Rare Bali Anak Bali Belog Ngiring Ngajegang Bali dengan berbahasa Bali sane becik, senang ring Tembang Bali tur sekancan sastra lan Budaya Bali sane sampun kaloktah ring jagate mangda sumingkin jangkep tur paripurna #Bahasabali #AjegBudayaBali #RareBali

Breaking

Translate

Kamis, 12 Januari 2023

PELAKSANAAN NIWRTTI MARGA DAN PRAWRTTI MARGA

NASKAH DIALOG : MIMBAR AGAMA HINDU

TEMA 3 : PELAKSANAAN NIWRTTI MARGA DAN PRAWRTTI MARGA

Ditulis untuk kegiatan BPH (Badan Penyiaran Hindu) Provinsi Banten oleh Admin Blog.

 


Prolog – Durasi 5 Menit

Menceritakan kegiatan umat Hindu

1.      Kegiatan Karawitan diiringi gambelan Geguntangan.

2.      Dibuka oleh presenter

3.      Dilanjutkan dengan dialog (sesuai skrip)




Dialog – durasi 15 Menit

Presenter & Narasumber : Om Swastiastu,

Presenter : Bapak Ibu se dharma yang berbahagia, pada Mimbar Agama Hindu kali ini telah hadir narasumber dihadapan kita, Ida Pandita Dharma Putra Paseban, Beliau akan memberikan pencerahan mengenai Niwrtti Marga Dan Prawrtti Marga.

 

Presenter : Apa yang disebut Prawrtti dan Niwrtti itu Ratu Pandita..

Pandita   : Pemirsa televisi yang berbahagia, Secara sederhana Prawrtti Marga dan Niwrtti Marga dapat disebutkan sebagai berikut.

                   Prawrtti Marga adalah suatu jalan atau cara yang utama untuk mewujudkan rasa bakti ke hadapan Sang Hyang Widhi / Tuhan Yang Maha Esa dengan tekun melakukan Tapa, Yajna dan Kirti.

                   Niwrtti Marga adalah suatu jalan atau cara yang utama untuk mewujudkan rasa bakti ke hadapan Sang Hyang Widhi dengan tekun melaksanakan yoga dan semadhi.

 

Presenter : Ratu Pandita, dari kedua jalan tersebut mana yang lebih baik ?

Pandita  :  Pemirsa yang budiman dan umat Hindu yang berbahagia. Dalam ajaran agama kita dijelaskan “Jalan manapun ditempuh manusia ke arah-Ku semuanya Ku-terima dari mana-mana semua mereka menuju jalan-Ku, Oh Parta”

                   Berdasarkan bunyi sloka Bhagawad Gita IV. 11 tersebut menyatakan betapa Sang Hyang Widhi menemui tiap orang yang memohon karunia-Nya dan menerima mereka menempuh jalan-Nya. Beliau tidak menghapus harapan setiap orang yang tumbuh menurut kodratnya dan Beliau tidak berat sebelah atau pilih kasih.

                   Agama kita mengajarkan dengan jalan upacara, jalan sembahyang, jalan falsafah dan jalan meditasi untuk berhubungan dengan-Nya

                   Dalam kitab Agastya parwa menyebutkan cara-cara umat Hindu untuk berhubungan dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

                   “… lewih tekan tapa saking yajna, lewih tekan yajna saking kirti, ikan tigan siki prawrtti-kadharman ngaran ika, kunan ikan yoga yeka niwrtti kadharma ngaranya..”

                   Artinya :” … adapun keutamaan daripada tapa atau pengendalian diri munculnya dari Yajna, sedangkan keutamaan daripada yajna munculnya dari kirti atau pengabdian, demikianlah ketiganya itu disatukan yang disebut prawrtti, tetapi mengenai ajaran yoga itu disebut dengan niwrtti-kadharman “

 

Presenter : Ratu Pandita, dalam kehidupan sehari-hari kita lihat dimasyarakat ada perbedaan pandangan tentang ke-Hindu-an, ada yang merasa paling Hindu. Bagaimana pandandang Ratu Pandita ?

Pandita     : Pemirsa yang budiman. Dari kedua jalan utama, Niwrtti Marga Dan Prawrtti Marga, tentunya kita jabarkan ke dalam kehidupan kita sehari-hari, kita diberikan kebebasan  atau keluwesan untuk memilih dan melaksanakannya. Jadi tidak ada yang merasa paling Hindu.

                   Niwrtti Marga dapat dilaksanakan dengan menekuni ajaran yoga marga, pelaksanaan yoga merupakan sadhana dalam mewujudkan semadhi yaitu penyatuan diri dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Dalam kitab Bhagawad Gita VI. 4 disebutkan sebagai berikut :

                   “Bila ia merasa bebas sungguh dari ikatan objek panca indria dan kerja, dan membuang segala maksud atau keinginan, maka ia dikatakan mencapai yoga”

                   Mencapai yoga disebut sebagai yogin, seseorang yang tekun melakukan yoga dengan penuh keyakinan, desiplin dan dapat menyatukan diri dengan Sang Hyang Widhi Wasa.

