Galungan Day |
DHARMA tidak mempunyai prasangka atau sikap berat sebelah; ia sarat dengan kebenaran dan keadilan. Karena itu, manusia harus taat mengikuti Dharma; ia harus waspada agar jangan sampai berjalan bertentangan dengannya. Salahlah bila manusia menyimpang dari Dharma. Jalan Dharma menghendaki agar manusia melenyapkan rasa benci kepada sesamanya dan memupuk kerukunan serrta hubungan yang bersahabat. Melalui kerukunan dan persahabatan, dunia akan tumbuh dari hari ke hari menjadi tempat yang diliputi kebahagiaan. Bila hal ini tetap mantap, dunia akan bebas dari kemelut, kekacauan, ketidakterikatan dan ketidakadilan.
Apa pun juga yang kau kerjakan, terlebih dahulu engkau harus memahami makna yang sebenarnya. Kemudian, usahakanlah setiap hari demi kebaikanmu. Dengan cara ini, kebijaksanaan akan tumbuh dan engkau akan memperoleh sukacita dan karma. Orang yang bijaksana, yang tidak berat sebelah dan tidak berprasangka, yang berpegang teguh kepada Dharma, menempuh jalan kebenaran sebagaimana diperintahkan oleh Weda. Itulah jalan bagi umat manusia sekarang ini.
Baca Artikel Sudahkah Dharma Mengalahkan Adharma?
Pengetahuan Dharma diperoleh melalui tiga tahap sebagai berikut :
Pengetahuan Dharma diperoleh melalui tiga tahap sebagai berikut :
- Engkau harus memperoleh bimbingan dari para vidwan yang juga diilhami oleh Dharma.
- Engkau harus bercita-cita mencapai atma-sudhhi, yaitu 'pemurnian diri' dan sathya 'kebenaran'.
- Engkau harus menyadari nilai Wedavidya 'pengetahuan Weda' , suara Tuhan.
Setelah ketiga tahap tersebut, maka manusia memahami kebenaran dan bagaimana kebenaran itu harus dipisahkan dari ketidakbenaran. Penjajagan kebenaran ini harus dilakukan secara rukun dan gotong royong; semua pihak harus sama-sama berhasrat menemukannya demu kebaikan bersama. Pendapat setiap orang harus diperiksa dengan batu uji Dharma, batu uji kebaikan semesta atau sarva loka hita. Prinsip-prinsip yang lolos dalam pengujian ini harus dipisahkan, digunakan, serta disebarluaskan di dunia untuk memajukan kesejahteraan umat manusia. Dengan cara ini semua orang akan mengalami kegembiraan dan kebahagiaan yang setara.
"Samitih samaani", kata kitab suci. "Semua manusia berhak atas jnana dan sarana untuk mencapainya", seperti misalnya pendidikan. Karena itu, semua manusia harus mengusahakan dan melaksanakan perbuatan yang bajik dan suci.
Menjauhkan diri dari perbuatan jahat, membuang keinginan atau hawa nafsu .. keduanya dapat diwujudkan dengan alat yang sama, yaitu manas atau 'pikiran'. Purushartha atau 'tujuan hidup manusia' harus dicapai hanya dengan cara itu. Sebagai hasil latihan yang terus-menerus, pikiran akan belajar mematuhi kepentinganmu. Di lain pihak, chittam 'kesadaran' menyajikan pengalaman masa silam serta masa kini ke hadapanmu dan mengajak engkau memandang segala sesuatu menurut perspektif serta menilainya menurut latar belakang tersebut. Keseimbangan batin harus dicapai dengan dan melalui proses yang berlangsung dalam kesadaran ini. Hal itu berarti menjadi eka chitta.
Ingatlah pula bahwa kedua hal ini, yakni pikiran dan kesadaran harus diusahakan agar selalu mengikuti jalan sarva manava sukha atau 'kesejahteraan seluruh umat manusia'. Dharma hanya akan bersinar dan memancarkan terangnya dalam diri manusia yang membaktikan hidupnya bagi semua dan memberikan kegembiraan kepada semua mahluk. Orang seperti itu tidak hanya akan memperoleh rahmat Tuhan, tetapi juga hak istimewa untuk manunggal dengan-Nya. Bila engkau memberikan sesuatu kepada seseorang atau menerima sesuatu dari seseorang, ingatlah, jangan sampai engkau melanggar batas-batas Dharma. Jangan menentang perintahnya. Ikutilah Dharma setiap saat, dengan keyakinan bahwa ini merupakan kewajibanmu. Isilah setiap bagian energimu dengan hakikat Dharma dan berusahalah agar dari hari ke hari engkau makin maju di jalan itu.
Orang yang hidupnya berdasarkan pada Dharma akan menunjukkan kemantapan dan semangat yang menyala dalam setiap tindakannya. Dharma akan melenyapkan rasa dengki yang timbul terhadap seseorang. Dharma tidak akan membenarkan engkau senang dan berbesar kepala ketika orang lain menderita sedih. Engkau hanya dapat berbahagia bila semua orang berbahagia; ingatlah itu! Senantiasa cintailah dan ikutilah kebenaran semata; kebohongan tidak akan pernah membawa manfaat. Baca artikel Veda Sumber Ajaran Agama Hindu.
Dharma sebagaimana yang ditentukan dalam Weda telah teruji dan tahan uji. Dharma itu adil dan tidak berat sebelah. Keyakinan terhadapnya tumbuh melalui pelaksanaan. Dharma ini adalah perintah Tuhan; ia merupakan sabda sejati dari Tuhan dan karena itu dapat diikuti oleh semua manusia. Sumber buku Pancaran Dharma (Dharma Vahini) Wejangan Bhagawan Sri Sathya Sai Baba.
Selamat hari raya Kemenangan Dharma atas Adharma, berbahagialah aku, engkau, dan mereka yang berada di jalan Dharma, Tuhan menciptakan manusia untuk selalu berada di jalan kebenaran. (RANBB).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Buku Tamu