Senin, 31 Desember 2018

Catatan Perjalanan Jakarta Malang Via Toll


Akhir tahun 2018 ini, kami kembali 'berpetualang' memberikan pengalaman kepada diri, ananda dan keluarga,  menaiki Jeep Explore Merapi, berjalan dari ujung ke ujung jalan Malioboro, mengikuti 'labirin' Jatimpark dan yang paling 'menegangkan' tentunya berkendara di jalan toll dari Jakarta ke Malang dan sebaliknya dari Malang ke Jakarta. Kenapa ke Malang  ? Sekalian kita menengok anak kuliahan yang sedang menuntut ilmu disana. 

Baca Juga : Pulang Ke Bali Naik Motor

Rasanya terlalu berlebihan ya ... sebenernya biasa saja bagi yang sudah sering berlibur tanpa harus menunggu tahun baru seperti kami. Namun bagi kami hal ini merupakan sesuatu yang luar biasa, hal yang tidak terpikirkan bahwa kami harus berkendara di jalan toll dengan kecepatan 100 km/jam selama 9 - 12 jam. Bagaimana serunya berkendara ? Kami mencoba berbagi pengalaman melalui blog ini. 

Keberangkatan dari Jakarta kami sepakati pukul 02.00 WIB dini hari dengan harapan tempat yang biasa padat sedikit mencair (emang air es... mencair), dan benar kami tidak ada yang padat... lancar jaya dari toll Cikampek, toll Cikopo, toll Palimanan, toll Kanci, toll Pejagan, hingga kami istirahat ngopi di rest area 252 Brebes, pukul 05.30 WIB. Perjalanan dilanjutkan via toll Pemalang, dimana kami biasanya keluar Brexit, kali ini lanjut menggunakan toll Pemalang, toll Batang,  dan kami keluar di pintu toll Weleri untuk makan dan sarapan di Monggo Moro Resto pukul 09.30 WIB, dimana resto ini merupakan tempat favorit kami bila perjalanan ke Jawa Tengah.

Baca Juga : Catatan Perjalanan Liburan Ke Bali 



Setelah menikmati sarapan, kami mengisi BBM yang sudah menipis. Tangki full tank, kembali masuk pintu toll Weleri melanjutkan perjalanan ke Semarang, via toll Semarang Batang, tak terasa kami sudah memasuki toll Jatingalah Krapyak, menuju toll Srondol, toll Tembalang Ungaran, masuk toll Semarang Solo. Sempat terjadi kesalahan membaca info, sehingga tak sengaja kami keluar toll Bawen. Hehe ... kami putar balik kembali masuk toll menuju Solo, via toll Bawen Salatiga, toll Kertosono, keluar pintu toll Colomadu. Tujuan kami memang ke Yogjakarta, tepatnya ke Merapi untuk menikmati indahnya Gunung Merapi. Perjalanan dilanjutkan via jalan arteri Semarang-Surakarta, di pertigaan Tugu Kartasura belok kanan. Sambil mengenang masa lalu, bahwasanya jalan ini sudah pernah kami lewati sebelumnya, jalan raya Solo - Yogjakarta, yang melewati kota Klaten, Objek Wisata Candi Prambanan, hingga tiba di Outer Ring Road Utara. Lanjut menuju Merapi dan mencari penginapan, akhirnya pukul 18.30 kami mendapatkan tempat sekedar buat rebahan dan istirahat malam yang dihitung per 12 jam saja,hmmm... ada juga penginapan seperti itu, overtime Rp 10.000/jam. Berita duka kami baca dari info dan WA grup bahwasanya Selat Sunda sedang mengalami musibah Tsunami, kami ikut prihatin dan berduka, tempat Tanjung Lesung yang pernah kami bermalam, kini berbeda...

Baca Juga : Tanjung Lesung Catatan Perjalanan

Keesokan harinya, pukul 08.00 WIB kami telah bersiap untuk mencoba 'berpetualang' menggunakan Jeep Explore Merapi, melewati kawasan Gunung Merapi yang indah, melewati Museum Letusan Merapi, Bungker perlindungan Batu Alien dan beberapa objek lainnya. Pengalaman bagi anak sungguh membanggakan, bisa naik jeep dan beroffroad ria. Kamipun turut bahagia. Pukul 10.00 WIB sudah kembali kepenginapan, sedikit lucu karena overtime di penginapan pada awalnya dihitung Rp. 10.000 perjam, kemudian pagi hari berubah menjadi Rp. 15.000. Waduh kenapa berubah ? Akhirnya kami langsung Cekout, menuju kota Yogja. Pukul 15.00 WIB kami kembali dapat penginapan. Sore hari ke Malioboro, maklum ananda walaupun sudah pernah ke sana, masih saja ingin, karena banyak pernak-pernik oleh-oleh yang unik dan terjangkau. Jalan sedikit macet, kami menggunakan kendaraan umum, tetapi saat kembali ke penginapan tidak ada hehehe... akhirnya berjalan kaki ... 