 

Presenter : Setelah memahami Niwrtti Marga, lalu apa yang dimaksud dengan Prawrtti Marga Ratu Pandita

Pandita    : Umat sedharma yang berbahagia. Prawrtti Marga adalah cara atau jalan yang utama untuk mewujudkan rasa bakti ke hadapan Sang Hyang Widhi Wasa dengan tekun melaksanakan tapa, Yajna dan Kirti.  Akan kami jelaskan satu persatu :

1.      Tapa, kata Tapa berarti pengendalian diri untuk memuja Sang Hyang Widhi. Setiap umat Hindu memiliki kewajiban untuk melakukan pengendalian diri. Pelaksanaan Tapa mengikuti ajaran Yama dan Nyama Brata.

Kitab Manusmrti ( Manawa Dharma Sastra V. 109) menyebutkan sebagai berikut :

“Adhir gatrani cuddhyanti, manah satyena cuddhayati, widyo tapobhyam bhutatma, buddhir jnanena cuddhyati “

Artinya : “Tubuh dibersihkan dengan air, Pikiran dibersihkan dengan kejujuran, Roh dibersihkan dengan ilmu dan tapa, Akal dibersihkan dengan kebijaksanaan “

2.      Yajna, yang dimaksud dengan Yajna adalah suatu persembahan yang dilaksanakan oleh umat Hindu ke hadapan Sang Hyang Widhi beserta manifestasi-Nya yang dilandasi dengan rasa bakti dan ketulusan hati. Pelaksanaan Yajna disesuaikan dengan Desa, Kala dan Patra.

 

3.      Kirti, Kirti adalah suatu usaha, kerja (karma) dan pengabdian yang dilaksanakan oleh umat Hindu untuk menghubungkan diri ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi beserta dengan manifestasi-Nya. Kirti adalah wujud kerja umat Hindu dalam rangka melaksanakan swadharmanya, baik dharma negara maupun dharma agama.

 

Presenter : Ratu Pandita, mohon pencerahan mengenai Yajna.

Pandita : Secara umum kita telah mengenal Panca Yadnya, sudah sering kita melaksanakannya. Kalau dari waktu pelaksanaannya ada yang namanya Nitya Karma yaitu pelaksanaan yajna setia hari, seperti ber-Trisandya sebanyak 3 kali dalam sehari, pagi, siang dan sore. Ada yadnya sesa atau banten saiban yang dilakukan selesai memasak, merupakan penyampaian rasa syukur ke  hadapan Sang Hyang Widhi atas waranugraha-Nya yang akan kita nikmati.

                   Dalam Bhagawad Gita III.13 disebutkan

                   Yang baik makan setelah upacara bhakti akan terlepas dari segala dosa, tetapi menyediakan makanan lezat bagi diri sendiri ini sesungguhnya makan dosa.

                   Yang ketiga ada Yajna berdasarkan hari-hari tertentu yang disebut dengan Naimitika karma. Pelaksanaan yajna ini mengikuti waktu-waktu tertentu, Wariga, Panca Wara, Sapta Wara, dan Wuku. Seperti Hari Raya Saraswati, Siwaratri, Galungan dan Kuningan, perayaan Nyepi dan lain-lain.

 

Presenter : Ratu Pandita telah menjelaskan mengenai Kirti, yang merupakan bagian dari Prawrtti Marga. Bagaimana wujud dari pelaksanaan Kirti dimasyarakat ?  mohon pencerahannya

Pandita     : Kirti mengajarkan kita pada hidup damai dalam kerja. Bila setiap umat dapat bekerja berdasarkan kirti maka tidak akan terjadi perselisihan di antara pekerja-pekerja. Berikut kami contohkan kegiatan Kirti di masyarakat.

a.      Membangun dan memelihara tempat suci (pura)

b.      Memberikan dana punia kepada orang suci atau orang lain yang sangat membutuhkan.

c.       Membuat dan mempersiapkan sarana upacara dalam rangka pemujaan atau pujawali

d.     Melaksanakan aktivitas kerja bhakti (ngayah) pada tempat-tempat suci

e.      Kegiatan lain yang berhubungan dengan aktivitas agama

 

Presenter : Dengan telah dijelaskannya tentang Niwrtti Marga Dan Prawrtti Marga dengan sangat jelas. Dapat kita pahami bersama, dalam Hindu tidak ada yang merasa paling Hindu, semua dihadapan Tuhan adalah sama, tergantung pada pengabdian dan rasa tulus ikhlas kita. Sang Hyang Widhi menemui tiap orang yang memohon karunia-Nya dan menerima mereka menempuh jalan-Nya. Beliau tidak menghapus harapan setiap orang yang tumbuh menurut kodratnya dan Beliau tidak berat sebelah atau pilih kasih.

Umat Hindu Sedharma, demikianlah acara Mimbar Agama Hindu pada hari ini, semoga kita senantiasa dalam lindungan Ida Sanghyang Widhi Wasa.

 

Presenter & Narasumber : Om Santih-Santih-Santih Om

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buku Tamu

Cari Blog Ini

Pengikut

Blog Archive