Rare Bali Anak Bali Belog Ngiring Ngajegang Bali dengan berbahasa Bali sane becik, senang ring Tembang Bali tur sekancan sastra lan Budaya Bali sane sampun kaloktah ring jagate mangda sumingkin jangkep tur paripurna #Bahasabali #AjegBudayaBali #RareBali

Breaking

Senin, 13 Mei 2013

Panca Dalam Agama Hindu

Panca Sembah
Panca Dalam Agama Hindu

Panca Aksara; Lima huruf lambang Dewa-Dewa, yaitu Na Ma Ci Wa Ya .
  1. NA : Dewa Maheswara
  2. MA : Dewa Rudra
  3. CI : Dewa Sangkara
  4. WA : Dewa Sambhu
  5. YA : Dewa Ciwa

Panca Sembah ; Lima urutan sembah dalam sembahyang agama Hindu.
  1. Sembah Puyung ; Tanpa sarana (tangan kosong) untuk menenangkan pikiran
  2. Sembah dengan memakai bunga merah ditujukan kepada Sang Hyang Surya Radhitya sebagai saksi dalam persembahyangan
  3. Sembah dengan memakai bunga / kewangen ditujukan kepada Sang Hyang Widhi Wasa memuja keagungan-Nya , memohon waranugraha
  4. Sembah dengan bunga atau kewangen ditujukan kepada para Dewata atau Dewa Samudaya, yaitu para Dewata dan Bhatara - Bhatari leluhur untuk memohon tuntunan-Nya
  5. Sembah Puyung ; Tanpa sarana dengan maksud menerima limpahan anugrah Sang Hyang Widhi.
Panca Atma; Lima jiwa / pikiran, antara lain :
  1. Paratma : Berada di mata pekerjaannnya untuk melihat
  2. Antaratma : Berada di kulit pekerjaannya untuk merasakan
  3. Sukmatma : Berada di telinga pekerjaannya untuk mendengar
  4. Niratma : Berada di mulut pekerjaannya untuk bicara
  5. Atma : Berada di hati pekerjaannya untuk berpikir

Panca Bhudindriya; Lima indriya penyebab yang menyebabkan orang dapat mengetahui dan merasakan sesuatu, yaitu :

  1. Cakswindriya , ialah indriya yang menyebabkan orang dapat melihat terdapat di mata.
  2. Srotendriya , Indriya pada telinga
  3. Ghranendriya, Indriya pada hidung
  4. Jihwendriya , Indriya pada lidah
  5. Twakindriya, Indria pada kulit

Panca Brahma; Lima huruf lambang Dewa-Dewa, yaitu; Sa Ba Ta A  I.
  1. SA : Sadyojata ; Dewa Iswara
  2. BA : Bamadewa ; Dewa Brahma
  3. TA : Tatpurusa ; Dewa Mahedewa
  4. A : Aghora ; Dewa Wisnu
  5. I : Icana ; Dewa Ciwa

Panca Bahya Tusti; Lima macam kesenangan yang kurang baik , yaitu :
  1. Aryana : Senang mengumpulkan harta benda dengan jalan apa saja tanpa peduli dosanya
  2. Raksasa : Melindungi harta bendanya dengan segala macam upaya
  3. Ksaya : Takut berkurang harta bendanya, lalu timbul sifat kikir
  4. Sangga : Doyan mencari kekasih dan melakukan hubungan seks
  5. Himsa : Doyan membunuh dan menyakiti hati mahluk lain

Panca Bangsa ; Lima jenis kealpaan yang tak dapat dibenarkan oleh para penegak hukum, yaitu;
  1. Anyawadi : Berlawanan pengakuannya sekarang dari pada pengakuan yang terdahulu
  2. Akrya desi : Berlawanan pengakuannya dengan saksinya
  3. Dapatayi : Mempergunakan orang tanpa imbalan jasa
  4. Niruktirah : Tidak dapat menjawab lawan bicara, hanya mengeluarkan pendapat sendiri
  5. Prapaya yi : Pergi tanpa permisi