Baca Juga : Catatan Perjalanan Berfoto di Jalan Malioboro

Penginapan yang menyenangkan dan nyaman, membuat tidur kami pulas, tak terasa sudah pagi aja, belum puas rasanya memeluk bantal , eh memeluk istri hehehe.... Perjalanan dilanjutkan pukul 08.30 WIB ke tujuan utama yaitu Malang. Melalui kota Klaten menuju Kota Solo untuk membeli batik, pakaian batik Solo yang sangat indah dan bagus, unik dan tidak ada duanya, tepatnya di Putra Lawean Batik. Pukul 12.00 WIB kembali kami masuk toll Colomadu menuju Kota Malang, via toll Solo Kertosono. Kota yang biasa kami lewati, seperti Sragen, Ngawi, Nganjuk, ataupun Mojokerto tidak kami lihat kembali keindahan kotanya. Setelah toll Mojokerto Kertosono, Toll Krian, toll Surabaya, terjadi kembali kejadian yang aneh. Dahulu kami membaca petunjuk arah menuju Malang, kami terfokus pada hal itu, hingga tidak menyadari kami masuk toll Bandara Juanda, mau tidak mau kami keluar di gerbang Bandara Juanda Surabaya, malu juga sich hehehe.....
Masuk kembali ke toll dan mencoba untuk bersabar, karena sempet juga mau keluar pintu Sidoarjo, mobil mundur untuk meluruskan kembali ke toll Surabaya Porong, dan beristirahat di Rest Area Km 26 Sidoarjo, sekaligus mengisi BBM. Masuk kembali toll Kejapanan Gempol Pandaan menuju Kota Malang, melewati Purworejo, Kebun Raya Purwodadi, Lawang, dan Kota Malang. Menginap kembali di kota Hujan ini, pukul 19.00 WIB.

Baca Juga : Foto Kenangan Bersemi Kembali

Menikmati indahnya kota Malang, semakin lengkap dengan hadirnya anak kuliahan, hehehe... anak yang sedang menuntut ilmu di Universitas Brawijaya Malang ini, tinggal menulis skripsi saja, tak terasa kami sudah hampir tiga tahun selalu hadir menengok anak di akhir tahun, sekaligus berlibur buat adiknya. Tahun ini kami ke Jatimpark untuk menikmati liburan sekaligus belajar mengenai Flora dan Fauna , utamanya kehidupan mahluk hidup di dunia melalui taman Zoo Jatim Park 2 Batu Malang.

Perjalanan pulang kembali ke Jakarta tidak kalah serunya, dari Kota Malang kami sudah menggunakan toll fungsional, menuju Surabaya, kembali melewati toll yang sama, dengan kecepatan rata-rata 100 km/jam. Kondisi kendaraan yang prima, kondisi fisik kita yang juga harus prima. Pukul 09.00 WIB berangkat dari Malang keluar toll Weleri pukul 15.00 WIB untuk makan siang di Monggo Moro, setelah sempat istirahat membeli perbekalan di Rest Area Sidoarjo dan mengisi BBM di Salatiga via pintu toll Salatiga.

Baca Juga : Family Trip di Akhir Tahun 2014

Setelah menikmati makan siang sekaligus sore, hehehe... dilanjutkan dengan masuk toll menuju Solo, Semarang, dan Jakarta. Sempat keluar toll Salatiga untuk mengisi BBM, lanjut ke Jakarta dan tiba di rumah, home sweet home pukul 23.45 WIB. Sedikit kemacetan di Cikampek menunda tibanya di rumah, tetapi bersyukur kami dapat menikmati jalan toll dengan nyaman, aman dan nikmat. Yang utama bila berkendara di toll adalah kondisi kendaraan, fisik pengemudi, BBM, Google maps, Paket Internet dan tentunya e-toll hehehe.... 

Sedikit tips dari kami :
  • Isi BBM segera bila sudah menipis dengan keluar toll terdekat, karena sepanjang toll belum semua ada SPBU, apalagi eceran ...
  • Isi e-toll dengan fulltank, bila perlu cadangan...
  • Isi Paket Internet yang lumayan, sebab cek Google Maps itu penting ....
  • Refreshing saat lelah di toll, cara kami adalah makan, minum dan ngopi di jalan arteri, jadi kudu keluar toll ... 
  • Fokus saat berkendara, sebab rata-rata kecepatan mobil 100 km/jam terkadang ada yang lebih dari itu ( banyak x bro hehehe.... )

Selamat Tahun Baru 2019 Rare Angon Nak Bali Belog.

Rabu, 05 Desember 2018

Kalender Bali 2019

Kalender Bali 2019

Hari Raya Hindu
Kalender Bali 2019
Kalender Bali merupakan perlengkapan mutlak bagi orang Bali dimanapun berada, selain memang khusus untuk orang Bali, juga karena kalender Bali sangat penting dalam kehidupan beragama Hindu. Tanpa kalender Bali, beragama terasa melayang tanpa pegangan yang jelas. Segala kegiatan keagamaan diatur dan disampaikan dalam kalender Bali, mulai dari hari libur Nasional, hari libur fakultatif khusus umat Hindu, hari-hari besar Nasional, hari-hari besar keagamaan. Sungguh lengkap kalender Bali itu, serta berguna untuk siapa saja, selain orang Bali itu sendiri.



Dunia pariwisata membutuhkan info-info kegiatan ritual keagamaan dari kalender Bali. Para wisatawan mau berlibur juga butuh info kalender Bali, bila tidak bisa-bisa tidak sampe di Bali bila beli tiketnya pas hari raya Nyepi, hehehe....


Sejak kecil yang tiang tahu itu Kalender Bali yang disusun oleh Bapak I ketut Bangbang Gede Rawi, dan hingga kini pun tiang setiap menggunakannya dirantau. Kini semakin banyak hari libur dan dalam kalender Bali pun terdapat hal-hal yang baru, seperti Hari Raya Dipawali, Hari Libur Nyepi Tahun Baru Saka dan lain sebagainya

Januari 2019
⦁    4 Januari 2019, Sukra Wage Kuningan, Hari Penampahan Kuningan
⦁    5 Januari 2019, Saniscara Kliwon Kuningan, Hari Raya Kuningan dan Hari Kajeng Kliwon Uwudan juga hari Siwaratri, Pujawali  ring Pura Dalem Purna Jati Tanjung Priok Jakarta Utara.
⦁    6 Januari 2019, Redite Umanis Langkir, Hari Tilem Sasih Kepitu
⦁    20 Januari 2019, Redite Kliwon Pujut, Hari Purnama Sasih Kewulu dan Hari Kajeng Kliwon

Februari 2019
⦁    4 Februari 2019, Redite Kliwon Krulut, Hari Tilem Sasih Kewulu dan Hari Kajeng Kliwon
⦁    9 Februari 2019, Saniscara Kliwon Krulut, Hari Tumpek Krulut, Pujawali Pura Kertha Jaya, Tangerang, Pujawali Pura Raditya Dharma Cibinong
⦁    19 Februari 2019, Anggara Kliwon Tambir, Hari Anggara Kasih Tambir, Hari Purnama Sasih Kesanga, Pujawali ring Pura Wira Satya Bhuana Paspampres Tanah Abang.

