Rare Bali Anak Bali Belog Ngiring Ngajegang Bali dengan berbahasa Bali sane becik, senang ring Tembang Bali tur sekancan sastra lan Budaya Bali sane sampun kaloktah ring jagate mangda sumingkin jangkep tur paripurna #Bahasabali #AjegBudayaBali #RareBali

Breaking

Translate

Rabu, 31 Desember 2025

CATATAN PERJALANAN NATARU 2026 TOL TRANS JAWA SEMAKIN PANJANG

CATATAN PERJALANAN NATARU 2026 TOL TRANS JAWA SEMAKIN PANJANG

Seperti nataru-nataru sebelumnya kami selalu menyempatkan diri untuk berlibur, refreshing mencari suasana segar, tempat rekreasi dan spot foto unik dan menarik. Nataru ' Natal dan Tahun Baru ' pergantian tahun 2025 ke tahun 2026 ini kami menyusuri jalan-jalan baru baik itu jalan tol maupun jalan arteri nasional. Kami sangat menikmati perjalanan ini, setiap tahun selalu ada jalan tol ' bebas hambatan baru ' yang kami lalui. Dibukanya tol CIPALI, PROBOWANGI hingga tol SOLO YOGYAKARTA setiap tahun selalu ada yang bertambah panjang. Berikut Catatan Perjalanan Nataru 2026 kami, semoga dapat memberi inspirasi dan informasi perihal Hotel, Penginapan, Tempat Makan atau Restoran ataupun tempat wisata, serta sedikit review perihal jalan yang kami lalui. 


Catatan Perjalanan Nataru 2026 diawali dari rumah kami di Bintaro menuju Probolinggo. Rencana kami memang menginap di Probolinggo karena kemampuan untuk berkendara kami yang terbatas, mengurangi perjalanan malam, dan daya tahan pada usia 50 an ini sudah cukup melelahkan jika berkendara jarak jauh. 
Perjalanan dimulai pukul 05.15 WIB melalui pintu tol Pondok Ranji - tol Lingkar Luar - Jalan Layang Sheikh Mohammed Bin Zayed ( jalan layang MBZ ) - tol Cipali ( Cikopo Palimanan ) - tol Pali Kanci ( Palimanan Kanci ) - tol Trans Jawa - tol Pejagan Pemalang - tol Semarang Batang hingga pintu tol Kalikangkung. Pernah pula kami mengalami tol hanya sampai di Brebes Brexit yang sangat terkenal waktu itu. Dilanjutkan tol dalam kota di Semarang yang mengarah ke Solo


Setelah beristirahat di Rest Area 379 A, kami melanjutkan perjalanan di tol Semarang menuju Kota Solo, kemudian tol Solo menuju Surabaya hingga tiba di Probolinggo,  melalui sigmen tol Jatingaleh Krapyak - tol Srondol Jatingaleh - tol Tembalang Ungaran - tol Semarang Solo - tol Salatiga Kertosono - tol Solo Kertosono - tol Solo Ngawi - tol Ngawi Kertosono - tol Kertosono Mojokerto - hingga di pintu tol Waru Gunung Surabaya. 
Memasuki tol Surabaya kami cukup berhati-hati, sebab hampir setiap tahun selalu ada yang salah dalam mengambil lajur, pernah kami nyasar ke Bandara Juanda Surabaya, pernah pula kami nyasar ke Gersik. Untuk catatan perjalanan selama 8 hari Jakarta Bali dapat di baca disini klik 8 Hari Jakarta Bali 

Dari Surabaya kami melanjutkan perjalanan ke Probolinggo melalui tol Porong Sidoarjo - tol Gempol Rembang - tol Pasuruan Probolinggo hingga di pintu tol Probolinggo Barat, karena hari sudah sore sekitar pukul 16.00 WIB, dimana sesuai rencana semula kita menginap di Hary's Homestay selama satu malam. 