Panca Bhaya ; Lima jenis bahaya, seperti:
  1. Agni Bhaya : Bahaya akibat api
  2. Toya Bhaya : Bahaya akibat air
  3. Ripu Bhaya : Bahaya akibat musuh
  4. Cora Bhaya : Bahaya akibat orang jahat
  5. Jiwa Bhaya : Bahaya yang mengancam jiwa

Panca Bhuta; Lima macam mahluk halus ciptaan Ida Sang Hyang Widhi yang bisa mengganggu ketentraman hidup manusia, tetapi jika mereka diberi korban, mereka akan membantu serta melindungi kita. Kelima Bhuta itu ialah :
  1. Sang Kursika berwarna putih, kemudian menjadi Bhuta dengan berwujud Yaksa bertempat di timur.
  2. Sang Garga berwarna merah, kemudian menjadi Bhuta Abang berwujud Mong, bertempat di selatan.
  3. Sang Metri berwarna kuning, menjadi Bhuta berwujud ular, bertempat di Barat.
  4. Sang Kursya berwarna hitam, menjadi Bhuta Hireng, berwujud Buaya bertempat di utara
  5. Sang Pretanjala berwarna brumbun (Wiswa warna) berwujud Bhuta disebut Durga Dewi bertempat di tengah bersama Betara Uma

Panca Cradha; Lima kepercayaan, yaitu :
  1. Brahman : Percaya dengan adanya Tuhan / Ida Sang Hyang Widhi.
  2. Atman : Percaya dengan adanya Atman atau roh.
  3. Karman : Percaya dengan adanya Hukum Karma Phala.
  4. Samsara : Percara bahwa manusia lahir berulang-ulang.
  5. Moksha : Percaya dengan adanya kebebasan abadi.

Panca Datu; Lima jenis logam yang bisa dipergunakan sebagai dasar bangunan, seperti;
  1. Emas
  2. Perak
  3. Besi
  4. Perunggu
  5. Timah

Panca Durga; Lima macam kesulitan untuk dilalui. Yang dimaksudkan ialah lima jenis benteng pertahanan bentuk alam, yaitu;
  1. Dhawadurga : Benteng pertahanan berupa gurun pasir.
  2. Abdhidurga : Benteng pertahanan berupa air (Laut, danau, sungai, rawa-rawa)
  3. Mahidurga : Benteng pertahanan berupa batu, batu cadas yang tinggi terjal jurang yang dalam.
  4. Nrdurga : Angkatan bersenjata.
  5. Giridurga : Benteng pertahanan berupa gunung.

Panca Dharma ; Lima kewjiban. Umumnya apabila menjelang Ngembak Nyepi, umat Hindu melaksanakan Panca Dharma, yaitu :
  1. Dharma Santi : Temu wirasa, maaf memaafkan.
  2. Dharma Tula : Berdiskusi tentang arti / makna merayakan hari Penyepian.
  3. Dharma Sedana : Bersedekah kepada fakir miskin atau yang patut diberi sedekah.
  4. Dharma Gita : Membaca dan menyanyikan lagu -lagu suci.
  5. Dharma Yatra : Mengunjungi tempat-tempat suci.

Panca Dewa; Lima Dewa, yaitu kelima Bhuta (dalam Panca Bhuta) tersebut diatas bila sudah mendapat pensucian, beliau berubah menjadi Dewa, yaitu :
  1. Sang Kursika menjadi Dewa Iswara
  2. Sang Garga menjadi Dewa Brahma
  3. Sang Metri menjadi Dewa Mahadewa
  4. Sang Kurusya menjadi Dewa Wisnu
  5. Sang Pretanjala menjadi Dewi Uma dan Dewa Ciwa

Panca Durgha; Lima keangkeran. Merupakan benteng terletak di lima penjuru.
  1. Sri Durgha ; Terletak ditimur
  2. Raji Durgha ; Terletak di Barat
  3. Suksmi Durgha ; Terletak di Utara
  4. Dhari Durgha ; Terletak di Selatan
  5. Dewi Durgha ; Terletak di Tengah-Tengah