Maret 2019
⦁    6 Maret 2019, Buda Kliwon Matal, Hari Kajeng Kliwon Sasih Kesanga, Hari Tilem Sasih Kesanga melaksanakan upacara Bhuta Yadnya atau Tawur Agung Kesanga guna pembersihan Bhuana Alit dan Bhuana Agung.
⦁    7 Maret 2019, Wrespati Umanis Matal, Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941 melaksanakan Catur Brata Penyepian atau Meditasi
⦁    8 Maret 2019, Sukra Paing Matal, Hari Ngembak Gni
⦁    16 Maret 2019, Saniscara Kliwon Uye, Hari Tumpek Kandang
⦁    20 Maret 2019, Buda Wage Menail, Hari Buda Cemeng Menail, Hari Purnama Sasih Kedasa, Pujawali ring Pura Candra Prabha Jelambar Jakarta Barat
⦁    26 Maret 2019, Anggara Kliwon Prangbakat, Hari Anggara Kasih Perangbakat.

April 2019
⦁    4 April 2019, Wrespati Wage Bala, Hari Tilem Sasih Kedasa
⦁    10 April 2019, Buda Kliwon Ugu, Pujawali  Pura Dharma Sidhi Ciledug
⦁    19 April 2019, Sukra Wage Wayang, Hari Purnama Sasih Jiyestha Pujawali  ring Pura Agung Taman Sari Halim Jakarta Timur
⦁    20 April 2019, Saniscara Kliwon Wayang, Hari Tumpek Wayang, Hari Kajeng Kliwon Uwudan, Pujawali  ring Pura Widya Mandala Lenteng Agung
⦁    24 April 2019, Buda Wage Kelawu, Hari Buda Cemeng Kelawu
⦁    30 April 2019, Anggara Kliwon Dukut, Hari Anggara Kasih Dukut

Mei 2019
⦁    4 Mei 2019, Sanicara Wage Dukut, Hari Tilem Sasih Jiyestha
⦁    5 Mei 2019, Redite Kliwon Watugunung, Hari Kajeng Kliwon Pemelastali atau Watugunung Runtuh
⦁    11 Mei 2019, Saniscara Umanis Watugunung, Hari Raya Saraswati melakukan persembahyangan, Perayaan turunnya Weda /memuliakan Ilmu Pengetahuan, Pujawali ring Pura Aditya Jaya Rawamangun Jakarta Timur, Pujawali  ring Pura Loka Arcana,  Ciangsana, Cilengsi, Bogor
⦁    12 Mei 2019, Redite Paing Sinta, Hari Banyu Pinaruh
⦁    13 Mei 2019, Soma Pon Sinta, Hari Soma Ribek
⦁    14 Mei 2019, Anggara Wage Sinta, Hari Sabuh Mas
⦁    15 Mei 2019, Buda Kliwon Sinta, Hari Pagerwesi
⦁    18 Mei 2019, Saniscara Pon Sinta, Hari Purnama Sasih Sadha Pujawali ring Pura Merta Sari Rempoa.
⦁    25 Mei 2019, Saniscara Kliwon Landep, Hari Tumpek Landep. Pujawali ring Pura  Agung Tirta Bhuana, Bekasi. Pujawali ring Pura  Ksatriya Loka, Pomad Ps. Minggu, Jakarta Selatan .
⦁    26 Mei 2019, Redite Umanis Ukir, Pujawali ring Pura  Pahrayangan Jagat Guru BSD Tangerang Selatan

Juni 2019
⦁    2 Juni 2019, Redite Pon Kulantir, Hari Tilem Sasih Sadha
⦁    4 Juni 2019, Anggara Kliwon Kulantir, Hari Anggara Kasih Kulantir dan Hari Kajeng Kliwon Enyitan
⦁    17 Juni 2019, Soma Pon Gumbreg, Hari Purnama Sasih Mala Sadha
⦁    29 Juni 2019, Saniscara Kliwon Wariga, Hari Tumpek Uduh /Pengatag, Pujawali Pura Tri Bhuana Agung Depok  Jawa Barat. Pujawali Pura Wira Dharma  Samudra Cilandak  Jakarta Selatan.

Juli 2019
⦁    2 Juli 2019, Anggara Pon Warigadian, Hari Tilem Sasih Mala Sadha
⦁    16 Juli 2019, Anggara Paing Sungsang, Hari Purnama Sasih Kasa Pujawali  ring  Pura Amerta Jati Cinere,  Jakarta Selatan
⦁    18 Juli 2019, Wrespati Wage Sungsang, Hari Sugihan Jawa
⦁    19 Juli 2019, Sukra Kliwon Sungsang, Hari Sugihan Bali dan Hari Kajeng Kliwon Uwudan
⦁    21 Juli 2019, Redite Paing Dunggulan, Hari Penyekeban
⦁    22 Juli 2019, Soma Pon Dunggulan, Hari Penyajan Galungan
⦁    23 Juli 2019, Anggara Wage Dunggulan, Hari Penampahan Galungan
⦁    24 Juli 2019, Buda Kliwon Dunggulan, Hari Raya Galungan Pujawali ring Pura Mustika Dharma Cijantung Jakarta Timur.
⦁    31 Juli 2019, Buda Paing Kuningan, Hari Tilem Sasih Kasa

