Bukit 100 tangga. Dan tentunya wilayah pegunungan dan persawahan yang masih alami.



2. Desa Kinahrejo, Merapi
Sebelum terjadi letusan Gunung Merapi Kinahrejo merupakan kawasan wisata favorit turis lokal maupun mancanegara. Kini Kinahrejo dijadikan wisata lava tour, banyak wisatawan yang ingin melihat keganasan Merapi ketika menghantam Kinahrejo dan sekitarnya.


3. Tengger, Bromo
Bromo Tengger Semeru merupakan salah satu konservasi alam yang berada di Jawa Timur meliputi beberapa gunung dataran tinggi Lembada dan beberapa danau. Kultur budaya dan tradisi yang masih asli.


4. Plengkung, Alas Purwo
Plengkung mempunyai keunikan tersendiri dengan ombak yang sangat bagus untuk oleh raga selancar. Ombak di Plengkung termasuk 3 besar terbaik dunia dan hingga saat ini telah 4 kali dijadikan lokasi event tingkat internasional.


5. Desa Sade Rambitan, Lombok
Dusun ini dikenal sebagai dusun yang mempertahankan adat suku Sasak. Rumah adat tradisional, tarian, serta tradisi yang masih terjaga.


6. Dompu, NTB
Dompu terkenal sebagai penghasil susu kuda liar dan madu. Jalur trakking dan pemandangan menuju puncak Tambra adalah daya tarik alam yang menggugah decak kagum. Di Dompu kita bisa menyaksikan pacuan kuda dengan joki penunggang kuda dibwah umur 10 tahun yang handal.


7. Pulau Komodo
Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo. Selain menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO, Pulau Komodo ditetapkan sebagai 7 keajaiban dunia.


sumber :  http://log.viva.co.id/static/daihatsu

Sobat Blogger, selamat mengikuti lomba blog ini, lomba yang sangat bagus untuk meningkatkan kecintaan pada Tanah Air Indonesia. Apakah saya ikut ?  (RANBB)

Jumat, 16 Agustus 2013

Ilmu Pengeleakan : Angrangsuk I Balian Putus

SANGGAH CUCUKApabila berkehendak menjadi Balian. Harus bersifat hati-hati. Ketahuilah adanya tata cara menjadi Balian, jangan disalah artikan, jangan disalah gunakan, memang sangat berbahaya menjadi Balian.
Barang siapa berkehendak menjadi Balian sakti mawisesa, tidak terkalahkan oleh kesaktian mantra, dapat menjalankan semua pengobatan, yang mengobati segala penyakit, dan tenung. Baca artikel Ajaran I Balian Putus klik disini

Maka, hendaklah selalu astiti bakti ring Ida Bhatara Tiga, khususnya ring Ida Bhatara Dalem, Desa dan Puseh. Sebagai jalan untuk memohon kesaktiannya, Ida I Ratu Nyoman Sakti Pangadangan yang merupakan pepatih bersama saudara-saudaranya yang lain. Ida I Ratu Nyoman Sakti Pangadangan adalah dewan Balian sejagat, wajib dibuatkan pelinggih penyawangan. Bisa dalam bentuk kamar suci, dibuatkan daksina linggih, ditempatkan pada pelangkiran.
Ida I Ratu Nyoman Sakti Pangadangan, adegang sareng Taksu dimohonkan kasidian, kesaktian dan kawisesan. Setiap hari astiti dengan banten.
Tata caranya adalah dengan mengundang Taksu terlebih dahulu, dengan sikap duduk bersila, tangan bersidekap dan menyatukan pikiran, lalu mengucapkan mantra : (mohon hati-hati membaca/mengucapkan mantra ini)

Ih Sang Hyang Guna Taksu ider buwana
Turun Sang Hyang Manik Astagina
Sang Hyang Manik Tranggana
Muang Sang Hyang Taksu Dibya
Ngadeg ring Atinku Surya Candra
Kasunaran sa Buwana kabeh
Ala ayu katon ring idep
Teka ening jati tan kadudupan
Jati ening anerawang
Pomo kadep pengucapku
Om Hyang Hyang Hyang


