Rare Bali Anak Bali Belog Ngiring Ngajegang Bali dengan berbahasa Bali sane becik, senang ring Tembang Bali tur sekancan sastra lan Budaya Bali sane sampun kaloktah ring jagate mangda sumingkin jangkep tur paripurna #Bahasabali #AjegBudayaBali #RareBali

Breaking

Translate

Senin, 08 Juli 2013

Salam Hindu : Om Swastiastu, Namaste, Namaskaram

SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono

Om Swastiastu, Namaste, Namaskaram

Om Swastiastu, Om : Tuhan, swasti : kesejahteraan, nasib baik, sukses, hidup, salam pembukaan, khususnya pada awal surat atau dalam penerimaan yang baik; astu : semoga; semoga terjadilah, terjadilah. Om Swastiastu memiliki arti " Semoga sejahtera, sukses dan bernasib baik (selamat) di bawah lindungan Sang Hyang Widdhi."  Tulislah dan katakanlah Om Swastiastu dengan lengkap, setiap kata memiliki makna, bukan OSA , apa itu OSA ??


Anehnya umat Hindu dalam ber-SMS, BBM, Talk, Whatsapp, YM , Chatting, update status, Facebook-an dan lain-lain menuliskan panganjali dengan disingkat OSA, namun isi beritanya bisa panjang lebar dan bertele-tele, ga penting !!!. Padahal yang utama justru panganjalilah yang musti di tulis dengan lengkap Om Swastiastu agar doa kita bisa sesuai dengan harapan, bukan OSA. Demikian pula dengan OSSSO, apa itu OSSSO !!

Apapun yang kita sampaikan dalam berkomunikasi tidak terlepas dari pengamatan anak-anak, berikan contoh terbaik buat anak-anak kita, tulislah Om Swastiastu dengan lengkap bukan OSA dan OSSSO. Contohnya bila menerima SMS, terkadang minta ke anak untuk membacakan dan si anak membaca ; " OSA, nanti malam warga kumpul di bale banjar, ditambah NB: jangan lupa bawa kue dan uang , akan dilanjutkan dengan mesila...  mengertilah hahahaha.. OSSSO'.

Aneh bukan ?? 
Si anak akan membaca osa karena memang tertulis osa, pesan doa yang disampaikan tidak didapatkan, kemudian isi berita bisa panjang dan bertele-tele tetapi justru doa di tulis singkat. Alasan yang sering disampaikan, kan namanya SMS, biar cepet ngetiknya. Kembali kepada Makna dalam sebuah doa, berkomunikasi adalah bagian dari upaya kita mendapatkan dan menyampaikan doa kepada orang lain, lebih-lebih pada Umat Hindu itu sendiri.
Marilah kita menuliskan dan membaca doa dengan baik dan benar. 


Kata "OM" berasal dari akar kata Sansekerta 'ava' yang memiliki sembilan belas makna yang berbeda. Dari sini adalah mungkin untuk menyatakan bahwa OM merepresentasikan Kekuasaan itu yang (1) mahatahu; (2) memerintah atas seluruh alam semesta; (3) melindungi seseorang dari kejahatan; (4) memenuhi keinginan bhaktanya; (5) menghancurkan kebodohan dan memberikan pencerahan. Om atau Pranava dipuji tinggi-tinggi dalam Veda, Upanisad dan Bhagavadg Gita dan juga dalam pustaka suci lainnya.

Orang Hindu dari India mengucapkan anjali umat dengan " Namaste " atau Namaskar / Namaskaram. Ketika berbicara dengan orang lain, itu biasanya disertai dengan membungkuk sedikit dibuat dengan tangan saling menekan, telapat tangan menyentuh dan jari menunjuk ke atas, di depan dada. Sikap, yang disebut Anjali Mudra atau Pranamsana juga dapat dilakukan tanpa kata dan membawa arti yang sama.

Namaste berasal dari bahasa Sansekerta dan merupakan kombinasi dari dua kata, namah dan te (varian singkat dari tubhyam). Namah berarti  'membungkuk', 'hormat', 'salam hormat', atau ' pemujaan', dan te berarti 'Anda'. Oleh karena itu, Namaste secara harfiah berarti "Saya menghormati Anda". Namaskar juga berarti "Saya menghormati Anda". Namaskar berasal dari kata Na ; tidak + ma ; milik saya/mine + kara ; melakukan; tindakan yang mengundang bukan saya (tapi Engkau).

2 komentar:

  1. Menarik dan memang terjadi sehari-hari, memang tak bisa disangkal jika lingkungan yg sekarang membuat kebanyakan orang untuk menyingkat ucapan/perkataan khususnya dalam text message. Semoga bermanfaat, izin juga untuk kami sebarluaskan tak lupa diikuti dengan link sumber :)

    Satyam Eva Jayate

    BalasHapus
    Balasan
    1. inggih suksma, dumogi Bali, Agama Hindu Ajeg selalu...

      Hapus

Buku Tamu

Cari Blog Ini

Pengikut

Blog Archive