Agustus 2019
⦁    2 Agustus 2019, Sukra Wage Kuningan, Hari Penampahan Kuningan
⦁    3 Agustus 2019, Saniscara Kliwon Kuningan, Hari Raya Kuningan dan Hari Kajeng Kliwon Enyitan, Pujawali  ring Pura Dalem Purna Jati Tanjung Priok Jakarta Utara.
⦁    7 Agustus 2019, Buda Wage Langkir, Hari Buda Cemeng Langkir
⦁    13 Agustus 2019, Anggara Kliwon Medangsia, Hari Anggara Kasih Medangsia
⦁    15 Agustus 2019, Wrespati Paing Medangsia, Hari Purnama Sasih Karo
⦁    30 Agustus 2019, Sukra Paing Pahang, Hari Tilem Sasih Karo

September 2019
⦁    7 September 2019, Saniscara Kliwon Krulut, Hari Tumpek Krulut, Pujawali Pura Kertha Jaya, Tangerang, Pujawali Pura Raditya Dharma Cibinong
⦁    14 September 2019, Saniscara Paing Merakih, Hari Purnama Sasih Ketiga, Pujawali Pura Widya Dharma Cibubur, Pujawali Pura Pahrayangan Agung Jagat Kartha Gunung Salak Bogor
⦁    28 September 2019, Saniscara Umanis Medangkungan, Hari Tilem Sasih Ketiga

Oktober 2019
⦁    12 Oktober 2019, Saniscara Kliwon Uye, Hari Tumpek Kandang
⦁    13 Oktober 2019, Redite Umanis Menail, Hari Purnama Sasih Kapat. Pujawali Pura Eka Wira Anantha Serang Banten; Pujawali Pura Giri Kusuma Bogor Baru; Pujawali Pura Penataran Agung Taman Mini Indonesia Indah Jakarta Timur;
⦁    16 Oktober 2019, Buda Wage Menail, Hari Buda Cemeng Menail
⦁    22 Oktober 2019, Anggara Kliwon Perangbakat, Hari Anggara Kasih Perangbakat
⦁    27 Oktober 2019, Redite Kliwon Bala, Hari Raya Dipawali
⦁    28 Oktober 2019, Soma Umanis Bala, Hari Tilem Sasih Kapat

Nopember 2019
⦁    6 Nopember 2019, Buda Kliwon Ugu, Pujawali  Pura Dharma Sidhi Ciledug
⦁    12 Nopember 2019, Anggara Umanis Wayang, Hari Purnama Sasih Kelima
⦁    16 Nopember 2019, Saniscara Kliwon Wayang, Hari Tumpek Wayang. Pujawali  ring Pura Widya Mandala Lenteng Agung.
⦁    20 Nopember 2019, Buda Wage Kelawu, Hari Buda Cemeng Kelawu
⦁    26 Nopember 2019, Anggara Kliwon Dukut, Hari Anggara Kasih Dukut, Hari Tilem Sasih Kelima

Desember 2019
⦁    7 Desember 2019, Saniscara Kliwon Watugunung, Hari Raya Saraswati melakukan persembahyangan, Perayaan turunnya Weda /memuliakan Ilmu Pengetahuan, Pujawali ring Pura Aditya Jaya Rawamangun Jakarta Timur, Pujawali  ring Pura Loka Arcana,  Ciangsana, Cilengsi, Bogor
⦁    8 Desember 2019, Redite Paing Sinta, Hari Banyu Pinaruh
⦁    9 Desember 2019, Soma Pon Sinta, Hari Soma Ribek
⦁    10 Desember 2019, Anggara Wage Sinta, Hari Sabuh Mas
⦁    11 Desember 2019, Buda Kliwon Sinta, Hari Pagerwesi dan Hari Purnama Sasih Keenam, Pujawali ring Pura Segara Cilincing Jakarta Utara.
⦁    21 Desember 2019, Saniscara Kliwon Landep, Hari Tumpek Landep. Pujawali ring Pura  Agung Tirta Bhuana, Bekasi. Pujawali ring Pura  Ksatriya Loka, Pomad Ps. Minggu, Jakarta Selatan .
⦁    26 Desember 2019, Wrespati Kliwon Ukir, Hari Tilem Sasih Keenam, melaksanakan upacara Nangluk Merana. Pujawali ring Pura Prajapati Purna Pralina Kelapa Dua


Penulis : Rare Angon Nak Bali Belog dari Kalender Bali 2019  yang disusun oleh Bapak I ketut Bangbang Gede Rawi

Jumat, 30 November 2018

Cerita di Balik Hari Raya Galungan


Pada zaman dahulu, bertahta seorang raja Mayadanawa, keturunan Daitya (Raksasa) di daerah Blingkang (sebelah Utara Danau Batur), anak dari Dewi Danu Batur. Beliau adalah raja yang sakti dan dapat mengubah diri menjadi bentuk yang diinginkannya. Beliau hidup pada masa Mpu Kul Putih. Karena kesaktian sang raja, daerah Makasar, Sumbawa, Bugis, Lombok dan Blambangan dapat ditaklukkannya. Karena kesaktiannya, Mayadenawa menjadi sombong dan angkuh. Rakyat Bali tak diizinkan lagi menyembah Tuhan, dilarang melakukan upacara keagamaan dan merusak semua Pura. Rakyat menjadi sedih dan sengsara, namun tak kuasa menentang Raja yang sangat sakti. Tanaman penduduk menjadi rusak dan wabah penyakit menyerang di mana-mana.Melihat hal tersebut,
Mpu Kul Putih melakukan yoga semadhi di Pura Besakih untuk mohon petunjuk dan bimbingan Tuhan. Beliau mendapat pawisik/petunjuk agar meminta pertolongan ke India (Jambudwipa). Kemudian diceritakan pertolongan datang dari Sorga, yang dipimpin oleh Bhatara Indra dengan pasukan yang kuat dan persenjataan lengkap. Dalam penyerangan melawan Mayadanawa, pasukan sayap kanan dipimpin oleh Citrasena dan Citrangada. Pasukan sayap kiri dipimpin oleh Sang jayantaka. Sedangkan pasukan induk dipimpin langsung oleh Bhatara Indra. Pasukan cadangan dipimpin oleh Gandarwa untuk menyelidiki keadaan keraton Mayadanawa, dengan mengirim Bhagawan Naradha.