Panca Dewata; Lima Dewa, merupakan manifestasi Ida Sang Hyang Widhi dalam rangka menyangga Bumi / menjaga ke empat penjuru alam di tengah-tengah, yaitu :
  1. Dewa Brahma ; bertempat di Selatan
  2. Dewa Wisnu ; bertempat di Utara
  3. Dewa Ciwa ; bertempat di Tengah-Tengah
  4. Dewa Icwara ; bertempat di Timur
  5. Dewa Madedewa ; bertempat di Barat

Panca Huta ; Lima macam korban atau upacara ritual yang menggunakan api sebagai upasaksi, yaitu :
  1. Ahuta ; Upacara ritual yang dilakukan tanpa menggunakan api.
  2. Huta ; Upacara ritual yang menggunakan api sebagai unsur penting.
  3. Prahuta ; Jenis upacara ritual yang dilakukan dengan cara menyebarkan benda-benda upacara di tanah
  4. Brahmahuta ; Upacara ritual yang ditujukan kepada para Brahmana yang sengaja diundang untuk kemudian diberikan berupa apa saja.
  5. Prasitahuta ; Upacara ritual yang diselenggarakan dengan cara peyuguhan jenis-jenis makanan, buah-buahan, kapur sirih dan lain-lain terutama ditujukan kepada yang meninggal.

Panca 'H" ; Lima huruf "H" yang menjadi huruf awal dari 5 istilah yang artinya mengandung pedoman dasar bagi setiap orang, terlebih-lebih pemimpin agar tak terjerumus karena kurang waspada.
  1. Heneng ; Tenang menghadapi segala masalah sehingga dapat memecahkan secara objektif.
  2. Hening ; Jernih dengan ketenangan bathin dan kejernihan pikiran segagal sesuatu dapat diselesaikan dengan mudah.
  3. Henung ; Tembus / tumus. Dengan ketenangan dan kesucian bathin, ibarat kaca rata yang bersih, sehingga kita dapat melihat dengan jelas apa-apa yang ada dibalik kaca itu karenanya mudah menarik kesimpulan
  4. Heling ; Ingat. Dengan memiliki daya tembus / betel tinggal kita bisa mengatakan itu salah atau benar, dapat diikuti atau dihindari. Dan inilah perlu selalu diingat.
  5. Hawas ; Waspada. Walaupun segala sesuatunya sudah diperhitungkan sesuai 'H" 1 sampai 4, kalau kurang waspada tentunya seperti seorang pelari jauh jatuh tersungkur dekat garis finis yang akibatnya adalah kegagalan.

Panca Karmendriya ; Lima alat penggerak / pekerja yaitu;
  1. Panindriya ; Indriya pekerja dengan tangan
  2. Padendriya ; Indriya pekerja dengan kaki
  3. Wakindriya ; Indriya bicara / perkataan / mulut
  4. Payunindriya ; Indriya buang kotoran / anus / dubur
  5. Pasteindriya ; Indriya seksual pada lelaki. Indriya seksual pada wanita Bhagendriya.

Panca Karya ; Lima macam pekerjaan, yaitu
  1. Gajah ; Mencari binatang untuk dipelihara
  2. Watu ; Memulai membuat dasar gudung atau perumahan atau tembok
  3. Bhuta ; Melakukan upacara korban untuk mahluk yang jahat dan kepada makhluk lainnya.
  4. Suku ; Mengejar binatang yang berkaki empat
  5. Wong ; Membuat tembok halaman rumah.

Panca Karma Yadnya; Lima korban suci yang patut dilaksanakan, seperti;
  1. Brahma Yadnya ; Berbakti kepada Ida Sang Hyang Widhi
  2. Dewa Yadnya ; Berbakti kepada para Dewata yang mengatur fungsi kosmos
  3. Pitra Yadnya ; Berbakti kepada para leluhur dan orang tua
  4. Nri Yadnya ; Memberi sedekah kepada orang miskin dan sengsara
  5. Bhiuta Yadnya ; Memberi makanan kepada binatang piaraan.

Panca Kelud ; Salah satu jenis Caru yang mempergunakan lima ekor ayam ditambah dengan seekor itik bulusikep dan seekor Asu bangbungkem. Caru ini dipergunakan sebagai dasar dalam upacara-upacara Mepedanan, ngenteg linggih dan lain sebagainya.

