Kiri Bali |
Buku Kiri Bali Sepilihan Esai Kajian Budaya terdiri dari delapan bab, yaitu bab I Bali di Rumah Kaca; Studi Pascakolonial dan Subaltern, Yang Dikalahkan dan Terhempas; Geneologi Kekerasan dan Narasi Subaltern, Can the Subaltern Speak dan Praksis Kajian Budaya, Dari Balinisasi ke Ajeg Bali; Membongkar Kuasa Identitas Budaya, Pentas Ajeg Bali; Kuasa Politik Media dan Konstruksi Kebudayaan, Bisnis Kekerasan Jagoan Berkeris; Genealogi Pecalangan dan Kekerasan, Teruna Bali dan Bayangan Menjadi Jagoan dan bab VIII Teater GloBALIsme; Pariwisata, Interkoneksi Global dan Manusia Bali di Garis Frontier.
Salah satu bagian Rare Angon Nak Bali Belog kutip sebagai berikut, "Jargon kebudayaan " Ajeg Bali tidak hanya membius identitas "ke-Balian" masyarakat Bali, tetapi secara tanpa sadar disamping ia-Ajeg Bali- telah membekukan kebudayaan, menjadikannya hak milik, juga menyulut benih-benih gerakan esensialisme kebudayaan, dan juga benih-benih fundamentalisme Hindu. Ini karena Ajeb Bali - bagi pengikut gerakan esensialisme budaya - seharusnyalah berdasarkan pada ajaran-ajaran agama Hindu yang mendasari kebudayaan Bali. Maka disebutlah kemudian Ajeg Bali seharusnyalah juga Ajeg Hindu .... Baca artikel tentang Ajeg Bali Kesejahteraan Semu
Lebih lengkap silakan membaca buku Kiri Bali Sepilihan Esai Kajian Budaya karya I Ngurah Suryawan ini. (RANBB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Buku Tamu