Menyadari kerajaannya telah terancam, Mayadanawa mengirimkan mata-mata untuk menyelidiki pasukan Bhatara Indra serta menyiapkan pasukannya. Ketika pasukan Bhatara Indra menyerang, pasukan Mayadanawa memberikan perlawanan yang hebat. Pasukan Bhatara Indra unggul dan membuat pasukan Mayadanawa melarikan diri bersama patihnya yang bernawa Kala Wong. Karena matahari telah terbenam, peperangan dihentikan. Pada malam harinya, Mayadanawa menciptakan mata air yang beracun di dekat tenda pasukan Bhatara Indra. Agar tidak meninggalkan jejak, ia berjalan mengendap dengan memiringkan telapak kakinya, sehingga daerah itu kemudian dikenal dengan nama Tampak Siring.

Keesokan harinya banyak pasukan Bhatara Indra yang jatuh sakit karena minum air yang beracun. Melihat hal itu, Bhatara Indra kemudian menciptakan mata air yang kemudian dinamakan Tirta Empul, dan semua pasukannya bisa disembuhkan kembali. Bhatara Indra dan pasukannya melanjutkan mengejar Mayadanawa. Untuk menyembunyikan dirinya, Mayadanawa mengubah dirinya menjadi Manuk Raya (ayam), dan daerah tersebut dinamakan DesaManukaya. Bhatara Indra tak bisa dikibuli dan terus mengejar. Mayadanawa mengubah dirinya menjadi Buah Timbul sehingga daerah itu dinamakan Desa Timbul, kemudian menjadi Busung (janur) sehingga daerah itu dinamakan Desa Blusung, menjadi Susuh sehingga daerah itu dinamakan Desa Panyusuhan, kemudian menjadi Bidadari sehingga daerah itu dinamakan Desa Kadewatan dan menjadi Batu Paras (batu padas) bersama patihnya Si Kala Wong. Batu pada stersebut dipanah oleh Bhatara Indra sehingga Mayadanawa dan patihnya menemui ajalnya. Darahnya terus mengalir membentuk sungai yang disebut Sungai Petanu. Sungai itu dikutuk oleh Bhatara Indra yang isinya,  jika air sungai itu digunakan untuk mengairi sawah akan menjadi subur, tetapi ketika dipanen akan mengeluarkan darah dan berbau bangkai. Kutukan ituberumur 1000 tahun

Kematian Mayadanawa tersebut diperingati sebagai Hari Raya Galungan, sebagai tonggak peringatan kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan).

Jumat, 16 November 2018

Keagungan Mantram Gayatri

Mantram Gayatri
Umat sedharma, dalam kehidupan ini pasti akan mendapatkan keragu-raguan atau kecemasan yang mendalam karena sesuatu yang terjadi dalam perjalanan hidup ini. Nanum harus diingat bahwa kalau kita percaya bahwa Hyang Widhi akan selalu menyertai dalam hidup kita, untuk itu percayalah apabila kita terdesak atau ada kecemasan lantunkan mantram gayatri dalam hati pasti semua kecemasan atau keragu-raguan akan menyingkir dari lingkaran kita.

Umat sedharma, dengan melantunkan mantram gayatri niscaya keraguan atau kecemasan yang kita rasakan akan menghilang dengan sendirinya. Dengan keyakinan yang kita  yakini niscaya semua itu akan menjadi lebih nyata kalau sudah dipraktekkan sendiri baru bisa merasakannya.

Om bhur bhuwah swah tat sawitur warenyam bhargo dewasya dimahi dhiyoyonah prascchodayat.
 

artinya 



Hyang Widhi Wasa yang menguasai  ketiga dunia ini. Yang Maha Suci dan sumber kehidupan, sumber segala cahaya, semoga Hyang Widhi melimpahkan kepada kami sinar cahayaMu yang Maha Suci.

Demikian semoga semua makhluk bahagia dengan mengagungkan mantram gayatri niscaya kita akan selalu dekat dengan Beliau Yang Maha Agung, karena mantram Gayatri Ibunya mantram.


Catur Warna (Empat pilihan hidup)

Umat sedharma, dalam hidup ini ada pilihan yang harus kita pilih, karena itu apa saja pilihan yang ada itu. Dalam Catur Warna yang berasal dari kata catur  yang artinya empat dan warna yang artinya pilihan, jadi catur warna artinya empat pilihan hidup yang harus dijalaninya. 


Yang pertama Brahmana artinya pilihan yang harus dijalani karena atas kemampuan yang dimilikinya yaitu berpikir, yang mana ia mempunyai kemampuan untuk berpikir bagaimana agar semua bisa jalan sesuai keadaannya. Kalau diilustrasikan dalam tubuh mamusia adalah kepala dan kalau dipemerintahan adalah MPR/DPR yang mempunyai tugas yang mulia dan selalu berpikir bagaimana agar semua.sejahteta.


