** Jalan Abadi Menuju Kebenaran ** |
Buang Kesamenisme bila ingin Hindu Ajeg. Dikalangan kaum universalis atau pengikut Universalisme Radikal bahwa semua agama adalah sama saja. " Mitos Tentang Kesamaan Hindu " atau disingkat "Kesamenisme". Kaum Kesamenisme ini mengatakan agama Hindu, Buddha, Kristen dan Islam sama saja. Agama hanyalah kulit saja.
Kebanyakan pengikut paham Kesamenisme ini berasal dari kalangan Hindu, Agama lain tidak mengakui hal ini.
Setiap kali seorang Hindu mendukung Universalisme Radikal, dan secara bombastik memproklamasikan bahwa "Semua Agama adalah Sama", dia melakukan itu atas kerugian besar dari agama Hindu yang dia katakan dia cintai.
Menolak keunikan dan kebesaran agama Hindu membawa, pada gilirannya, kepada keadaan psikologis tidak sehat dari kebencian-diri, satu perasaan tidak berharga dan satu kebingungan schizophrenic pada siapapun yang ingin menganggap diri mereka Hindu. Ini khususnya masalah bagi kaum muda Hindu.
Efek dari komplek rendah diri yang melemahkan ini, disertai dengan kekurangan dari klarifikasi filosofis, yang merupakan hasil pengaruh mencemarkan dari Universalisme Radikal adalah alasan-alasan utama mengapa para orang tua Hindu menemukan anak-anak mereka sangat sering kurang minat yang dalam terhadap agama Hindu dan dalam banyak kasus, bahkan membuang agama Hindu untuk masuk agama yang kelihatannya lebih rasional dan agama-agama yang kurang menolak-diri-sendiri (self-abnegating).
Siapakah, pada akhirnya, yang ingin mengikuti satu agama di dalam mana dinyatakan bahwa basis utama dari agama itu adalah merayakan atau memuliakan kebesaran dari agama-agama lain atas biaya dari agamanya (agama Hindu) sendiri? . Jawabannya adalah tidak seorangpun.
Bila kita ingin menjamin bahwa kaum muda kita tetap setia kepada agama Hindu sebagai satu jalan yang penuh makna, yang para pemimpin kita mengajarkan agama Hindu di dalam satu cara yang mempresentasikan tradisi itu secara otentik dan dengan bermartabat, dan yang masyarakat Hindu yang lebih besar dapat merasakan bahwa mereka memiliki satu agama yang mereka sungguh-sungguh dapat merasa bangga di dalamnya, maka kita harus membuang Universalisme Radikal.
Bila kita ingin agama Hindu tetap hidup sehingga ia tetap dapat terus membawa harapan, makna dan pencerahan kepada generasi-generasi mendatang yang tak terbatas, maka lain kali ketika putra atau putri kita bertanya kepada kita mengenai apa sesungguhnya agama Hindu itu, janganlah kita mengulang seperti budak kepada mereka "semua agama adalah sama".
Sebaliknya hendaklah kita melihat ke dalam mata mereka, dan ajari mereka tradisi kita yang secara unik sangat berharga, yang menyayangi secara indah, dan secara filosofis adalah kebenaran-kebenaran yang telah bertanggung-jawab menjaga agama Hindu sebagai kekuatan agama yang penuh semangat untuk selama lebih dari 5000 tahun. Marilah kita ajari mereka SANATANA DHARMA, jalan abadi menuju Kebenaran ( Brahman ).
Buanglah "Kesamenisme" bila kita ingin Hindu Ajeg.
Sumber bacaan " Hindu Akan Ada selamanya " penulis Ngakan Made Madrasuta, penerbit Media Hindu. Ditulis dalam blog rare-angon oleh Rare Angon Nak Bali Belog, sebagai renungan akhir tahun 2012 yang penuh dengan misteri ramalan tentang bumi yang akan kiamat. Selamat Datang Tahun 2013.
Kebanyakan pengikut paham Kesamenisme ini berasal dari kalangan Hindu, Agama lain tidak mengakui hal ini.
Setiap kali seorang Hindu mendukung Universalisme Radikal, dan secara bombastik memproklamasikan bahwa "Semua Agama adalah Sama", dia melakukan itu atas kerugian besar dari agama Hindu yang dia katakan dia cintai.
Menolak keunikan dan kebesaran agama Hindu membawa, pada gilirannya, kepada keadaan psikologis tidak sehat dari kebencian-diri, satu perasaan tidak berharga dan satu kebingungan schizophrenic pada siapapun yang ingin menganggap diri mereka Hindu. Ini khususnya masalah bagi kaum muda Hindu.
Efek dari komplek rendah diri yang melemahkan ini, disertai dengan kekurangan dari klarifikasi filosofis, yang merupakan hasil pengaruh mencemarkan dari Universalisme Radikal adalah alasan-alasan utama mengapa para orang tua Hindu menemukan anak-anak mereka sangat sering kurang minat yang dalam terhadap agama Hindu dan dalam banyak kasus, bahkan membuang agama Hindu untuk masuk agama yang kelihatannya lebih rasional dan agama-agama yang kurang menolak-diri-sendiri (self-abnegating).
Siapakah, pada akhirnya, yang ingin mengikuti satu agama di dalam mana dinyatakan bahwa basis utama dari agama itu adalah merayakan atau memuliakan kebesaran dari agama-agama lain atas biaya dari agamanya (agama Hindu) sendiri? . Jawabannya adalah tidak seorangpun.
Bila kita ingin menjamin bahwa kaum muda kita tetap setia kepada agama Hindu sebagai satu jalan yang penuh makna, yang para pemimpin kita mengajarkan agama Hindu di dalam satu cara yang mempresentasikan tradisi itu secara otentik dan dengan bermartabat, dan yang masyarakat Hindu yang lebih besar dapat merasakan bahwa mereka memiliki satu agama yang mereka sungguh-sungguh dapat merasa bangga di dalamnya, maka kita harus membuang Universalisme Radikal.
Bila kita ingin agama Hindu tetap hidup sehingga ia tetap dapat terus membawa harapan, makna dan pencerahan kepada generasi-generasi mendatang yang tak terbatas, maka lain kali ketika putra atau putri kita bertanya kepada kita mengenai apa sesungguhnya agama Hindu itu, janganlah kita mengulang seperti budak kepada mereka "semua agama adalah sama".
Sebaliknya hendaklah kita melihat ke dalam mata mereka, dan ajari mereka tradisi kita yang secara unik sangat berharga, yang menyayangi secara indah, dan secara filosofis adalah kebenaran-kebenaran yang telah bertanggung-jawab menjaga agama Hindu sebagai kekuatan agama yang penuh semangat untuk selama lebih dari 5000 tahun. Marilah kita ajari mereka SANATANA DHARMA, jalan abadi menuju Kebenaran ( Brahman ).
Buanglah "Kesamenisme" bila kita ingin Hindu Ajeg.
Sumber bacaan " Hindu Akan Ada selamanya " penulis Ngakan Made Madrasuta, penerbit Media Hindu. Ditulis dalam blog rare-angon oleh Rare Angon Nak Bali Belog, sebagai renungan akhir tahun 2012 yang penuh dengan misteri ramalan tentang bumi yang akan kiamat. Selamat Datang Tahun 2013.