Adapun jarak antar kota melalui jalan tol sebagai berikut ;
Jarak antar kota via tol:
- Jakarta - Semarang: sekitar 471 km, waktu tempuh 6-7 jam, biaya tol Rp 440.000
- Semarang - Solo: sekitar 72 km, waktu tempuh 1 jam, biaya tol Rp 92.000
- Solo - Surabaya: sekitar 298 km, waktu tempuh 2-3 jam, biaya tol Rp 414.000
- Surabaya - Probolinggo: sekitar 88 km, waktu tempuh 2-3 jam
- Jakarta - Surabaya: sekitar 760 km, waktu tempuh 10-14 jam, biaya tol Rp 833.000 - Rp 859.500
- Jakarta - Probolinggo: sekitar 869 km, waktu tempuh 20 jam 35 menit


Hari Ke Dua Probolinggo Banyuwangi

Setelah beristirahat di Hary's Homestay yang tidak jauh dari pintu tol Probolinggo Barat kami melanjutkan catatan perjalanan Nataru 2026 pada pukul 09.30 WIB menuju Kota Banyuwangi. Kembali melalui tol Pasuruan Probolinggo - tol Pasuruan Banyuwangi yang sedang dipergunakan secara uji coba pada sigmen Gending - Kraksan - Paiton. Sepanjang ruas tol Gending hingga pintu tol Paiton ini kami lihat sudah rapi, tidak ada pekerjaan yang sedang dikerjakan, seperti nya tinggal menunggu peresmiannya saja. Kami sangat menikmati perjalanan via tol baru ini, semoga proyek tol ini segera rampung hingga di kota Banyuwangi. Setelah keluar melalui pintu tol Paiton, kami memasuki jalan Arteri Pantura yang melegenda, dengan jalan yang tidak begitu mulus.  

Jalur arteri menuju Banyuwangi ini kami memilih jalan yang melewati Kota Bondowoso, setelah Kota Besuki ada pertigaan yang menuju Kota Bondowoso, jalannya lebih mulus daripada yang di Arteri Pantura Besuki - Situbondo. Alasan pertama ingin tahu Kota Bondowoso dengan Bukit Arak-Arak yang sangat indah pemandangannya, pohon Jati yang hijau sepanjang jalan yang berkelok-kelok sangat kami nikmati, serta jalan yang sangat mulus membuat perjalanan ini semakin nyaman. Alasan kedua karena kota yang kami tuju adalah Rogojampi Banyuwangi yang berada di Selatan, kami tiba pukul 15.30 WIB, dan yang ketiga kami pernah melewati jalur Rogojampi - Kota Jember. Catatan Perjalanan ini di Nataru 2025 dapat dibaca disini klik Catatan Perjalanan via Gumitir Jember


 
Hari Ke Lima Banyuwangi Malang

Setelah berlibur di Kota Banyuwangi dengan menginap di Jorrel Inn Banyuwangi  kami kembali ke arah Jakarta, tepatnya ke Malang. Di Banyuwangi kami menikmati objek wisata Pantai Boom hingga nikmatnya ikan bakar di malam hari. Tempat ini sangat ramai dikunjungi lebih-lebih untuk menikmati aneka ikan bakar yang ada di sepanjang jalan. Kami juga menikmati sejuknya Hutan Alam De Djawatan dengan pohon-pohon yang tinggi dipenuhi tumbuhan seperti paku-pakuan. Setelah membeli oleh-oleh di Dusun Krajan kami menuju kota Malang via jalur legend Pantura. Pengalaman jalur Pantura dari Pelabuhan Ketapang sudah kami nikmati sejak dulu, saat-saat kuliah maupun di awal-awal kehidupan kami di Jakarta, sering naik Bus Malam menuju Bali atau sebaliknya dari Bali menuju Jakarta selalu menggunakan jalur Pantura ini. 

