Rare Bali Anak Bali Belog Ngiring Ngajegang Bali dengan berbahasa Bali sane becik, senang ring Tembang Bali tur sekancan sastra lan Budaya Bali sane sampun kaloktah ring jagate mangda sumingkin jangkep tur paripurna #Bahasabali #AjegBudayaBali #RareBali

Breaking

Translate

Senin, 02 Maret 2015

Doa Pang-Entas Membebaskan Roh

naga banda
Naga Bali
Doa Pang-entas merupakan doa untuk orang yang meninggal, berfungsi sebagai pang-entas atau membebaskan roh yang terbelenggu oleh badannya. Doa pang-entas terdapat dalam Yayurveda XL.15. Doa pang-entas diucapkan sebagai doa bela sungkawa. 

Doa pang-entas (pengentas) ini sangat umum diucapkan pada saat pembakaran jenasah baik oleh putra-putri yang ditinggalkannya maupun masyarakat yang menghadiri upacara ini. 
Berikut adalah Doa pang-entas sebagai rasa bakti kita kepada leluhur:

Om Vayur anilam amrtam athedam
bhasmantam sariram
Om krato smara, klibe smara,
krrtam smara

Yayurveda XL.15

Artinya : 'Yang Tuhan Penguasa Hidup, pada saat kematian ini, semoga ia mengingat vijaksara suci Omkara, semoga ia mengingat Engkau, Hyang Widhi Yang Maha Kuasa dan kekal abadi. Ingatkanlah kepada karmanya, semoga ia mengetahui bahwa Atma kekal abadi dan badannya ini akan hancur menjadi abu'




Saat ini, orang Bali yang beragama Hindu tidak hanya ada di Bali, sudah ke mancanegara. Walaupun demikian hubungan orang Bali dengan leluhur sangatlah erat. Pembebasan roh leluhur sangat penting bagi kita agar dapat hidup lebih baik, karena leluhurlah yang senantiasa membimbing kita dalam kehidupan ini. Baca Menghitung Jasa Leluhur.

Ajaran suci Weda disamping mengamanatkan untuk memuja Tuhan Yang Maha Esa, para devata, juga diamanatkan untuk memuja leluhur, karena pada hakekatnya para leluhur adalah perwujudan atau pengejawantahan devata (Pitr devo bhava, matr devo bhava, ayah adalah perwujudan devata, ibu adalah perwujudan devata). Roh suci leluhur yang telah mencapai moksa, bersatu dengan Brahman, Tuhan Yang Maha Esa.

Artikel Terkait 


Ada dua jenis leluhur, yakni yang karena karmanya yang baik memperoleh Sorga atau Moksa, sedang yang karena karmanya yang buruk memperoleh Neraka (Naraka). Selanjutnya, kepada mereka yang mendapat tempat yang baik (Sorga atau Moksa) dimohonkan karunianya, sedang yang berada dalam lembah Neraka, keturunannya patut mendoakan dan berbuat baik untuk membebaskan mereka dari lembah kesengsaraan itu. Bila keturunan seseorang berbuat baik, leluhurnya yang telah mencapai Sorga akan memperoleh kebebasan atau Moksa, dan yang dilembah Neraka terangkat bebas, sebaliknya bila kita berbuat jahat, leluhur kita yang di Sorga sangat kecewa dan menderita, demikian pula leluhur kita yang berada di lembah Neraka, semakin menderita pula disana. Sumber bacaan Buku Veda Sabda Suci Pedoman Praktis Kehidupan oleh I Made Titib. (RANBB)

Cari Blog Ini

Pengikut

Blog Archive