Baca Catur Dalam Agama Hindu 

Yang kedua Ksatria artinya pilihan yang harus dijalani karena kemampuan untuk membela diri, karena dengan kemampuan ini bisa membuat semua menjadi aman dan nyaman, kalau diilustrasikan dalam tubuh manusia adalah tangan dan dada atau kalau di pemerintahan kepala nerara beserta TNInya yang mempunyai tugas untuk membela diri atau negara dari bahaya yang akan mengancam.


Yang ketiga Waisya artinya pilihan yang harus dijalani untuk membuat kehidupan ini terus berlangsung, kalau diilustrasikan dalam tubuh manusia adalah perut atau dipemerintah penguasa bidang perekonomian yang berusaha bagaimana ekonomi rakyat bisa berjalan dengan baik.


Yang keempat Sudra artinya pilihan yang harus dipilih karena kemampuan yang dimiliki hanya kekuatan fisik saja, kalau dililustrasikan dalam tubuh manusia adalah kaki atau di pemerintahan rakyat kecil atau buruh yang mengandalkan fisiknya sehingga itulah yang bisa disumbangkan dalam hidup ini.


Namun begitu keempat pilihan tadi tidak dapat terpisahkan karena saling membutuhkan satu sama yang lain, sehingga apabila satu terpisah maka akan mengganggu yang lainnya. 


Umat sedharna itulah yang harus kita pilih mana yang cocok untuk diri kita untuk dapat berpartisipasi dalam hidup ini. Jadi dengan catur warna kita bisa memilih di mana kemampuan kita akan kita pilih untuk menentukan bagi kehidupan kita ke depan walaupun kita terlahir dari warna yang paling renfah sekalipun.


Sumber : Aris Widodo

Jumat, 02 November 2018

PULANG KE BALI NAIK MOTOR

rental sepeda motor murah
Sewa Motor di Bali
Mau pulang ke kampung halaman naik motor ? Sebuah Catatan  Perjalanan yang mengasikkan. Kita dirantau terkadang berpikir keras saat pulang kampung. Mau naik pesawat, ongkos taksi mahal. Mau naik bus, patuh doen dari terminal akan naik taksi juga. Problem ini sebagian dirasakan oleh semeton diperantauan, tidak semua yang diluar Bali itu sukses, berhasil dalam pekerjaan. Ada pula yang pas-pasan, yang kebetulan saja bekerja dan melihat peluang itu ada di luar kampung.

Nah ini pengalaman saya sendiri. Pulang singkat hanya 2-3 hari saja, dah mulai menghitung budget. Kira-kira habis berapa untuk transport. Memang di Bali tidak seperti diluar, yang ada transportasi umum. Masyarakat Bali lebih banyak menggunakan mobil pribadi. Cari punya cari ketemu motordibali.com
Awalnya masih ragu untuk mencoba menyewa, terpikir paling hanya untuk bule, atau wisatawan. Ach .. coba saja, itung-itung pasang lotere berhadiah. Setelah isi form yang disediakan, memang benar formnya cenderung untuk wisatawan, seperti menginap dimana, bagian form keperluan ke Bali, ga ada pilihan pulang kampung, Hehehe…


Pede alias percaya diri saja. Dan ternyata direspon, diminta konfirmasi tempat pengambilan motor, kemudian pengembalian motor. Cukup mudah bagi yang pulang naik pesawat tetapi sampe di kampung halamannya naik motor, berasa Pulang ke Bali naik motor ….
Akhirnya saya pulang naik motor dari Bandara International I Gusti Ngurah Rai, dengan rincian pengambilan motor pukul 01.30 WITA ( delivery dateng pukul 02.00), setelah cek n ricek, bayar sewa rental selama 3 hari plus ongkos delivery, kunci kontak motor berpindah tangan. Tak sabar saya untuk pulang naik motor, dan …. Motornya enak walau sudah tua (sesuai pilihan saya)…
Pake motor selama 3 hari selama di Gianyar, tidak merepotkan keluarga lain untuk menjemput dan mengantar ke bandara, kemudian dari segi ongkos jauh beda. Kalau dulu turun bandara, naik mobil sewaan sampe rumah, trus balik ke Bandaranya harus mencari kendaraan lagi..
Tetapi saat pulang kemarin beda rasanya, karena bisa menikmati udara Bali yang sejuk sambil naik motor, sewa di motordibali.com
Nah amonto malu satuane, moga dilain waktu bisa lagi cerita-cerita yang laen, dan cerita ini bukan fiksi, hayalan, atau dongeng, silakan klik saja motordibali.com dan nikmati perjalanan anda pulang kampung naik motor. 
Tulisan ini hanya sebagai ungkapan rasa bahagia Rare Angon Nak Bali Belog setelah pulang dari Bali, maklum kita kan blogger yang kerjanya nulis di blog. Semoga kita senantiasa diberikan keselamatan dan kesuksesan di rantauan.

Sabtu, 20 Oktober 2018

Olas Asih : Palajahan Maca Basa Bali

Melawar Gerang Nyagerang
Bebladbadan Basa Bali
Sue titiang Rare Angon nenten "posting artikel" mebasa Bali. Galahe sane becik puniki jagi kasuratang titiang indik Olas Asih sane kaambil saking buku Kusumasari duke kelas papat Sekolah Dasar. Janten pisan iraga sami kantun "fasih" mebasa Bali. Duaning mangkin rikala "jaman internet yang serba global" puniki sukeh mebasa Bali, santukan sane ajak mebasa Bali akidik.

Becik "kebijaksanaan" Guru Swadiaya mangkin wenten Peraturan Gubernur Bali "Peraturan Gubernur Bali No. 79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali dan Peraturan Gubernur Bali No. 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali"

Ngiring mangkin melajah Maca Basa Bali, Mireng Gending-gending Bali durus Klik iriki Radio Nak Bali.