Dari Pelabuhan Ketapang sekitar pukul 14.00 WIB kami menuju Hutan Baluran, melewati jalan Pantura dengan pemandangan laut di sebelah kanan sepanjang Pasir Putih hingga tiba di Situbondo, jalan ini ternyata sudah mulus dan lebar, tak kami sangka sebelumnya karena setahun yang lalu jalan kurang nyaman. Tempat istirahat favorit kami di Warung Apung Mak Lika Situbondo dengan santapan sore berupa ikan bakar. Dari segi waktu tempuh dari Ketapang hingga di Warung Apung Mak Lika ini cukup pas sekitar 2-3 jam, saat ini kami tiba pukul 16.00 WIB. Pertama ketemu Warung ini pada Catatan Perjalanan ke Bromo Semeru klik disini 

Karena hari mulai gelap pada pukul 19.30 WIB kami melanjutkan perjalanan ke Kota Malang via pintu tol Gending yang sudah resmi dibuka, sedangkan pintu tol Paiton dan pintu tol Kraksan hanya bersifat sementara hanya buka pada siang hari. Setelah melalui tol Pasuruan Probolinggo - tol Pandaan Malang kami keluar di pintu tol Singosari menuju tempat saudara di Karang Ploso tiba pada pukul 21.30 WIB.

Di Malang kami menikmati indahnya kota Batu Malang, belanja oleh-oleh di Brawijaya Istana Oleh-Oleh dan menikmati hutan Pinus di Taman Pinus Family Park sambil seruput segelas kopi panas.  


Hari ke Tujuh Malang Yogyakarta 

Setelah bermalam di rumah saudara di Karang Ploso dan menikmati kota Malang, kami melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta. Kota Bantul adalah tujuan pertama kami. Berangkat dari Karang Ploso pukul 06.30 WIB menuju pintu tol Singosari dilanjutkan tol Malang Surabaya - tol Mojokerto Surabaya - tol Kertosono Mojokerto - tol Solo Mojokerto - tol Jogja Solo - hingga di Pintu tol Prambanan. Dilanjutkan melalui jalan Ring Road Selatan menuju Jodog Gilangharjo Kecamatan Pandak Bantul. Kemudian menikmati makan siang pukul 12.30 di Warung Makan 77 Ayam Kampung, Bebek dan Mentog Goreng yang lezat dan pedas, serta nasi sepuasnya. Catatan Perjalanan kami pada tahun-tahun sebelumnya saat ke Yogyakarta main ke Gunung Merapi naik Jeep Offroad dapat di klik disini. 

Pada tahun ini kami kembali menginap di Noola Hotel Noola Malioboro di jalan Parangtritis karena dekat dengan Jalan Malioboro dengan pasar BeringharjoGeneral Offensive of 1 March 1949 Monument, Alun-alun Utara dan pusat belanja oleh-oleh, serta pusat destinasi wisata Yogyakarta.

Menikmati indahnya malam di Kota Yogyakarta dengan duduk di cafe Alun-Alun Utara Yogyakarta dengan alunan musik, menambah kemesraan kami yang kebetulan tahun ini hanya berdua saja bersama istri, sedangkan anak-anak masih terikat jam kerja dan yang kuliah sedang sibuk dengan tugas-tugas kuliahnya. 
de djawatan banyuwangi


Hari Ke Delapan Yogyakarta Bintaro

Puas  " berbulan madu " di hotel saja kami kembali ke Jakarta pukul 09.30 WIB, setelah membeli oleh-oleh tambahan khas Yogyakarta, dimana sebelumnya sudah membeli aneka Batik di Malioboro, sedangkan oleh-oleh berupa Bakpia Phatok Khas Yogyakarta kami membeli di jalan Solo Yogyakarta dekat Adisucipto International Airport. Setelah Candi Prambanan Sleman kami masuk tol via pintu tol Prambanan lanjut ke Trans Jawa. Beristirahat pukul 12.20 WIB di Rest Area 360 Batang dan makan di Solaria. Melanjutakan perjalanan ke rumah di Bintaro via Tol Trans Jawa sejauh 360 KM dan tiba dengan selamat pukul 18.30 WIB disambut oleh anak-anak. Selamat Tahun Baru 2026 keluarga ku Tercinta. 

Beberapa Catatan Perjalanan yang Menarik baik saat belum punya kendaraan maupun setelah memiliki kendaraan sendiri dapat disimak disini 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buku Tamu

Cari Blog Ini

Pengikut

Blog Archive