Ngayah
ikhlas adalah tradisi gotong royong di Bali yang dilakukan dengan sukarela dan
tanpa pamrih, terutama dalam konteks kegiatan sosial dan keagamaan. Ngayah
ikhlas berlandaskan pada nilai-nilai keikhlasan, kebersamaan, dan pengabdian
kepada masyarakat serta Tuhan.
NGAYAH
merupakan suatu proses merubah bahan dasar menjadi barang jadi, seperti sebuah
mesin yang mengolah bahan mentah menjadi barang yang bernilai yang bernama
upakara. Disamping merubah objek berupa benda juga merubah subjek yaitu
manusianya si pelaku atau pengayah tersebut. Dari tidak tahu apa-apa menjadi
tahu, dari tidak bisa membuat menjadi bisa membuat sarana upakara dan
seterusnya. Sehingga Ngayah bukan semata-mata iklas dalam pelaksanaannya juga
harus iklas dalam menerima segala bentuk kritik dan saran dari yang bisa, dari
yang tahu dan dari sastra.
Dalam
kaitannya dengan kegiatan keagamaan dapat dikatakan datang saja ke tempat
kegiatan keagamaan itu kita sudah dikatakan Ngayah. Mau kemana ? “ Akan Ngayah,
karena disana ada pujawali “ . Walaupun kenyataan nya di tempat kegiatan kita
hanya duduk dan ngobrol. Duduk dan Ngobrol pun tentunya yang memiliki manfaat
bagi kelancaran dan kesuksesan kegiatan pujawali terebut.
Datang
ngayah, dari tidak bisa membuat katik sate, menjadi bisa, dari tidak tahu nama
sate menjadi tahu, ataupun dari tidak bisa nues sampian menjadi bisa, dari tidak
tahu nama banten menjadi tahu. Itulah proses dalam ngayah yang semestinya
didapat dalam kita pergi Ngayah. Ada proses perubahan objek juga perubahan pada
subjek atau si pengayah tersebut.
Alangkah
baiknya Ngayah yang kita lakukan itu terjadi proses perubahan seperti diatas, merubah
objek menjadi sarana upakara, merubah diri menjadi bertambah tahu, tidak
semata-mata; datang dan pergi tanpa adanya perubahan pada diri kita sendiri. Rahayu.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Buku Tamu