Panca Korsika ; Lima manifestasi Tuhan, yaitu;
  1. Korsika ; di timur
  2. Garga ; di Selatan
  3. Maitri ; di Barat
  4. Kursya ; di utara
  5. Pratanjala ; di Tengah

Panca Kerta ; Lima tata tertib. demi terwujudnya ketertiban dan keharmonisan baik dalam rumah tangga, masyarakat dan bangsa, pertama-tama harus ;
  1. Kerta Jnana ; tertib pikiran. Maksudnya berpikir yang wajar dan tidak menyimpang dari Dharma.
  2. Kerta Sarira ; tertib diri pribadi. Baik dalam berpakaian, penampilan disesuaikan dengan tri pramana, desa kala dan patra.
  3. Kerta Keluarga ; tertib dalam rumah tangga, ini bisa terwujud apabila masing-masing anggota keluarga tahu hak dan kewajibannya.
  4. Kerta Masyarakat ; Sebagai anggota masyarakat, kita harus menjungjung tinggi peraturan / adat yang berlaku di masyarakat tersebut.
  5. Kerta Buana ; agar tercapainya "Atera ' yaitu aman, terteb dan sejahtera, setiap warga negara/ buana harus mengetahui hak dan kewajibannya serta melaksanakan Catur Paramita.

Panca Maya Kosa ; Lima lapis badan jasmani kita terdiri dari ;
  1. Annamaya kosa ; badan dari sari makanan
  2. Pranamaya kosa ; badan dari sari nafas
  3. Manomaya kosa ; badan dari sari pikiran
  4. Wijnanamaya kosa ; badan dari sari pengetahuan
  5. Anandamaya kosa ; badan dari sari kebahagiaan

Panca Kumara ; Lima bocah. Lima orang putra Pandawa yang masih kecil dibunuh oleh Asswathama pada malam hari; yaitu :
  1. Pratiwindya ; putra Yudistira
  2. Srutasoma ; putra Bima
  3. Srutakirtti ; putra Arjuna
  4. Santika ; putra Nakula
  5. Srutakarma ; putra Sahadewa

Panca Klesa ; Lima rintangan, dalam mencapai tujuan hidup yaitu kelanggengan abadi ada lima rintangan yang bersumber pada diri sendiri, yakni :
  1. Awidya ; Kegelapan atau ketidaktahuan / kebodohan
  2. Asmita ; Kesombongan atau keangkuhan
  3. Raga ; Keterikatan dan kesukaan
  4. Abhiniwesa ; Ketakutan yang berlebihan terhadap kematian
  5. Dwesa ; Rasa benci / dendam

Panca Maha Rsi ; Lima macam orang suci ditinjau dari segi fungsi / profesinya, yaitu ;
  1. Brahma Rsi ; Rsi yang mengajarkan Weda atau dapat pula disebut Pendeta.
  2. Satya Rsi ; Rsi yang mempunyai asal-usul dari Yang Maha Esa, yang menciptakan dunia ini dan sering disebut Bhatara, misalnya Bhatara Manu.
  3. Dewa Rsi ; Rsi dikenal juga sebagai Prajapati, diantaranya disebut Marici, Bhrugu dan lain sebagai dikaitkan dengan mantra-mantra
  4. Sruta Rsi ; Rsi ini kemungkinan yang menerima wahyu dari Tuhan / Ida Sang Hyang Widhi yang kemudian disarikan menjadi Weda
  5. Raja Rsi ; Rsi yang memiliki keahlian untuk memerintah dan bersifat Ksatriya guna membela negara dan rakyat

Panca Mohi ; Ada lima waktu, dimana orang tak boleh memutuskan pembicaraan, yaitu :
  1. Semeng Pisan ; Pada waktu pagi-pagi sekali.
  2. Sandi Kala ; Pada saat matahari menjelang terbenam
  3. Tangi Tepet ; Waktu matahai tepat di atas kepala.
  4. Wengi ; Pad waktu malam hari
  5. Tan Masaning Masa ; Tidak pada saat yang tepat

