Satguru Sivaya Subramuniyaswani |
AGAMA HINDU
Didirikan; Agama Hindu adalah agama yang tertua di dunia, tidak memiliki awal-dia telah ada sebelum dikenal sejarah tertulis.
Pendiri; Agama Hindu tidak memiliki pendiri manusia.
Kita Suci Utama; Veda, kitab-kitab Agama (kita suci untuk masing-masing sekte), dan masih banyak lagi.
Pengikut; Diperkirakan satu miliar orang, terutama di India, Nepal, Sri Langka, Bangladesh, Bhutan, Malaysia, Indonesia, Mrika, Eropa dan Amerika.
Sekte-sekte; Siva Siddhanta, Vaisnawa, Sakta dan Smarta
Sinopsis
Didirikan; Agama Hindu adalah agama yang tertua di dunia, tidak memiliki awal-dia telah ada sebelum dikenal sejarah tertulis.
Pendiri; Agama Hindu tidak memiliki pendiri manusia.
Kita Suci Utama; Veda, kitab-kitab Agama (kita suci untuk masing-masing sekte), dan masih banyak lagi.
Pengikut; Diperkirakan satu miliar orang, terutama di India, Nepal, Sri Langka, Bangladesh, Bhutan, Malaysia, Indonesia, Mrika, Eropa dan Amerika.
Sekte-sekte; Siva Siddhanta, Vaisnawa, Sakta dan Smarta
Sinopsis
Agama Hindu adalah agama yang luas dan dalam. Agama Hindu memuja satu Brahman, satu Hakikat Kenyataan Tertinggi (yang disebut dengan banyak nama) dan mengajarkan bahwa semua jiwa pada akhirnya akan mencapai Kebenaran. Dalam agama Hindu tidak dikenal neraka atau surga abadi, tidak ada kutukan.
Agama Hindu menerima semua jalan-jalan spiritual yang murni - dari monotheisme murni ("hanya Tuhan saja yang Ada") sampai kepada thistik dualisme ("Kapan saya akan mengetahui Karunianya"). Setiap jiwa bebas untuk menemukan jalannya sendiri, apakah melalui devosi (bhakti), hidup bersahaja (tapa), meditasi (yoga) atau pelayanan/pengabdian tanpa pamrih.
Tekanan diberikan pada pemujaan di pura, studi atau pembelajaran kitab suci dan tradisi guru-sisya. Perayaan tirtayatra, pengucapan nama-nama suci Tuhan (japa) dan sembahyang di rumah adalah praktek-praktek yang dinamis.
Cinta kasih, non kekerasan, tingkah laku baik dan hukum-hukum Dharma membentuk keyakinan Hindu. Agama Hindu menjelaskan bahwa jiwa berinkarnasi sempai semua karma terselesaikan dan Kesadaran Tuhan dicapai.
Perayaan-perayaan di pura yang meriah, kesalehan damai dalam rumah tangga Hindu, metafisika yang halus dan pengetahuan tentang yoga memegang peranan yang penting. Agama Hindu adalah agama mistikal, yang menuntun para pengikutnya untuk memperoleh pengalaman pribadi dengan Tuhan, dan akhirnya mencapai puncaknya dari kesadaran ketika manusia mencapai moksha, bersatunya Atman dengan Brahman.
Tujuan Agama Hindu
Tujuan utama agama Hindu adalah Moksha, yaitu persatuan dengan Tuhan. Bebas dari tumimbal lahir. Siva Siddhanta menyebutnya nirvikalpa samadhi. Vaisnawa menyebutnya videha mukti, yang hanya dapat dicapai setelah kematian tubuh. Menurut filsafat Vaisnawa, jiwa selamanya memiliki personalitas individu murni yang berbeda atau terpisah dengan Tuhan, yang adalah kesadaran yang melindungi segala sesuatu.Tujuan kedua adalah melakukan perbuatan baik tanpa pamrih sehingga setelah kematian manusia mencapai surga dan kemudian menikmati kelahiran yang baik di atas bumi ini. Dalam agama Hindu surga dan neraka bersifat sementara.
Dalam paham Siva Siddhanta moksa juga dapat diperoleh selama manusia masih hidup di dunia ini, yang disebut savikalpa samadh (jivanmukti), dimana manusia mengalami satcidananda ; Sat = kesejatian hidup (being), Cit = kesadaran (consciousnes) dan Ananda = kebahagiaan (bless), yang adalah merupakan hakikat dari Tuhan.
Jalan untuk Mencapai Tujuan
Jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan adalah karma, jnana dan bhakti. Jiwa berkembang melalui karma dan bereinkarnasi dari tataran pengetahuan-naluri (instinctive-intellectual) kepada kehidupan yang penuh kebajikan dan bermoral, kemudian kepada pemujaan di pura dan devosi, diikuti dengan pemujaan yang telah menyatu dalam diri atau yoga dan desiplin meditasi. Siva Siddhanta memberi nilai yang sama kepada, karma, jnana dan bhakti.
Vaisnawa menganggap jalan karma dan jnana sebagai tangga menuju bhakti. Jadi dalam pandangan kaum Vaisnawa, bhakti yoga merupakan puncak jalan. Praktek-praktek Vaisnawa yang terpenting juga adalah pengucapan secara berulang-ulang (japa) dari nama-nama Avatara Wisnu, terutama Rama dan Krishna.
Melalui penyerahan total (praptti) kepada Tuhan (Wisnu) pembebasan dari samsara akan dicapai. Sementara kaum Smarta berpendapat bahwa moksha hanya dapat dicapai melalui jnana yoga saja. Tahapan progresif dari jnana yoga adalah mempelajari kitab suci (sravana), perenungan, refleksi (manana) dan meditasi berkesinambungan (dhyana).
Saking buku " Bagaimana Menjadi Hindu "
oleh : Satguru Sivaya Subramuniyaswani
diposting oleh rare angon nak Bali belog
foto dari www.himalayanacademy.com