Rare Bali Anak Bali Belog Ngiring Ngajegang Bali dengan berbahasa Bali sane becik, senang ring Tembang Bali tur sekancan sastra lan Budaya Bali sane sampun kaloktah ring jagate mangda sumingkin jangkep tur paripurna #Bahasabali #AjegBudayaBali #RareBali

Breaking

Kamis, 15 Juni 2023

Aku Bukan Burung Bangau

 Aku Bukan Burung Bangau

 

          Seorang pria suci bernama Kaushika telah memperoleh kekuatan spiritual yang besar. Suatu hari, ia duduk di bawah pohon melakukan meditasi. Seekor burung bangau di atas pohon membuang kotorannya dan mengotori kepala Kaushika. Kaushika melihat ke atas dengan marah, dan kemarahannya menewaskan burung itu seketika. Orang suci itu sedih ketika ia meliaht burung itu mati tergeletak di tanah.

 

          Beberapa waktu kemudian, ia pergi seperti biasa untuk mengemis makanan dan berdiri di depan pintu sebuah rumah. Ibu rumah tangga itu sibuk melayani suaminya makan dan sepertinya membiarkan orang suci itu menunggu di luar. Setelah, suaminya diberi makan, ia keluar dengan makanan, mengatakan, “Aku minta maaf karena telah membuatmu menunggu lama. Maafkan aku.”

 

          Tapi Kaushika, terbakar oleh kemarahan, berkata: “Perempuan, kamu telah membuat aku menunggu lama. Ini tidak adil.”

 

          “Tolong maafkan aku,” kata perempuan itu. “Aku sedang melayani suamiku yang sakit sehingga menyebabkan keterlambatan.”

 

          “Sangat baik untuk melayani suami,” jawab Kaushika, “tapi kamu tampaknya menjadi perempuan yang sombong.”

 

          “aku membiarkan kamu menunggu hanya karena aku patuh melayani suamiku yang sakit,” jawabnya. “Tolong jangan marah padaku. Aku bukan burung bangau untuk dibunuh oleh pikiran marahmu. Kemarahanmu tidak bisa melukai seorang perempuan yang mengabdikan dirinya untuk melayani suami dan keluarganya.”

 

          Kaushika terkejut. Dia bertanya-tanya bagaimana perempuan itu tahu tentang kejadian burung bangau itu.  Perempuan itu melanjutkan: “Wahai orang hebat, kamu tidak tahu rahasia tugas, bahwa kemarahan adalah musuh terbesar yang berdiam di dalam diri manusia. Pergilah ke desa rampur di Mithila dan belajarlah rahasia melakukan satu tugas dengan pengabdian dari Vyadha Raj.”

 

          Kaushika pergi ke desa itu dan bertemu dengan pria bernam Vyada Raj. Dia terkejut mengetahui pria ini penjual daging di tokonya. Penjual daging itu bangkit dari tempat duduknya dan bertanya: “Tuan, apakah tuan dalam keadaan baik? Apakah perempuan suci itu mengirim tuan ke sini? Aku tahu mengapa tuan datang. Mari kerumahku.”

 

          Si tukang daging mengajak Kaushika ke rumahnya di mana Kaushika melihat keluarga yang bahagia dan sangat kagum dengan kasih dan penghargaan yang dilakukan tukang daging dalam melayani orangtuanya. Kaushika mengambil pelajaran dari tukang daging bagaimana melakukan tugas. Vyadha Raj tidak membunuh binatang; ia tidak pernah makan daging. Dia hanya melanjutkan bisnis keluarganya setelah ayahnya pensiun.

 

          Setelah itu, Kaushika kembali ke rumshnys dan mulai melayani orang tuanya, tugas yang ia telah abaikan sebelumnya.

 

          Moral dari cerita ini adalah bahwa kamu dapat mencapai kesempurnaan spiritual dengan melakukan kewajiban apa pun dalam hidupmu dengan jujur. Ini adalah pemujaan sejati kepada Tuhan. (Gita 18.46). krishna hidup dalam diri kita semua dan membimbing kita untuk bekerja sesuai dengan Karma kita sendiri. (Gita 18.61). lakukan upaya terbaikmu, dan dengan senang hati terima hasil sebagai kehendak-Nya. Ini disebut pasrah kepada Tuhan. (Gita 18.06). karunia pengetahuan spiritual merupakan penyebab dari semua kejahatan di dunia. Menyebarkan pengetahuan spiritual merupakan pelayanan tertinggi   kepada Krishna. (Gita 18.68-69).

 

          Kedamaian abadi dan keyakinan bisa dicapai hanya jika kamu melakukan tugas dengan baik dan juga memiliki pengetahuan spiritual yang diberikan dalam Gita yang suci oleh Krishna. (Gita 18.78).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buku Tamu

Cari Blog Ini

Pengikut

Blog Archive