Rare Bali Anak Bali Belog Ngiring Ngajegang Bali dengan berbahasa Bali sane becik, senang ring Tembang Bali tur sekancan sastra lan Budaya Bali sane sampun kaloktah ring jagate mangda sumingkin jangkep tur paripurna #Bahasabali #AjegBudayaBali #RareBali

Breaking

Minggu, 11 Mei 2014

Nama-nama Tuhan : Kunci Menuju Keabadian

hindu banten
Ishvara Sarva Bhuutanam
NAMASMARANA. Dalam jaman spiritual ini, mengulang-ulang nama Tuhan merupakan sebuah latihan yang cukup untuk memberkati kita dengan kebebasan spiritual. Walaupun jaman sekarang ditandai dengan kemerosotan spiritual, namun jaman sekarang adalah jaman yang paling mudah untuk bisa lepas dan bebas dari lingkaran kelahiran dan kematian. Naskah-naskah Hindu menjelaskan ada empat jaman atau yuga yang mana setiap yuga berlangsung selama ribuan tahun. Jaman sekarang disebut dengan nama jaman kali yang ditandai dengan kurang adanya kebajikan di dalam masyarakat dan kehidupan perseorangan. Bagaimanapun juga, karena begitu luasnya penyebaran kejahatan diantara orang-orang sehingga sedikit orang dari kita yang mendapatkan rahmat Tuhan.

Jaman sekarang yang dijelaskan oleh naskah-naskah suci merupakan jaman yang mendukung untuk mendapatkan kebebasan, sedangkan pada jaman sebelumnya adalah dengan melakukan olah tapa yang keras, sedangkan di jaman kali dimana kalian berada sekarang hanya dengan Namasmarana (mengingat nama Tuhan) adalah sarana untuk mendapatkan kekebasan !
 

Sabda Sathya Sai 4, halaman 106.

Adalah sulit untuk memahami bagaimana latihan spiritual yang begitu sangat sederhana dapat meraih sesuatu hadiah yang begitu besar. Sebuah cerita akan disampaikan untuk memberikan gambaran poin ini. Seorang laki-laki berdiri disamping sebuah hutan yang lebat di malam hari dan merasa putus asa. Dia harus melewati hutan di tengah malam, namun dia hanya mempunyai pelita kecil di tangannya. Dia tidak mengetahui bagaimana caranya untuk melewati hutan yang begitu gelap karena sinar pelitanya hanya mampu menerangi beberapa langkah di depannya. Sementara dia merasa putus asa, ada seorang pejalan kaki melihat keadaannya yang menyedihkan. Pejalan kaki ini menjelaskan bahwa jika dia berjalan dengan pelita di depannya maka cahaya pelita itu akan menerangi jalan di depannya sejauh dia membutuhkan untuk bisa melihat. Artikel Bagaimana Caranya Menjalankan Dharma.



Ingatlah bahwa Tuhan itu adalah pelita tadi. Cahayanya akan menuntun langkah kita sejauh yang kita perlukan untuk bisa melihat ke depan. Mungkin, sama dengan laki-laki itu bahwa kita bisa melihat pencerahannya karena hal ini begitu sederhana sekali. Artikel 108 Nama Siwa.

Namasmarana adalah cara yang terbaik. Jika engkau benar-benar tidak peraya bahwa cara ini dapat menyelamatkanmu; maka itu adalah sebuah kemalangan bagimu. Orang-orang percaya pada sebuah obat yang manjur jika obat itu mahal, dibungkus dengan baik dan dikirim ke banyak daerah; sedangkan obat yang sederhana, dapat dengan mudah didapatkan dan ada dibelakang rumah setiap orang sering diabaikan dan dianggap tidak berguna.
Sabda Sathya Sai 2, halaman 164 - 165.

Sumber buku Jalan Setapak Menuju Tuhan, Pathways to God oleh Jonathan Roof, Penerbit Yayasan Sri Sathya Sai Baba Indonesia, jakarta 2013. (RANBB)

2 komentar:

Buku Tamu

Cari Blog Ini

Pengikut

Blog Archive