Kemudian tarik nafas panjang dan dalam sebanyak tiga kali. Dan, masih dalam sikap yang sama, duduk bersila tangan bersidekap dengan jari-jari tangan di kepal, ucapkan mantra pengrangsukkan I Balian Putus, berikut ini :  (mohon hati-hati membaca/mengucapkan mantra ini)

Hidep bhatari Durga magenah ring pucak ing lidah.
Bhatara Yama magenah ring madyaning lidah.
Bhatara Guru magenah ring bungkah ing lidah.
Bhatari Durga matemu ring Bhatara Yama.
Bhatara Yama matemu ring Bhatara Guru.
Jumeneng ring cantik ing lidah mawak Dewa.
Sah ring selaning lelatha, maring tungtung ing grana. Indu Rasyamuka ring tutuk, mawak Agni, ring madya mawak mreta. Ring bungkah ing lidah, mawak Genirasyamuka. Anyut mahapawitra ri telenging tingal kiwa tengen. Marganiya kaselaning lelatha, terus maring cantik ing kakulungan, lantas ke madya, mawak urip I Balian Putus.


Selesai mengucapkan mantra ini, kembali menarik nafas panjang dan dalam sebanyak tiga kali. Setelah itu hening sejenak, maka kesaktian I Balian Putus akan rumangsuk ke dalam diri. Kesaktian ini berguna untuk melakukan pengobatan terhadap orang sakit, khususnya sakit yang diakibatkan oleh ilmu hitam. Seperti leak, tuju, teluh, desti, aneranjana, guna-guna dan sebagainya.

Kemampuan pengobatan ini adalah sebagai bukti, bahwa kita sudah berhasil mempelajari ilmu Leak Sari atau pun Kanda Pat Sari. Karena seseorang yang sudah berhasil Angrangsuk ajaran tersebut di atas, akan memiliki kasidian, kawisesan dan kesaktian. Sehingga mampu memberikan pertolongan kepada mereka yang membutuhkan.


Bacaan buku Dokter Bali Spesialis Penyakit Leak I Balian Putus Mengobati Tanpa Obat Menyembuhkan Tanpa Kambuh, Oleh Mangku Alit Pekandelan Drs. I Wayan Yendra, Penerbit Paramita Surabaya, 2008.

(RANBB

Selasa, 13 Agustus 2013

Pariwisata Bali Sejak 1839 Hingga Tolak Reklamasi

TRUNA-TRUNI BALI
Wisata Budaya
Pariwisata Bali Terkini
Kedatangan orang-orang asing ke Bali yang bertujuan untuk berekreasi diperkirakan telah mulai sejak tahun 1839. Pada tahun itu tepatnya 1 Agustus 1839 sebuah perusahaan dagang Belanda yang bernama Nederlandsch Handel Maatschapy (NHM) berhasil membuka cabangnya di Kuta. Selain kepentingan dagang perusahaan ini juga mengarahkan perhatiannya kepada kunjungan orang-orang Belanda ke Bali.
Namun secara mengkhusus kegiatan pariwisata di Bali baru dirintis tahun 1913. Hal ini ditandai dengan diterbitkannya sebuah guide book mengenal Bali oleh veereniging Toeristen Verken (VVT). VVT ini merupakan sebuah biro perjalanan paket wisata yang dibentuk berdasarkan keputusan gubernur jenderal tahun 1910. Menyusul kemudian tahun 1926 VVT kembali menerbitkan sebuah guide book tentang Bali dengan judul KPM'S het Toeristenoord (Naar Bali). Usaha ini telah mulai dapat menarik minat orang-orang asing untuk berkunjung ke Bali. Untuk mendukung kedatangan wisatawan ini, maka didirikanlah hotel-hotel untuk menampung mereka.

