Hindu Mengembangkan Hati Belas Kasih
Om
Swastiastu;
Om Anobhadrah krtavoyanthu visvatah ;
semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru
Pinandita
Lanang Istri yang sudah disucikan yang saya hormati
Yang
saya hormati; Sesepuh dan Penasehat Banjar
Yang
saya hormati; Ketua dan Pengurus Banjar Ciledug
Yang
saya hormati; ketua dan Pengurus Tempek se Banjar Ciledug
Dan
Umat Sedharma yang berbahagia.
Pada hari ini saya ………………..
akan membawakan Dharma Wacana yang berjudul Hindu
Mengembangkan Hati Belas Kasih
Pertama-tama
saya menghaturkan rasa puja dan puji syukur kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa,
Sesuhunan Yang Melinggih di Pura
Dharma Sidhi karena atas asung kerta waranugraha-Nya lah saya dan kita semua
dapat hadir dalam persembahyangan ini dalam keadaan sehat walafiat.
Bapak-Ibu
Umat Sedharma yang berbahagia;
Manusia itu “dewa ya
bhuta ya”, apapun bentuk-bentuk pikiran-perasaan yang muncul itu adalah
manusiawi dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari diri kita sendiri.
Guna dapat menemukan kesadaran diri perlu kita mengembangkan hati penuh belas
kasih dan melakukan kebaikan.
Di dalam berbagai
buku-buku suci Hindu, dipaparkan secara sangat jelas mengenai pentingnya
mengembangkan hati penuh belas kasih dan banyak-banyak melakukan kebaikan.
Bentuk-bentuk belas
kasih dan kebaikan yang bisa kita lakukan sangatlah banyak dan beragam. Bisa
berupa pemberian material berupa uang, barang, pakaian, makanan, dsb-nya.
Atau dengan hanya
tersenyum ramah kepada orang lain itu juga merupakan suatu bentuk kebaikan.
Umat
Sedharma yang berbahagia;
Praktek agama, praktek
spiritual, atau praktek religius manapun akan dangkal dan tidak pernah bisa
dalam kalau tanpa dilandasi hati yang penuh belas kasih dan kebaikan kepada
semua mahluk.
Dalam Atharva Veda XI.8.2
disebutkan :
Tapas caiva-astam karma
ca
Antar mahati-arna ve
Artinya :
Keteguhan Tapa
[pengendalian diri] dan ketekunan melaksanakan karma baik adalah satu-satunya
sumber keselamatan di dunia yang mengerikan ini.
Atharva Veda menjelaskan
bahwa dalam keberadaan kita sebagai mahluk, sumbe keselamatan kita sangat
terbatas dan itupun sepenuhnya tergantung kepada diri kita sendiri.
Sangat penting dalam
hidup ini untuk terus-menerus secara tekun banyak-banyak melakukan kebaikan,
karena dampaknya yang sangat terang dan mulia.
Umat
Sedharma yang berbahagia;
Dalam kisah tentang
pesamuhan agung para mahluk, Brhadaranyaka Upanishad menyebutkan bahwa ada tiga
landasan spiritual yang terpenting bagi para dewa, manusia dan ashura, yaitu :
·
DAYADHVAM : hati yang penuh belas kasih
·
DATTA : tekun dan banyak melakukan
kebaikan] dan,
·
DAMYATA : menjaga jarak dengan seluruh
kecenderungan yang muncul dari badan, pikiran dan perasaan, atau dalam bahasa
sederhana dan mudah dimengerti yaitu melakukan pengendalian diri.
Umat
Sedharma yang berbahagia;
Dalam Rig Veda I.33.6
disebutkan
Rtasya nah patha naya
Ati visvani durita
Artinya :
Semoga Engkau menuntun
kami ke jalan hidup yang penuh perbuatan kebaikan-kebaikan, sehingga dengan
demikian kami bisa meniadakan semua kekalutan pikiran.
Dalam sloka Rig Veda
ini dijelaskan tentang pentingnya mengembangkan hati belas kasih dan perilaku
penuh kebaikan. Karena itu secara pasti akan dapat meniadakan berbagai bentuk
kegelapan pikiran.
Umat
Sedharma yang berbahagia;
Dalam Yoga Sutra 1.33 disebutkan
:
Maitri karuna
muditopeksanam
Sukha duhkha punyapunya
visayanam
Bhavanatas citta
prasadanam
Artinya :
Dalam kehidupan
sehari-hari, pikiran dapat dimurnikan dengan keramahan dan kehangatan kepada
orang yang sedang bahagia, dengan belas kasih dan kebaikan kepada orang yang sedang
sengsara, dengan mendukung dan membantu orang yang baik hati, serta dengan tidak
menghakimi dan menilai [bersikap netral]
kepada orang yang kita rasa jahat atau salah.
Dalam
Yoga Sutra dipaparkan secara jelas tentang pentingnya mengembangkan hati yang penuh
belas kasih dan perilaku penuh kebaikan. Karena hal itu akan memurnikan
samskara [kesankesan pikiran], yang memberikan kita kedamaian pikiran dan jalan
yang terang.
Belas kasih dan kebaikan
tidak hanya berguna bagi mahluk lain, tapi terutama sekali sangat berguna untuk
diri kita sendiri.
Apapun yang kita ucapkan
dan lakukan sesungguhnya tidak saja menghasilkan karma, tapi sekaligus juga
secara pasti akan memantul balik ke dalam kondisi pikiran kita sendiri.
Bapak-Ibu
Umat Sedharma yang berbahagia;
Harapan
saya dari apa yang telah saya sampaikan dapat bermanfaat
bagi kita semua, Jika ada kekurangan dalam penyampaian dharma wacana
ini saya mohon maaf. Karena tidak ada manusia yang sempurna, tiada gading yang
tak retak. Akhir kata saya tutup dengan paramasantih.
Om Santih, Santih, Santih Om...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Buku Tamu