Rare Bali Anak Bali Belog Ngiring Ngajegang Bali dengan berbahasa Bali sane becik, senang ring Tembang Bali tur sekancan sastra lan Budaya Bali sane sampun kaloktah ring jagate mangda sumingkin jangkep tur paripurna #Bahasabali #AjegBudayaBali #RareBali

Breaking

Senin, 13 Februari 2017

Seekor Harimau Vegetarian

Seekor Harimau Vegetarian



mata seorang sahabat
YayuVeda
Suatu kali seekor Harimau betina menyerang kawanan Domba. Dia sedang hamil tua dan sangat lemah. Ketika ia melompat menyerang mangsanya, ia melahirkan seekor bayi Harimau dan mati beberapa jam kemudian.
            Bayi Harimau dibesarkan oleh Domba. Domba makan rumput, sehingga bayi Harimau mengikuti cara mereka. Ketika Domba mengembik, bayi Harimau juga ikut mengembik seperti domba. Bayi Harimau itu berangsur-angsur tumbuh menjadi Harimau besar.


            Suatu hari, Harimau lain menyerang kawanan Domba yang sama. Harimau ini terkejut melihat ada Harimau pemakan rumput dikawanan Domba tersebut. Harimau liar itu menyerang si Harimau pemakan rumput yang kemudian mulai mengembik seperti Domba.
           
Harimau liar menyeretnya ke dalam air dan berkata: “Lihatlah wajahmu di dalam air. Kau sama seperti aku. Ini ada sedikit daging. Makanlah” kata Harimau liar sambil menaruh sepotong daging ke mulut Harimau vegetarian itu.
            Namun Harimau vegetarian tidak mau menerimanya dan mulai mengembik lagi. Secara perlahan, ia merasakan darah dari daging yang dijejalkan ke mulutnya dan mulai menyukainya.
            Kemudian Harimau liar berkata: “Sekarang kau tahu, tidak ada perbedaan antara kau dan aku. Ikuti aku ke dalam hutan. “
            Kita selalu berpikir bahwa kita adalah tubuh ini yang dibatasi oleh ruang dan waktu. Kita bukanlah tubuh ini. Kita adalah jiwa yang sangat berkuasa dalam tubuh.
            Tubuh kita seperti sebuah miniatur alam semesta. Tubuh terdiri  dari lima elemen dasar dan didukung oleh Jiwa. Setiap ciptaan harus memiliki pencipta atau kekuatan kreatif di baliknya. Kekuatan itu kita sebut dengan berbagai nama seperti Krishna, Shiva, Ibu, Ayah, Ishvara, dll. Tuhan tidak dapat diketahui, dilihat, digambarkan, atau dipahami oleh pikiran manusia. Tuhan hanya dapat diketahui melalui pengalaman langsung dalam Samadhi (anubhava). Pencipta sendiri telah menjadi ciptaan seperti kapas menjadi benang, kain, dan pakaian. (sumber PHDI Tangsel)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buku Tamu

Cari Blog Ini

Pengikut

Blog Archive