Sejak tahun 1924 pemerintah kolonial Belanda mengoperasikan Bali Hotel untuk kepentingan pariwisata yang terletak do lingkungan Puri Denpasar. Sementara itu di Kuta juga di bangun sebuah hotel oleh orang Amerika yang dikenal dengan nama Ketut Tantri, yaitu hotel Suara Segara. Selanjutnya pada tahun 1933 sebagai akibat kemajuan pariwisata sebagian Puri Ubud di Gianyar digunakan sebagai penampung wisatawan dalam bentuk homestay.

Masa perang dunia II yang disusul dengan pendudukan tentara Jepang menyebabkan keadaan kepariwisataan di Bali terlantar. Pemerintah tentara Jepang hanya memobilisasi massa untuk mendukung tujuannya dalam perang Pasifik Raya. Revolusi fisik 1945-1949 juga menyebabkan kegiatan pariwisata di Bali mengalami kemacetan.

Setelah pengakuan kedaulatan terhadap Republik Indonesia pada tahun 1949, sedikit-demi sedikit usaha ini dibenahi. Dengan modal alam dan budaya Bali, maka bidang ini mendapatkan perhatian yang cukup besar. Sebagai konsekwensinya banyak bermunculan usaha penunjang pariwisata, seperti hotel, penginapan, biro perjalanan, restoran yang berkembang cukup baik. Perhatian pemerintah cukup tinggi, ini terbukti dengan diselenggarakannya musyawarah nasional tourism ke 2 di Tretes, Jawa Timur pada tanggal 12 - 14 Juni 1958, yang salah satu point kesepakatannya adalah bahwa istilah tourisme diganti dengan pariwisata.

Pada masa orde baru kepariwisataan di Bali semakin mendapat perhatian. Periode ini dapat disebut sebagai pemanfaatan pariwisata yang diupayakan sedemikian rupa, sehingga membentuk suatu industri pariwisata. Untuk menetapkan rencana kepariwisataan di Bali, maka pada tahun 1971 atas prakarsa pemerintah daerah diadakan seminar pariwisata dengan kesepakatan bahwa kepariwisataan di Bali merupakan pariwisata budaya yang berdasarkan agama Hindu. (N.Putraman 'Babad Bali Baru' Sejarah Kependudukan Bali 1912-2000)

Bagaimana Pariwisata Bali saat ini ? Masih tetapkah Bali merupakan pariwisata budaya yang berdasarkan agama Hindu ? Saat ini ke Bali hanya untuk makan (kuliner), belanja (shoping), seks (prostitusi) dan sangat jauh dari pariwisata budaya yang berdasarkan agama Hindu. Termasuk Reklamasi !!!
Disebutkan tujuan reklamasi itu untuk membangun sebuah kawasan wisata terpadu yang dilengkapi tempat ibadah untuk lima agama, taman budaya, taman rekreasi sekelas Disney Land, rumah sakit internasional, perguruan tinggi, perumahan marina yang masing-masing dilengkapi dermaga yacht pribadi, perumahan pinggir pantai, apartemen, hotel, areal komersial, hall multifungsi, dan lapangan golf. Luasan reklamasi diperkirakan mencapai total sekitar 400 sampai 600 hektar.
Disebutkan bahwa dari aspek teknis, reklamasi Teluk Benoa akan bisa mengurangi dampak bencana alam tsunami, kerusakan fisik pantai (erosi dan abrasi), menambah sarana di wilayah pesisir dan pulau pulau kecil (WP3K) serta mengurangi kemacetan di Bali Selatan. (http://www.mongabay.co.id)

Menolak reklamasi tentu ada alasannya, berikut alasan saya (pribadi) menolak reklamasi :





 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
1. Limbah hasil apartemen, hotel, areal komersial, perumahan pinggir pantai, tempat rekreasi dll, akan langsung dibuang ke teluk Benoa. Kemana lagi akan disalurkan sementara hal-hal diatas berada dipinggir (sebagian) ditengah laut, pastinya akan langsung  ke laut. Limbah itu dapat berupa limbah deterjen, sabun cuci, limbah manusia, limbah bahan bakar dan lainnya. Kemana akan dibuang kecuali ke laut ? Apa dampaknya pada ekosistem laut ?
2. Reklamasi mengurangi dampak bencana alam tsunami, lalu apakah dengan membangun dermaga yacht pribadi, perumahan pinggir pantai, apartemen, hotel, areal komersial, hall multifungsi, dan lapangan golf, tsunami dapat dihindari? Justru kita sedang membangun benteng dari manusia, betapa kejamnya kita (orang Bali) membentengi dirinya dengan orang-orang yang tidak berdosa dengan menempatkan mereka pada ujung terdepan menghadapi tsunami. Inilah alasan yang sama sekali tidak masuk akal manusia. (RANBB)