Panca Maha Bhuta ; Lima jenis unsur  yang terdapat di alam raya ini, yakni ;
  1. Akasa ; Ether
  2. Bayu ; Gas
  3. Teja ; Sinar / Cahaya
  4. Apah ; Zat Cair
  5. Pertiwi ; Zat Padat

Panca Maha Yadnya ; Lima macam korban suci ditinjau dari segi sarana yang dipergunakan, yaitu;
  1. Drewiya Yadnya ; Korban suci yang dilakukan dengan menggunakan banten sajen, harta benda dan material lainnya.
  2. Tapa Yadnya ; Korban suci dengan jalan tapa, yaitu dengan jalan tahan menderita, meneguhkan iman, menghadapi segala godaan hidup.
  3. Swadyaya Yadnya ; Korban suci dan kebajikan yang diamalkan dengan menggunakan diri pribadi sebagai alat atau dana pengorbanan.
  4. Yoga Yadnya; Korban suci melalui pemujaan kepada Ida Hyang Widhi dengan jalan Yoga, yaitu menyatukan pikiran guna dapat menunggal Atman dengan Paramatman.
  5. Jnana Yadnya ; Korban suci berupa persembahan dan pemujaan untuk Hyang Widhi dengan mengamalkan Ilmu Pengetahuan Suci (Jnana)

Panca Mabhaya ; Nama salah satu jenis caru yang memakai dasar Caru Panca Sata ditambah seekor itik belangkalung.

Panca Nyama Brata ; Lima macam pengendalian diri dalam tingkatan mental, yaitu :
  1. Sauca ; Suci lahir bathin
  2. Santosa ; Ketentraman hati
  3. Tapa ; Tahan uji
  4. Swadaya ; Belajar sendiri tentang ilmu kesucian
  5. Iswara Pranidana ; Sembahyang dan mencamkan puja mantra ditujukan kepada Tuhan

Panca Nrta ; Ada lima macam kebohongan yang tidak merupakan dosa, yaitu :
  1. Berbohong kepada anak-anak
  2. Berbohong dalam dunia perdagangan
  3. Berbohong kepada musuh
  4. Berbohong kepada pacar
  5. Berbohong kepada orang sakit

Panca Pada ; Lima tingkat alam perasaan, yaitu :
  1. Jagra Pada ; baru bangun  dari tidur alam perasaan kita masih sepi.
  2. Swapna Pada ; Seperti bayangan dalam air yang tenang dan bersih. Bila air berombak bayangan hilang.
  3. Surupta Pada ; Pada waktu tidur lelap semua daya ingatan hilang.
  4. Turya Pada ; Bagi orang yang telah lewat dari tiga aspek posisi yoganya.
  5. Turnyanta Pada ; Bagi orang yang telah lewat dari tiga aspek posisi yoganya.

Panca Pandita ; Lima orang Pamdita bersaudara sering juga disebut "Panca Tirtha" . Kelima Pandita itu adalah :
  1. Mpu Semeru, datang di Besakih tahun caka 921
  2. Mpu Ghana datang tahun caka 922 berparhyangan di Gelgel.
  3. Mpu Kuturan datang tahun caka 923 berparhyangan di Cilayukti.
  4. Mpu Gnijaya datang tahun caka 928 berparhyangan di Lempuyang.
  5. Mpu Bharadah masih tetap tinggal di Jawa berparhyangan di Lemah Tulis Pejarakan.

Panca Pandawa ; Pandawa Lima; yaitu Ksatriya Negeri Hastina masing-masing namanya :
  1. Dharmawangsa / Yudistira
  2. Bima / Wrekodara
  3. Arjuna / Dananjaya
  4. Nakula
  5. Sahadewa

Panca Prana ; Lima jenis pernafasan, terdiri dari :
  1. Prana ; Nafas kehidupan yang menggiatkan mata, telinga, mulut dan hidung
  2. Apana ; Nafas keluar yang menggiatkan alat-alat pembuangan dan penyambung jenis
  3. Samana ; Nafas pengimbang menggiatkan komplek pembagian makanan
  4. Wyana ; Nafas tersebar menggiatkan segenap sistem urat saraf dengan bertolak dari dan kembali ke jantung.
  5. Udana ; Nafas ke atas berfungsi pada kematian dan mengantar jiwa ke kehidupan berikutnya.

