Sejarah harus dijadikan soko guru umat Hindu kedepan
Dr.Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna
Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III. SE (MTRU). MSi dalam Dharma Wacananya
menyampaikan pentingnya Membangun kemandrian ekonomi umat Hindu berlandaskan
tri hita karana.
Diawali dengan memaparkan sejarah Bangsa
Indonesia terutama sejarah yang berkaitan dengan kerajaan-kerajaan Hindu kuno,
peninggalan-peninggalan sejarahnya, situs-situs yang telah hilang sejarahnya,
yang telah terlupakan oleh generasi umat Hindu. “Sejarah harus dijadikan soko
guru umat Hindu kedepan “ tegas Senator Bali ini.
Terhapus dan terdegradasinya sejarah Hindu di
Indonesia cukup mengkhawatirkan beliau yang sebagai anggota DPD RI di komite
III bidang budaya ini. Untuk itu beliau mengajak anak-anak generasi muda, kita
umat Hindu agar senantiasa membuatkan purana-purana untuk setiap Pura yang ada
saat ini. “Purana Pura sangat penting untuk kepentingan sejarah, kita harus
belajar dari sejarah yang terjadi saat Kerajaan Majapahit Runtuh. Banyak
Prasasti dan purana kita dihilangkan.”
Senator Muda yang merupakan kerabat dari anggota DPD RI O Kadek Arimbawa ( Lolak ), A.A. Ngurah Oka Ratmadi ( Cok Rat ) dan Gede Pasek Suardika ( Pasek ) merupakan perwakilan Bali di perpolitikan Indonesia. Dengan jumlah yang sangat sedikit ini merupakan tanggung jawab yang tidak mudah dalam mengambil kebijakan-kebijakan demi umat Hindu, serta dalam mempertahankan kebijakan yang merugikan umat Hindu. Untuk itu dengan tegas beliau mengajak “ kita harus rebut lebih banyak kursi di tahun 2019 “.
Kembali pada Dharma Wacananya dengan tema
Membangun Kemandrian Ekonomi Umat Hindu Berlandaskan Tri Hita Karana, mengajak
umat Hindu untuk tetap rajin mendekatkan diri dengan Tuhan dan leluhur tetapi
jangan sampai agama dan tradisi menjadi
beban. Kesederhanaan dalam upacara adalah mutlak. “Kesederhanaan dalam Upacara
adalah Mutlak, yang akan mempengaruhi ketahanan Ekonomi umat Hindu “ tegas AW
seperti plat kendaraannya DK 1 AW .
Dalam Dharma wacananya, DR. Arya Wedakarna
memberikan pemaparan yang sangat tegas baik dari segi pentingnya pendidikan
generasi muda kita, mengajak mereka untuk belajar hingga ke luar negeri, agar
memiliki keberanian dalam berbicara, berbicara yang didasari oleh pengetahuan
dan kecerdasan. Dengan ekonomi yang mapan umat Hindu tidak akan terdegradasi
mental, sehingga dapat mewujudkan Hindu Nusantara demi NKRI.
Menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh
peserta Dharma Tula, yang salah satunya mengenai Keluarga Berencana 4 Anak. “
Saya beri pesan pada generasi muda Bali, agar memiliki 4 anak sesuai dengan KB
leluhur Bali. Lestarikan nama Nyoman dan Ketut, berilah mereka nama-nama
Sansekerta, bukan nama kebarat-baratan “ Ungkap DR. Wedakarna. (sekretaris)
Simak Dharma Tula Pujawali Parahyangan JagatguruBSD.