Sabtu, 10 Agustus 2013

Dharma Wacana : Agama - Keyakinan

Agama - Keyakinan
 Berawal dari keinginan tahu  tentang sesuatu, tentang banyak hal yang ada di alam ini. Lahirlah kemudian sebuah falsafah, sebuah keragu-raguan akan sebuah kebenaran. Berkembang kemudian menjadi sebuah kepercayaan (diakui sebagai kebenaran) setelah nalar manusia dalam batas-batas tertentu dapat menerimanya. Untuk tidak lagi dan jangan lagi kepercayaan ini mundur kebelakang menjadi keragu-raguan, mereka justru ingin memperkuatnya. Kepercayaan mereka kemudian dikuatkan menjadi sebuah keyakinan. Agar lebih kuat lagi, keyakinan itu dipertegas dengan menyatakan bahwa keyakinannya itu adalah sabda Tuhan, wahyu Tuhan. Dalam perjalanannya yang sangat panjang, ribuan tahun keyakinan itu kini menjadi agama, seperti yang kita saksikan saat ini.

Bersamaan dengan menyikapi sebuah kepercayaan berubah menjadi sebuah keyakinan (agama, wahyu Tuhan), banyak diantara mereka kemudian menjadi sangat tidak tertarik untuk membuka sebuah diskusi. Diskusi agama kemudian menjadi tidak lagi perlu. Kamu tidak boleh lagi mundur. Ikuti semua perintah dari mereka yang lebih senior, dari mereka yang dipercaya lebih tahu. (yang diakui dan diberi hak legal untuk membuat tafsir)



Dalam suasana yang terkondisikan seperti itu nalar manusia, akal manusia yang konon hanya diberikan kepada manusia menjadi tidak lagi diperlukan, saat mereka berbicara tentang agama sebagai sebuah keyakinan, tentang wahyu Tuhan.

"Itu kata kamu", protes mereka yang tidak sependapat.
Tetapi bagi mereka yang sudah yakin ? Akal mereka, akal manusia sepertinya tidak akan pernah diperlukan lagi. "Toh akal kamu tidak akan pernah mampu menjelaskannya, bukan ?", kata mereka. Pada situasi seperti itu, diskusi memang harus di stop.

Walau, upaya pencerahan pada saat-saat yang lebih teduh, pada saat-saat telah sejuk, pasti sangat bermanfaat. Dan pada saat hati tenang, perenungan hidup akan membukakan kejernihan pikiran dan kelapangan dada.

Adalah sesuatu yang sangat indah apabila, sekali-sekali mereka mau membuka diri, berdiskusi dengan diri mereka sendiri. Bersikap kritis dengan keyakinannya sendiri. Dengan menggunakan nurani terdalamnya. Bukankah diri mereka adalah manusia biasa yang kemampuan dan persepsinya tentang sesuatu bisa keliru, bisa saja salah, termasuk dalam mempersepsikan sebuah keyakinan, sebuah agama. Bukankah kita mengakui kemampuan manusia itu terbatas, bahkan sering sangat cekak.

sumber bacaan buku Pencarian ke Dalam Diri Merajut Ulang Budaya Luhur Bangsa Tinjauan Filsafati Cerita Mahabharata dan Ramayana oleh I Gde Samba. (RANBB)