Panca Sata ; Lima ekor ayam dalam Caru , yaitu :
  1. Ayam bulu putih ; untuk ulam Caru di Timur
  2. Ayam bulu merah ;  untuk ulam Caru di Selatan
  3. Ayam bulu kuning ; untuk ulam Caru di Barat
  4. Ayam bulu hitam ; untuk ulam Caru di Utara
  5. Ayam bulu lima macam / brumbun ; untuk ulam Caru di Tengah-Tengah

Panca Satya ; Lima kejujuran / Kesetiaan, seperti :
  1. Satya Hredaya ; Jujur lahir bathin
  2. Satya Semaya ; Tepat dengan janji
  3. Satya Wecana ; Konsekwen kepada kata-kata
  4. Satya Laksana ; Jujur dalam perbuatan
  5. Satya Mitra ; Setia kepada teman

Panca Sakti ; Lima kekuatan. Dalam merencanakan sesuatu pekerjaan / usaha jangan lupa terhadap pengaruh lima kekuatan, yaitu :
  1. Iksa ; Strategi tegas dan jelas
  2. Desa ; Tempat dimana kita melakukan pekerjaan / usaha
  3. Kala ; Waktu / musim apa pada saat itu
  4. Patra ; Situasi / kondisi
  5. Sakti ; Potensi / kekuatan


Panca Shtiti Darmen Prabhu ; Lima posisi dan fungsi pemimpin ; Ajaran Arjuna Sastrabahu, yaitu :
  1. Ing Arsa Asung Tulada ; Kalau pemimpin itu ada dihadapan anak buah, berfungsi sebagai pendidik dan memberi contoh.
  2. Ing Madya Amangun Karsa ; Kalau pemimpin berada ditengah-tengah anak buah, ia berfungsi penggugah semangat anak buah untuk mensukseskan tujuan.
  3. Tut Wuri Andayani ; Kalau pemimpin di belakang anak buah, ia berfungsi mengontrol anak buah setelah setelah melaksanakan fungsi 1 dan 2 (diatas).
  4. Maju Tanpa Bala ; Pemimpin yang telah sukses kepemimpinannya dalam fungsi 1,2 dan 3, maka berani maju sendiri menghadapi apa yang terjadi.
  5. Sakti Tanpa Aji ; Pemimpin yang telah sukses dalam mengkoordinir dan menggugah semangat, mengontrol anak buahnya dan berani maju tanpa bala, pemimpin yang demikian itulah dapat dikatakan sakti tanpa bersandar kepada kekuatan yang nyata.

Panca Sanak ; Nama salah satu jenis Caru yang memakai dasar Caru Panca Sata ditambah kambing, angsa, itik belangkalung.


Panca Stharwara ; Lima jenis tumbuh-tumbuhan, yaitu :
  1. Trna ; bangsa rumput
  2. Taru ; bangsa pohon
  3. Lata ; bangsa tumbuhan menjalar
  4. Gulma ; bangsa semak
  5. Janggama ; bangsa tumbuhan parasit.

Panca Tirtha ; Lima macam air suci yang telah dimantrai sesuai Weda dan kegunaannya, yaitu :
  1. Tirtha Pawitra
  2. Tirtha Kamandalu
  3. Tirtha Sanjiwani
  4. Tirtha Amertha
  5. Tirtha Sudamala

Panca Tan Matra ; Lima macam benih
  1. Sabda tan matra ; benih suara
  2. Sparsa tan matra ; benih rasa sentuhan
  3. Rupa tan matra ; benih penglihatan
  4. Rasa tan matra ; benih rasa
  5. Ganda tan matra ; benih penciuman

Panca Tiryak ; Lima macam bangsa binatang, yaitu :
  1. Pasu ; binatang ternak seperti sapi, kerbau, kuda dll
  2. Mrga ; binatang hutan seperti singa, harimau dll
  3. Paksi ; bangsa burung seperti ayam, burung
  4. Sarisrpa ; bangsa ular seperti cobra, ular belang dll
  5. Mina ; bangsa ikan seperti mujair, gurame, hiu dll

