Rare Bali Anak Bali Belog Ngiring Ngajegang Bali dengan berbahasa Bali sane becik, senang ring Tembang Bali tur sekancan sastra lan Budaya Bali sane sampun kaloktah ring jagate mangda sumingkin jangkep tur paripurna #Bahasabali #AjegBudayaBali #RareBali

Breaking

Selasa, 16 April 2024

Bagaimana Dana Punia dapat Meningkatkan Penghasilan ?

Bagaimana Dana Punia dapat Meningkatkan Penghasilan ?

 

Om Swastiastu;

Om Anobhadrah krtavoyanthu visvatah ; semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru

 

Pinandita Lanang Istri yang sudah disucikan yang saya hormati

Yang saya hormati; Sesepuh dan Penasehat Banjar

Yang saya hormati; Ketua dan Pengurus Banjar Ciledug

Yang saya hormati; ketua dan Pengurus Tempek se Banjar Ciledug

Dan Umat Sedharma yang berbahagia.


 

Pada hari ini saya ……………….. akan membawakan Dharma Wacana yang berjudul Bagaimana Dana Punia dapat Meningkatkan Penghasilan ?.

 

Pertama-tama saya menghaturkan rasa puja dan puji syukur kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa, Sesuhunan Yang Melinggih di Pura Dharma Sidhi karena atas waranugraha-Nya lah saya dan kita semua dapat hadir dalam persembahyangan ini dalam keadaan sehat walafiat.

 

Bapak-Ibu Umat Sedharma yang berbahagia;

 

Saya mengutip sebuah sloka yang terkait dengan dana punia. Dalam Atharwa Weda VIII.15.6 disebutkan bahwa:

 

Berdermalah untuk tujuan kebaikan bersama, maka Hyang Widhi akan memberikan penghasilan yang berlimpah kepada kita

 

Sloka ini mengajak kita untuk berderma alias berdana punia untuk tujuan kebaikan bersama. Dengan berdana punia maka dari dalam diri kita terpancar energi keberlimpahan. Ketika kita memancarkan energi keberlimpahan maka kita menarik keberlimpahan ke dalam hidup kita.

 

Sebaliknya, ketika kita memancarkan energi negatif (perasaan kekurangan), maka kita akan menarik berbagai kekurangan terjadi dalam hidup kita.

 

Sloka tersebut di atas ternyata sudah banyak dipraktekkan oleh umat selain Hindu dan terbukti nyata. Contohnya seorang Warren Buffet yang pernah mendonasikan sekitar 90% kekayaannya kepada yayasan sosial milik Bill Gates. Akibat donasi yang lumayan besar ini bukannya membuat Warren Buffet bangkrut, tetapi malahan dalam beberapa waktu kemudian kekayaan Warren Buffet malah makin bertambah dari jumlah semula.

 

Umat Sedharma yang berbahagia;

 

Perusahaan-perusahaan besar juga menerapkan sloka ini dengan membentuk divisi CSR sebagai bagian yang bertugas berbagi kepada masyarakat. Pemberian (dana punia) kepada masyarakat ini diyakini bisa mendongkrak omzet perusahaan karena dengan memberi justru dapat menarik lebih banyak keberlimpahan.

 

Bagaimana Merubah Rasa Ragu-Ragu Menjadi Keikhlasan Saat Berdana Punia ?

 

Umat Sedharma yang berbahagia;

 

Walau sudah banyak kita baca Sloka Bhagawad Gita, Sarasamuccaya dll tentang Dana punia dan keikhlasan, namun kita masih punya rasa ragu dalam melaksanakannya. Ragu akan penggunaan dana yang kita puniakan, Apakah dana kita akan dipakai yang benar ?, jangan-jangan disalahgunakan. Mungkin ada berbagai pertanyaan yang membuat rasa ragu-ragu dalam berdana punia.

 

Untuk menghilangkan rasa ragu, marilah kita sadari bahwa Dana merupakan latihan dasar dalam spiritual. Jika di dalam diri kita tidak pernah tumbuh sebuah niat untuk melakukan sedekah/dana, jenis spiritual apapun yang dijalankan tidak akan pernah sempurna. Dana tidak ubahnya seperti akar pada sebuah pohon.

 

Tanpa akar, pohon tidak akan pernah berkembang. Tanpa memiliki niat melakukan dana, pohon spiritual yang kita bangun tidak akan pernah berkembang.

 

Bagaimana Tingkatan Dana Punia Itu ?

 

Umat Sedharma yang berbahagia;

 

Kita coba mengupas dari segi yang lain, dalam Kitab Sang Hyang Kamahayanikam 51, disebutkan ‘Dana tri widha laksanam, tiga prakaraning laksananing dana , lwirnya : dana, atidana, mahatidana ‘ ini merupakan tingkatan keikhlasan dalam berdana punia.

 

1.   Dana memiliki tingkatan yang sederhana (baik), dimana kita memberikan materi yang kita miliki, pemberian yang tidak pernah menuntut balas. Beri dan kemudian lupakan. Dana ini bersifat materi yang kita miliki, seperti makanan, uang, pakaian dll

 

2.   Atidana kwalitas dana yang lebih baik, selain kita memberi materi tanpa menuntut balas, namun juga karena materi yang kita berikan adalah yang paling kita cintai. Memberikan sesuatu yang kita cintai jauh lebih sulit, melepaskan keterikatan terhadap sesuatu yang kita cintai jauh lebih sulit, sehingga halangan di dalam praktek spiritual pun jauh lebih besar.

 

3.   Mahatidana, ini adalah dana tertinggi yang bisa dilaksanakan. Seseorang yang mampu menyumbangkan sesuatu yang ada di dalam dirinya sendiri adalah mahatidana. Mereka yang telah mampu mencapai tahap ini, tidak pernah terikat lagi terhadap materi, siap menderita untuk kepentingan orang lain, seperti para pahlawan, para pendeta yang tulus, para guru yang tidak pamrih termasuk dalam katagori dana ini.

 

 

 

 

Umat Sedharma yang berbahagia;

Harapan saya dari apa yang telah  saya sampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua, Jika ada kekurangan dalam penyampaian dharma wacana ini saya mohon maaf. Karena tidak ada manusia yang sempurna, tiada gading yang tak retak. Akhir kata saya tutup dengan paramasantih.

Om Santih, Santih, Santih Om...

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buku Tamu

Cari Blog Ini

Pengikut

Blog Archive