Rabu, 07 Agustus 2013

Sarasvati Stava

Devi Sarasvati
Mantram Sarasvati Stava ini digunakan saat memuja devi Sarasvati, seperti pada hari Sarasvatipuja, dan lain-lain.
  1. OM sarasvati namas tubhyam, varade kama-rupini siddharambham karisyami, siddhir bhavatu me sada
  2. Pranamya sarwa-devams ca, paramatmanam eva ca rupa-siddhi-prayukta ya, sarasvatim namamy aham
  3. Padma-pattra-visalaksi, padma-kesara-varnimi nityam padmalaya devi, sa mam patu sarasvati
  4. Brahman-putri maha-devi, brahmanya brahma-nandini sarasvati samjnayani, prayanaya sarasvati
  5. Kavyam vyakaranam tarkam, veda-sastra-puranakam kalpa-siddhini tantrani, tvat-prasadat samarabhet

OM sam sarasvati-sveta-varnaya[i] namah svaha
OM bam sarasvati-rakta-varnaya[i] namah svaha
OM tam sarasvati-pita-varnaya[i] namah svaha
OM am sarasvati-krsna-varnaya[i] namah svaha
OM im sarasvati-visva-varnaya[i] namah svaha


Terjemahan :


  • Ya Dewi Sarasvati, sembah kehadapan Dikau, Yang melimpahkan anugerah, Yang mengubah bentukMu atas kemauanMU; Aku akan menjalankan/melakukan suatu perusahaan / usahayang berhasil / sukses, keberhasilan / sukses haruslah terus-menerus denganku.


  • Setelah menundukkan kepala kepada semua para dewa dan sang Diri Tertinggi. Aku menyembah dewi Sarasvati, Yang indah / cantik dan pandai (ulung)


  • MataNya terbuka lebar bagaikan daun-daun bunga teratai, warnaNya bagaikan kawat-pijar dari sekuntum teratai merah; sang Dewi terus menerus berdiam di dalam sekuntum teratai. Dewi Sarasvati ini seharusnya melindungi aku.


  • Purti dewa Brahma, seorang Dewi yang agung, Yang menyesuaikan diri kepada Brahman, Yang menggembirakan Dewa Brahma; Dewi Sarasvati yang penuh dengan kebijaksanaan(?) bagi suatu perjalanan (?)... sarasvati. dengan keanggunanMu (seseorang boleh menjalankan / melakukan) studi (pendalaman) atas syair-syair, tatabahasa, logika (ilmu mantik), (sangKitab) Veda, peraturan-peraturan tata-tertib (disiplin), (sang) Purana-purana, dan (sang) Tantra-tantra dari adat dan pengetahuan yang sempurna.

Om sam / bam / tam / am / im kepada dewi Sarasvati yang berwarna putih / merah / kuning / hitam / beraneka-warna, sembah, sambut.

Mantram Sarasvati Stava ini digunakan saat memuja devi Sarasvati, seperti pada hari Sarasvatipuja, dan lain-lain.
Demikian beberapa mantra Stuti atau Stava para pandita di Bali, masih banyak jumlahnya dan sebagian besar adalah sebagai sarana untuk dalam melaksanakan upacara Panca Yadnya di samping sebagai sarana meditasi.

sumber buku Teologi & Simbol-Simbol dalam Agama Hindu oleh I Made Titib . (RANBB)

Selasa, 06 Agustus 2013

Dharma Wacana : Jangan Lari Sahabat Dharma

Tepung tawar
Dharma Wacana : Sahabat Dharma
Jangan lari !!! ....Pernahkah kita berteriak demikian. Bila punya putra-putri yang sedang bermain terkadang kita berteriak atau mengatakan, "Jangan lari ! nanti jatuh ", atau "Jangan lari-lari, nanti cape " ,atau  " ya jangan lari ya Nak ".

Kalimat "Jangan lari " dari kita kecil hingga dewasa bahkan sudah tua pun masih sangat sering kita dengar dan katakan. Bila Polisi menangkap penjahat akan berkata," Diam, jangan lari !".
Arti kalimat "Jangan lari" sebenarnya dapat diurai dalam dua kata pembentuknya, "Jangan" dan "lari", "Jangan" sudah jelas berarti larangan, diharapkan tidak melakukan, sedangkan "Lari" memiliki makna berpindah (melangkah) ke tempat lain dengan cepat.