Panca Upaya Sandhi ; Lima upaya yang harus dilakukan oleh seorang raja dalam menghadapi musuh Negara maupun dalam menyelesaikan persoalan yang menjadi tanggung jawabnya, yaitu :
  1. Maya ; seorang raja yang harus melakukan upaya dalam mengumpulkan data atau permasalahan yang belum jelas kedudukan dan profesinya.
  2. Upeksa ; upaya untuk meneliti dan menganalisa data-data dan informasi-informasi sehingga dapat meletakkan permasalahan menurut proporsinya.
  3. Indra Jala ; suatu upaya untuk mencari jalan keluar dalam memecahkan setiap permasalahan yang dihadapi.
  4. Wikrama ; suatu upaya untuk melaksanakan semua upaya yang telah dirumuskan pada tingkatan Indra Jala.
  5. Logika ; setiap tindakan yang ditempuh harus selalu mendapat pertimbangan akal sehat dan logis dan tidak boleh bertindak berdasarkan emosi.

Panca Wiparyaya ( Wrspati Tattwa ) ; Lima macam corak kesalahan yang diwarnai oleh motif keinginan masing-masing, yaitu :
  1. Tamah ; manusia yang hanya mengharapkan kesukaan nyata.
  2. Moha ; manusia yang hanya mengharapkan keasta-swaryan.
  3. Maha Moha ; manusia yang mengharapkan kesukaan sekala niskala.
  4. Tasmisra ; manusia yang mengharapkan kesukaan kemudian
  5. Andatamisra ; menangisi apa-apa yang telah hilang.

Panca Wali Krama ; salah satu jenis Caru / Bhuta Yadnya. Pecaruan ini dilaksanakan bila telah 5 kali berturut-turut melakukan salah satu peri pecaruan, seperti ; a. Panca Kelud, b. Panca Sanak, c. Panca Sata, d. Resi Gana, e. Tawur Agung.
Hewan yang dipergunakan sama dengan waktu Rsi Gana titambah 5 ekor kerbau, yang warna bulunya Merah, Putih, Kuning, Hitam dan yang seekor lagi warnanya lain dari yang empat tadi. Upacara ini dipuput oleh 5 orang Pendeta dan seorang Sengguhu dan memakai bangunan Sanggar Tawang 5 buah.


Panca Wretaya ; Lima macam keburukan, seperti :
  1. Awidya ; kebodohan
  2. Asmita ; perasaan bahwa semua ada dan ingin merasakan segala yang ada sehingga bisa disebut Moha.
  3. Raga ; keinginan yang biasanya tak pernah hentinya, selalu ingin ini itu.
  4. Dwesa ; hawa nafsu yang demikian meluap sehingga tanpa disadari kita digiring kelembah neraka.
  5. Abhiniwesa ; takut kehilangan apa-apa yang telah dimilikinya, seperti kesaktian dan lain sebagainya.


Panca Wara; Pekan yang terdiri dari lima hari, yaitu Umanis, Paing, Pon, Wage, Kliwon.

Panca Yadnya; Lima macam korban suci, yaitu :
  1. Dewa Yadnya; Korban suci kepada Sang Hyang Widhi,
  2. Pitra Yadnya ; Korbang suci kepada para leluhur,
  3. Rsi Yadnya ; Korban suci kepada para rsi dengan mengamalkanilmu pengetahuan yang diberikannya
  4. Manusa Yadnya ; Korban suci yang dilakukan kepada manusia, seperti ngotonin, potong gigi dan sebagainya
  5. Bhuta Yadnya ; Korban suci terhadap mahluk rendahan, seperti ngejot selesai memasak, mecaru dan lain sebagainya.

Panca Yama Brata
; Lima macam pengendalian diri , yaitu :
  1. Ahimsa ; tidak membunuh / welas asih
  2. Brahmacari ; Tidak kawin selama hidupnya / belajar ilmu kesucian
  3. Satyam ; Kejujuran / tidak berbohong
  4. Asteya ; Tidak mencuri / tidak mengambil barang orang tanpa persetujuan yang punya.
  5. Aparigraha ; Tidak menerima barang haram.

3 komentar:

Buku Tamu

Cari Blog Ini

Pengikut

Blog Archive