Rare Bali Anak Bali Belog Ngiring Ngajegang Bali dengan berbahasa Bali sane becik, senang ring Tembang Bali tur sekancan sastra lan Budaya Bali sane sampun kaloktah ring jagate mangda sumingkin jangkep tur paripurna #Bahasabali #AjegBudayaBali #RareBali

Breaking

Translate

Jumat, 02 Mei 2025

Hindu Mengembangkan Hati Belas Kasih

Hindu Mengembangkan Hati Belas Kasih

Om Swastiastu;

Om Anobhadrah krtavoyanthu visvatah ; semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru

 

Pinandita Lanang Istri yang sudah disucikan yang saya hormati

Yang saya hormati; Sesepuh dan Penasehat Banjar

Yang saya hormati; Ketua dan Pengurus Banjar Ciledug

Yang saya hormati; ketua dan Pengurus Tempek se Banjar Ciledug

Dan Umat Sedharma yang berbahagia.

 


Pada hari ini saya ……………….. akan membawakan Dharma Wacana yang berjudul Hindu Mengembangkan Hati Belas Kasih

 

Pertama-tama saya menghaturkan rasa puja dan puji syukur kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa, Sesuhunan Yang Melinggih di Pura Dharma Sidhi karena atas asung kerta waranugraha-Nya lah saya dan kita semua dapat hadir dalam persembahyangan ini dalam keadaan sehat walafiat.

 

Bapak-Ibu Umat Sedharma yang berbahagia;

 

Manusia itu “dewa ya bhuta ya”, apapun bentuk-bentuk pikiran-perasaan yang muncul itu adalah manusiawi dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari diri kita sendiri. Guna dapat menemukan kesadaran diri perlu kita mengembangkan hati penuh belas kasih dan melakukan kebaikan.

Di dalam berbagai buku-buku suci Hindu, dipaparkan secara sangat jelas mengenai pentingnya mengembangkan hati penuh belas kasih dan banyak-banyak melakukan kebaikan.

Bentuk-bentuk belas kasih dan kebaikan yang bisa kita lakukan sangatlah banyak dan beragam. Bisa berupa pemberian material berupa uang, barang, pakaian, makanan, dsb-nya.

Atau dengan hanya tersenyum ramah kepada orang lain itu juga merupakan suatu bentuk kebaikan.

Umat Sedharma yang berbahagia;

 

Praktek agama, praktek spiritual, atau praktek religius manapun akan dangkal dan tidak pernah bisa dalam kalau tanpa dilandasi hati yang penuh belas kasih dan kebaikan kepada semua mahluk.

Dalam Atharva Veda XI.8.2 disebutkan :

Tapas caiva-astam karma ca

Antar mahati-arna ve

Artinya :

Keteguhan Tapa [pengendalian diri] dan ketekunan melaksanakan karma baik adalah satu-satunya sumber keselamatan di dunia yang mengerikan ini.

Atharva Veda menjelaskan bahwa dalam keberadaan kita sebagai mahluk, sumbe keselamatan kita sangat terbatas dan itupun sepenuhnya tergantung kepada diri kita sendiri.

Sangat penting dalam hidup ini untuk terus-menerus secara tekun banyak-banyak melakukan kebaikan, karena dampaknya yang sangat terang dan mulia.

Umat Sedharma yang berbahagia;

 

Dalam kisah tentang pesamuhan agung para mahluk, Brhadaranyaka Upanishad menyebutkan bahwa ada tiga landasan spiritual yang terpenting bagi para dewa, manusia dan ashura, yaitu :

·         DAYADHVAM : hati yang penuh belas kasih

·         DATTA : tekun dan banyak melakukan kebaikan] dan,

·         DAMYATA : menjaga jarak dengan seluruh kecenderungan yang muncul dari badan, pikiran dan perasaan, atau dalam bahasa sederhana dan mudah dimengerti yaitu melakukan pengendalian diri.

 

Umat Sedharma yang berbahagia;

 

Dalam Rig Veda I.33.6 disebutkan

Rtasya nah patha naya

Ati visvani durita

Artinya :

Semoga Engkau menuntun kami ke jalan hidup yang penuh perbuatan kebaikan-kebaikan, sehingga dengan demikian kami bisa meniadakan semua kekalutan pikiran.

Dalam sloka Rig Veda ini dijelaskan tentang pentingnya mengembangkan hati belas kasih dan perilaku penuh kebaikan. Karena itu secara pasti akan dapat meniadakan berbagai bentuk kegelapan pikiran.

 

Umat Sedharma yang berbahagia;

 

Dalam Yoga Sutra 1.33 disebutkan :

Maitri karuna muditopeksanam

Sukha duhkha punyapunya visayanam

Bhavanatas citta prasadanam

Artinya :

Dalam kehidupan sehari-hari, pikiran dapat dimurnikan dengan keramahan dan kehangatan kepada orang yang sedang bahagia, dengan belas kasih dan kebaikan kepada orang yang sedang sengsara, dengan mendukung dan membantu orang yang baik hati, serta dengan tidak menghakimi dan menilai [bersikap netral]  kepada orang yang kita rasa jahat atau salah.

Dalam Yoga Sutra dipaparkan secara jelas tentang pentingnya mengembangkan hati yang penuh belas kasih dan perilaku penuh kebaikan. Karena hal itu akan memurnikan samskara [kesankesan pikiran], yang memberikan kita kedamaian pikiran dan jalan yang terang.

 

Belas kasih dan kebaikan tidak hanya berguna bagi mahluk lain, tapi terutama sekali sangat berguna untuk diri kita sendiri.

Apapun yang kita ucapkan dan lakukan sesungguhnya tidak saja menghasilkan karma, tapi sekaligus juga secara pasti akan memantul balik ke dalam kondisi pikiran kita sendiri.

 

Bapak-Ibu Umat Sedharma yang berbahagia;

 

Harapan saya dari apa yang telah  saya sampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua, Jika ada kekurangan dalam penyampaian dharma wacana ini saya mohon maaf. Karena tidak ada manusia yang sempurna, tiada gading yang tak retak. Akhir kata saya tutup dengan paramasantih.

Om Santih, Santih, Santih Om...

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buku Tamu

Cari Blog Ini

Pengikut

Blog Archive