Pendeta Brahmana |
1. Pacupata, sekarang seluruhnya lenyap, hanya dengan jejaknya di dalam tempat pemujaan berupa lingga yang merupakan simbol siwa.
2. Bhairawa, sebuah sekte yang diberikan pada ilmu gaib dari kaum kiri dan pemujaan dewa-dewa kematian. Sekarang hilang sebagai kelompok terpisah dan penting diungkapkan di dalam tempat pemujaan dukun, dengan leyak, rangda dan barongnya. Banyak peristilahan ritualnya berasal dari naskah Tantri pada naskah mana ilmu hitam Hinduisme termasuk.
3. Wesnawa, jejak-jejak pemujaan Wisnu dan Sri, dewa pertanian, kesuburan dan keberhasilan dengan kekhasan bahwa Wisnu muncul sebagai penguasa dunia bawah.
4. Bodda (atau Sogata). Pendeta bodda menyelenggarakan dengan kepalanya tidak menggunakan apa-apa, berdoa dengan menggunakan genta dan senjata khusus (bajara) dan bukannya bunga dan tempat airnya sucinya disebut pamandiyanga. Dia menggunakan mantra khusus, kedudukan tangannya berbeda saat berdoa, dan dia punya buku sastranya sendiri.
5. Brahmana, sekarang sepenuhnya berbaur dengan kaum Siwa, tetapi Brahmana yang khas adalah pemikirannya mengenai suku kata suci Ong, yang adalah Om di India.
6. Rsi (resi), kaum Satria yang karena studi dan meditasi menjadi pendeta tinggi, pedanda, yang bagaimanapun, bukan Brahmana, tetapi pangeran yang melalui sebuah contoh kehidupan dan penolakan terhadap hak-hak keduniawian, memperoleh kesucian.Mereka mungkin melantunkan mantra-mantra Brahmana seperti pasucian, rumus pensucian, tetapi dilarang menggunakan Weda.
7. Sora, pemuja matahari yang tua, sekarang berbaur dengan kaum Siwa. Pemujaan Surya, dewa matahai, menurut Goris, adalah sebuah cara pemujaan kuno yang berhubungan dengan pemujaan matahari India yang berasal dari Persia. Pedanda Siwa dianggap sebagai Pendeta Matahari, Pelayan Matahari dan Putera Matahari.
8. Ganeca, pemuja Gana, "Pengganggu Gangguan" sebuah pemujaan Hindu kuno dari masa pra-Majapahit dan sekarang hilang. Jejak satu-satunya darinya adalah adanya patung-patung Ganeca kuno, dewa gajah, dan patung-patung dari dewa ini yang muncul di dalam azimat.
Sumber buku Pulau Bali Temuan yang Menakjubkan oleh Miguel Covarrubias. (RANBB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Buku Tamu