Kekhawatiran orang tua pada anaknya dari semenjak kecil hingga sudah potong gigi (menanjak dewasa) tetap ada, agar "jangan lari" dari dharmanya kini. Apalagi zaman sekarang dimana pergaulan bebas remaja tidak terbatas, bebas dan penuh resiko, baik itu dalam hal sosial maupun dalam agama.

Banyak pula makna yang terpendam dalam kalimat "Jangan lari". Ada pepatah, "Jangan lari dari kenyataan", ataupun "Jangan lari" dapat diartikan jangan meninggalkan sesuatu yang kita cintai. Termasuk Agama.

Sebuah Puisi karya Sargede, Anom akan dapat memberikan semangat kepada kita, Umat Se-Dharma agar "Jangan lari" apapun yang sedang terjadi pada kita.

Puisi Jangan Lari Karya Sargede,Anom


Kalau hal-hal sedang tidak beres
Kalau agama yang kau tapak menjulang terjal
Kalau imannya rendah padahal serangannya menumpuk
Dan anda ingin tersenyum tetapi terpaksa mendesah
Kalau anda sedang tertekan, mengasolah kalau perlu
Tetapi jangan lari dari agamamu

Gejolak kehidupan itu aneh
Jangan menyerah kendati sedang kehabisan spirit
Anda bisa saja berhasil dengan menggunakan kasih lainnya.

Orang yang lemah iman kerap kali akan menyerah
Sesungguhnya ada kemungkinan ia dapat
memperoleh Dharma Tertinggi
Dharma itu bisa saja sudah dekat yang terasa di awang-awang

Maka tegakkan Dharma  dengan gigih
Kendati anda sedang terplanting dan terjerembab
Justru pada saat-saat semuanya gagal, anda tidak boleh
Meninggalkan Dharma Agamamu
Satyam Eva Jayate !!


Senin, 05 Agustus 2013

Vasant Panchami | Worshiping Goddess Saraswati

Vasant Panchami
Saraswati Pooja
Also Called: Saraswati Pooja, Shree Panchami

Vasant Panchami is an important Indian festival celebrated every year in the month of Magh according to the Hindu calendar. Celebrated on the fifth day of Magh, the day falls somewhere in the months of February or March according to the Gregorian calendar. The significance of the day lies in the worship of Goddess Saraswati, symbol of wisdom and also the onset of spring season.


According to the popular belief, the origins of this festival lie in Aryan period. Aryans came and settled in India through Khyber Pass, crossing the Saraswati River among many others. Being a primitive civilization, most of their development took place along the banks of the River Saraswati. Thus, River Saraswati began to be associated with fertility and knowledge. It is then that the day began to be celebrated.



According to mythology, a popular associated with this day is connected with poet Kalidasa. After he was married off to a beautiful princess through trickery, the princess kicked him out of her bed as she learned that he was foolish. Following this, Kalidasa went to commit suicide, upon which Saraswati emerged from the waters and asked him to take a dip there. After taking a dip in the holy waters, Kalidasa became knowledgeable and began writing poetry. Thus, Vasant Panchami is celebrated to venerate Goddess Saraswati, the goddess of education and learning.



In today’s times, the festival is celebrated by farmers as the on-coming of the spring season. The day is largely celebrated in Northern Parts of India. Here, people offer food to the Brahmins and organize rituals in the name of Goddess Saraswati.


The color yellow is the predominant color associated with the festival, the origins of which are supposed to be the fields of mustard which can be seen in Punjab and Haryana during this period. Kite flying is also commonly associated with this festival. Children as well as adults fly kites on this day to celebrate freedom and enjoyment.


Another tradition associated with this day is that of initiating studies in the young. Young children often begin learning on this day, which is believed to be the reason why the school sessions start in the month of March. Sweets with a yellow hue are also distributed on this day and people can also be seen donating books and other literary material to the poor.


source : http://www.calendarlabs.com/holidays/india/vasant-panchami.php