Kacrita di Bancingah Majelangu be ada dagang magenepan. Dagang kopine kasandingin dagang nasi. I Made Diarsa masih milu meli nasi ditu. Saget ada gegendong tua matungked, panganggonne setset pasuranting, batisne berung,ngaba kompek tapis misi endongan.

Gegendonge ento maekin dagang nasi. Sawireh bone bengu makejang anake ngadesem tur ngejoh. Nanging I Made Diarsa maekin gegendonge ento lantas beliange nasi. Sasubane suud madaar ajakina singgah mulihne.

Gelisin satua suba ia jani teked jumahne. Ni Luh Sari kurenan I Made Diarsa nyaghagin mapan ada tamiu reka. Ngencolang ia nabdabang bale, laut ka paon nyakan. Sasubane pada lebeng laut ia masagi tur bareng-bareng madaar. I made Darsa gegendonge muah kurenane mareraosan kangin kauh saling nakonin unduk. I made Diarsa nuturang untuk kalacurane tusing ngekah karang carik angan abidang. Suba peteng orahina gegendonge masare di umah meten. I Made Diarsa ngajak kurenane masare di sisian. 

Ngedas lemah Ni Made Sari enten, tengkejut ngadek bo miik ngalub. Kurenane laut dundune. Ia ajak dadua adeng-adeng ka meten. Bengon ia ningalin metene kedas tur makasur, maseprai sutra petak masulam rapi. Kompek tapisne masalin dadi kompek sutra ungu bek misi pipis emas slaka. Tungkedne masalin dadi tungked mas. Nanging gegendonge ilang tan parawat matra. Sujatine gegendonge ento panylewadian betara. Ditu laut I Made Diarsa muah Ni Luh Sari ngaturang suksma.

Cerita Mebasa Bali Siosan Klik iriki Satua Nak Bali Belog

Dadine prajani I Made Diarsa dadi anak sugih neglah brana liu madasar baan Olas Asih. 
Kaolah saking Satua Bali IIA.

Begitulah cerita dalam bahasa Bali, memang banyak kosa kata yang rasanya "asing" bagi kita yang jarang menggunakan basa Bali. Apalagi tidak pernah sama sekali Mebasa Bali. Membaca, Berbicara ataupun Menulis dengan Basa Bali memang berbeda, untuk itu memahami Basa Bali harus menerapkan semua hal itu, yaitu Membaca Artikel yang menggunakan Basa Bali, kemudian Berbicara dalam pergaulan dengan Basa Bali serta kita harus Menulis sesuatu entah itu Cerita, artikel, dalam Basa Bali.

Ngiring sareng-sareng ajegang Basa Baline.


Kamis, 11 Oktober 2018

Kumpulan Doa-Doa Keselamatan Hindu

Kumpulan Doa-Doa Keselamatan Hindu

doa keselamatan
Doa Keselamatan
Beberapa bulan terakhir ini, telah terjadi bencana alam gempa bumi, tsunami, tanah longsor, banjir, angin ribut, kebakaran hutan dan lain sebagainya. Hukum alam Rta merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan hal tersebut. Kekuasaan-Nya yang Mahabesar atas segala ciptaan-Nya.

Sebagai umat manusia yang diberikan Idep, pemikiran dan kemampuan untuk memilah-milah hal yang positif dan mana yang negatif. Ada baiknya kita senantiasa untuk selalu berdoa, dan berdoa memohon keselamatan dan kedamaian.

Doa-doa keselamatan telah banyak kita ketahui, namun sangat jarang kita panjatkan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Update status Sosmed bisa di tiap menit, tetapi update Doa Keselamatan hanya nunggu rerainan saja. Mari kita panjatkan selalu Doa-doa keselamatan.
Kumpulan Doa-Doa Keselamatan Hindu

Om asta maha bayaya, Om sarwa dewa, sarwa sanjata, sarwa warna ya namah, Om atma raksaya, sarwa satru winasa ya namah swaha. 


Hyang Widhi, penolak bahaya dari segala penjuru, hamba memuja-Mu dalam wujud sinar dengan beraneka warna dan senjata yang ampuh Hyang Widhi, lindungilah jiwa kami, semoga semua rintangan dan mara bahaya binasa atas kemahakuasaan-Mu.

Om wise we asthitim jagatuh, Athaturrubhayasya yo wasi sano dewah, Sawitaya triwaruthamam bhasah
Hyang Widhi, Engkau yang selalu mengunjungi rumah, mengamati hakikat_Mu, sahabat yang murah hati. Hamba memuja-Mu dengan penuh penghormatan dalam ucapan maupun perbuatan, agar kami mendapatkan ketenangan

Doa Mengheningkan Cipta :

Om mata bhumih putro aham prtiwyah

Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa, semoga hamba semakin mencintai tanah air ini sebagai ibu, dan hamba adalah putra-putranya siap sedia membela seperti para pahlawan.

Om y rupini pratimunca mana asurah, Santah swadhyaya caranti; parapuru nipuro Ye bharantyagnistam lokapramudattyasmat Om mahi trinamawe’stu dyksam mitras yaryasryamnah duru dharsa warunasya

Hyang Widhi, pindahkanlah setan-setan yang menempati daerah ini yang selalu menunjukkan sifat lobanya, yang senantiasa penuh ambisi jahat. Hyang Widhi, semoga kami memperoleh kebijaksanaan dan perlindungan yang tidak terhalangi alam, air, matahari dan udara.

Doa Selesai Bekerja :

Om Dewa suksma parama acintyaya namah swaha, Sarwa karya prasidhantam

Hyang Widhi, dalam wujud Para Acintya yang maha gaib dan maha karya, hanya atas anugrah_Mulah maka pekerjaan ini berhasil dengan baik.

