Rare Bali Anak Bali Belog Ngiring Ngajegang Bali dengan berbahasa Bali sane becik, senang ring Tembang Bali tur sekancan sastra lan Budaya Bali sane sampun kaloktah ring jagate mangda sumingkin jangkep tur paripurna #Bahasabali #AjegBudayaBali #RareBali

Breaking

Translate

Rabu, 30 April 2025

Sattvik, Rajasik dan Tamasik ; Keyakinan Tiga Kali Lipat

Keyakinan Tiga Kali Lipat

 

Om Swastiastu;

Om Anobhadrah krtavoyanthu visvatah ; semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru

 

Pinandita Lanang Istri yang sudah disucikan yang saya hormati

Yang saya hormati; Sesepuh dan Penasehat Banjar

Yang saya hormati; Ketua dan Pengurus Banjar Ciledug

Yang saya hormati; ketua dan Pengurus Tempek se Banjar Ciledug

Dan Umat Sedharma yang berbahagia.

 


Pada hari ini saya ……………….. akan membawakan Dharma Wacana yang berjudul Keyakinan Tiga Kali Lipat

 

Pertama-tama saya menghaturkan rasa puja dan puji syukur kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa, Sesuhunan Yang Melinggih di Pura Dharma Sidhi karena atas asung kerta waranugraha-Nya lah saya dan kita semua dapat hadir dalam persembahyangan ini dalam keadaan sehat walafiat.

 

Bapak-Ibu Umat Sedharma yang berbahagia;

 

Pada Dharma Wacana hari ini, saya akan menyampaikan hal-hal yang terkait dengan keyakinan kita sebagai umat Hindu yang disampaikan dalam Bhagawadgita.

 

Yang pertama ; Bagaimana kita tahu makanan apa yang baik untuk dimakan ?

 

Ada tiga jenis makanan, (Gita 17.07-10).

 

Makanan yang memberikan umur panjang, kebajikan, kekuatan, kebahagiaan, dan kegembiraan yang lezat, halus, sari pati yang penting, dan bergizi. Makanan sehat semacam ini yang terbaik. Makanan itu disebut Sattvik atau makanan sehat.

 

Makanan yang sangat pahit, asam, asin, pedas dan berminyak disebut makanan Rajasika atau makanan tidak berguna. Makanan seperti itu tidak sehat, menyebabkan penyakit, dan harus dihindari.

 

Makanan yang tidak dimasak dengan baik, basi, hambar, busuk, dibakar, sisa, dan tidak murni (seperti daging dan alkohol) disebut makanan Tamasik atau buruk. Seseorang tidak boleh makan makanan seperti itu.

 

Yang kedua ; Bagaiamana seharusnya kita berbicara kepada orang lain ?

 

Kamu tidak boleh berbohong. Kata-katamu tidak boleh kasar, pahit, keji, atau menghina. Kata-katamu harus manis, bermanfaat, dan jujur. (Gita 17.15). seseorang yang berbicara sopan memenangkan hati semua dan disukai oleh semua orang. Orang yang bijaksana seharusnya mengatakan kebenaran jika bermanfaat dan tetap diam jika menyakitkan. Membantu mereka yang membutuhkan adalah ajaran universal.

 

Bapak-Ibu Umat Sedharma yang berbahagia;

Yang ketiga ; Bagaimana seharusnya kita membantu orang lain ?

 

Adalah tugas kita untuk membantu mereka yang kurang beruntung dan tidak dapat menolong diri mereka sendiri. Bantu siapa saja yang membutuhkan bantuan, tetapi jangan mengharapkan imbalan apapun. Berdana punia tidak hanya hal yang terbaik, tetapi juga merupakan satu-satunya kegunaan dari kekayaan.

 

Kita semua harus membantu dengan tujuan baik. Memberi kembali apa yang menjadi milik dunia. Tapi ada tanggung jawab. Uang yang diberikan dalam derma harus diperoleh dengan benar. Dan kita harus pastikan bahwa penerima uang tidak  akan menggunakan bantuan itu untuk tujuan kejahatan. (Gita 17.20-22)

 

Yang keempat ; Apa Tuhan akan memberikan apa yang kita inginkan jika kita berdoa tulus untuk itu ?

 

Penuh keyakinan kepada Tuhan membuat sesuatu terjadi. Tidak ada yang mustahil bagi keyakinan. Keyakinan menimbulkan mukjizat. Kita harus memiliki keyakinan sebelum memulai pekerjaan.

 

Dikatakan dalam Gita bahwa kita dapat menjadi apa pun yang kita mau jika kita selalu berpikir tentang hal itu dan berdoa kepada Tuhan dengan keyakinan. (Gita 17.03). selalu pikirkan tentang apa yang kamu inginkan, dan impianmu menjadi kenyataan.

 

Ringkasan

Ada tiga jenis makanan  - Sattvik, Rajasik dan Tamasik – dan ketiganya mempengaruhi kesejahteraan kita. Katakan kebenaran dengan cara yang menyenangkan . Memberi derma kepada orang orang yang layak, dan memberikan dengan bijak untuk menghindari penyalahgunaan. Kita bisa menjadi apapun kita kehendaki jika kita bekerja keras kearah tujuan kita.

 

Demikian kami sampaikan, Dharma Wacana, Keyakinan Tiga Kali Lipat  ini, atas segala perhatiannya diucapkan terimakasih, Semoga apa yang kami sampaikan, dapat bermanfaat.

Akhir kata, kami sampaikan Parama Shanti,

Om Santih, Santih, Samtih, Om

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buku Tamu

Cari Blog Ini

Pengikut

Blog Archive