PEMANGKU BALI
Mahasabha II Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) pada tahun 1968 menetapkan mengenai Ekajati. Yang tergolong ke dalam rohaniman dalam tingkat Ekajati selain Pemangku adalah Wasi atau Pinandita, Mangku Balian, Mangku Dalang, Pangemban, Dharma Acharya. Beliau-beliau ini tidak memiliki ikatan dengan suatu tempat suci tertentu, oleh karena itu rohaniman ini dalam tugasnya lebih bersifat umum, seperti menyelesaikan upacara perkawinan, upacara manusa yadnya lainnya, upacara kematian dan sebagainya. Para Pemangku harus menguasai MANTRA PANCA SEMBAH PEMANGKU dalam memimpin Upacara. Baca Manggala Pinandita Pemangku
Menurut isi Lontar Raja Purana Gama, Ekajati yang tergolong Pemangku ini dibedakan menjadi 12 (dua belas) jenis sesuai dengan tempat dan kedudukan beliau-beliau ini dalam melaksanakan tugasnya.
Artikel terkait Ekajati Pemangku Bali
Pemangku Kahyangan Tiga. Pemangku yang bertugas di Kahyangan Tiga, seperti Pemangku Pura Puseh, Pemangku Pura Desa dan Pemangku Pura Dalem.
Pemangku Pamongmong. Pemangku yang hanya bertugas sebagai pembantu daripada Pemangku yang utama di suatu pura, dengan tugas pokok mengatur tata pelaksanaan dan jalannya upacara.
Pemangku Jan Banggul. Pemangku yang hanya bertugas sebagai pembantu di pura, dalam tugas-tugas mengatur sesajen, menurunkan arca, pratima, memasang busana (wastra) pada pelinggih, membagikan wangsuhpada dan bija kepada umat yang sembahyang. Di beberapa tempat dikenal dengan istilah Sadeg, Juru Sunggi dan lain-lain. Baca Mengapa Memakai Bija Dikening.
Pemangku Cungkub. Pemangku yang bertugas di Mrajan Gede yang memiliki jumlah palinggih sebanyak sepuluh buah atau lebih.
Pemangku Nilarta. Pemangku pada pura keluarga atau kawitan.
Pemangku Pandita. Pemangku yang memiliki tugas muput yajna seperti Pandita, adanya Pemangku seperti ini didasarkan adanya tradisi atau Purana pada daerah tertentuyang tidak diperkenankan menggunakan pemuput Pandita. Sehingga segala tugas, menyangkut pelaksanaan Panca Yajna diselesaikan oleh Pemangku ini.
Pemangku Bhujangga. Pemangku yang memiliki tugas pada Pura Leluhur atau Kawitan yang tergolong.
Pemangku Balian. Pemangku yang melaksanakan Swadharmanya sebagai Balian, mengobati orang sakit.
Pemangku Dalang. Pemangku yang melaksanakan tugas / swadharmanya sebagai Dalang.
Pemangku Lancuban. Pemangku yang bertugas sebagai mediator membantu dalam matuwun, untuk memohon petunjuk dari dunia niskala.
Pemangku Tukang. Pemangku yang paham ajaran Wiswakarma, serta segala yang tergolong pekerjaan tukang Undagi, Sangging, Pande dan sejenisnya.
Pemangku Kortenu. Pemangku yang bertugas di Pura Prajapati atau Pengulun Setra. Baca Penguasa Ilmu Leak Desti di Bali.
Dalam Lontar Suktretaning Pamangku, dinyatakan bahwa Pemangku adalah Perwujudan I Rare Angon (Dewa Gembala/Pengangon) yang merupakan perwujudan dari Dewa Siwa seperti dinyatakan sebagai berikut : "Ikang Sukretaning pamangku ring khayangan, mwang tegesin pamangku kawruhhakena kang mawak pamngku ring sariranta.
Artikel terkait Ekajati Pemangku Bali
I Rare Angon mawak pamangku rin sariranta." Dikutip dari makalah DR. I Wayan Ardana, M.P.D. M.Fil.H. (RANBB)
Pemangku Bali |
Menurut isi Lontar Raja Purana Gama, Ekajati yang tergolong Pemangku ini dibedakan menjadi 12 (dua belas) jenis sesuai dengan tempat dan kedudukan beliau-beliau ini dalam melaksanakan tugasnya.
Artikel terkait Ekajati Pemangku Bali
Pemangku Kahyangan Tiga. Pemangku yang bertugas di Kahyangan Tiga, seperti Pemangku Pura Puseh, Pemangku Pura Desa dan Pemangku Pura Dalem.
Artikel terkait Ekajati Pemangku Bali
I Rare Angon mawak pamangku rin sariranta." Dikutip dari makalah DR. I Wayan Ardana, M.P.D. M.Fil.H. (RANBB)