Om sutramanam prthiwim dyam anehasam Susarmanamaditim supranitim Daiwim nawam swaritam anagasam Artra wantim a ruhema swastaye

Hyang Widhi, Engkau adalah Hyang Aditi yang memberi perlindungan, jadikanlah bumi dan langit yang tiada tandingan menyelamatkan. Dengan kapal surgawi yang sempurna hamba mengarunginya untuk kebahagiaan.

Doa Bangun Tidur :

Om jagrasca prabhata kalasca nama swaha Om Utedanim bhagawantah syamota prapritwa uta mandhye ahnam Utodita maghawanta syuryasya wayam dewanam sumantau syama

Hyang Widhi, hamba memuja-Mu karena hamba telah bangun pagi dalam keadaan selamat, Hyang Widhi Tuhan Yang Maha Pemurah, jadikanlah hamba orang yang bernasib baik pada hari ini, nanti dan seterusnya. Semoga para Dewa melindungi diri hamba.

Om asato ma sat ganaya, Tamaso ma jayatir ganaya, Mrtyor mamritam ganaya

Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa, hamba dari jalan yang sesat menuju jalan yang benar, dari jalan gelap ke jalan terang, hindarkan hamba dari kematian, semoga menuju kehidupan abadi.

Dari sekian banyak Doa-doa Keselamatan yang kita miliki, baik bahasa Sanskerta, Jawa Kuno, atau dalam bentuk Mantra, Sloka, Lagu Kerohanian kesemuanya akan bermanfaat bagi kita, alam dan sesama bila sering kita ucapkan, kita sampaikan dengan cara yang benar, baik tulisan maupun lisan.

Tak jarang kita melihat Panganjali Umat dengan tulisan hanya OSA, apa itu OSA ? OSA hanya terdiri dari 3 hurup O S dan A, kenapa tidak anda tulis dengan AUM yang jelas maknanya. Dan akan lebih bijak lagi bila kita ingin mendoakan orang lain, dan Doa-doa Keselamatan itu tersampaikan, marilah menuliskan Doa itu dengan baik dan benar.

Om Swastyastu ; Semoga senantiasa dalam keadaan selamat atas karunia Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa.

Sampaikanlah Doa dengan tulisan yang baik, benar dan lengkap. Sampunang disingkat-singkat.

Parama Santi :

Om Shanti, Shanti, Shanti Om
Semoga senantiasa damai atas karunia Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa.

Senin, 01 Oktober 2018

Dari Ngeblogger Jadi Pemateri Jurnalis


workshop jurnalis
Kesempatan titiang untuk memberikan materi jurnalistik kepada generasi muda Hindu di provinsi Banten, yang mana titiang bukanlah seorang jurnalis tulen tetapi mungkin hanya seorang penulis jalanan yang sedang terbawa arus Media Sosial dan Dunia Blog – bahasa kerennya Citizen Journalism. Citizen Journalism adalah aktivitas jurnalistik yang dilakukan oleh warga biasa (yang bukan wartawan) dikutip dari wikipedia. Walaupun hanya sebagai Citizen Journalism, kepercayaan ini harus dipertanggungjawabkan dengan materi yang baik dan bermanfaat. Ternyata menjadi Blogger sangat membantu dalam hal kita belajar menulis dan menulis. Kesempatan ini titiang pergunakan untuk belajar mengenai jurnalis yang positif.

Berkembangnya dunia Media Sosial membuat “hobby” manusia kian bertambah salah satunya menjadi “jurnalis”. Konsep Citizen Journalism – dipetik dari wikipedia – menyatakan publik atau warga negara memainkan peran aktif dalam proses pengumpulan, pelaporan, analisis dan penyebaran berita dan informasi. Guna memberikan pendidikan jurnalis yang positif pada generasi muda, pada hari Minggu 30 September 2018, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Banten, tepatnya Bidang IV mengadakan workshop dengan tajuk Youth Hindu Journalistic Writing Skills Workshop "Ayo Menulis Peluang dan Tantangan Jurnalisme di Era Digitalisasi" di Wantilan Pura Kertajaya Tangerang.

Wartawan Senior yang juga ketua PHDI Banten , Ida Bagus Alit Wiratmaja, S.H, M.H memberikan materi mengenai kewartawanan, kode etik Jurnalistik, menulis yang aman, nilai berita yang positif dan bukan hoak. Penekanan pada cara penulisan berita atau artikel mengenai keagamaan menjadi fokus yang sangat diharapkan untuk disebarluaskan melalui media baik media nasional maupun media milik parisada. Pemateri yang kedua titiang sendiri sebagai  Ketua Badan Penyiaran Hindu, memaparkan pentingnya menulis bagi umat Hindu, lebh-lebih sebagai generasi muda yang akan menjadi generasi penerus budaya dan agama Hindu. 

Antusiasme peserta sangat luar biasa, pemahaman akan materi terlihat dari tulisan-tulisan yang terkumpul pada akhir acara. Kita sangat berbangga dengan potensi jurnalism yang dimiliki generasi milenial ini. Artikel berita yang ditugaskan oleh panitia sebagai bentuk nyata dari kegiatan workshop ini sudah memiliki nilai berita, sudah mencakup bentuk standar dari sebuah berita media masa.

Menjadi tugas lembaga untuk tetap menjaga konsistensi dari kegiatan ini. Kami telah  menyediakan media sebagai “lahan” menyampaikan informasi berupa website, www.phdibanten.org,  www.hindubanten.com, dan tabloid sinar banten. Tentunya dari kegiatan ini semakin meningkat kegiatan jurnalis - Citizen Journalism – yang bernilai positif.

Materi : Ayo Menulis