Rare Bali Anak Bali Belog Ngiring Ngajegang Bali dengan berbahasa Bali sane becik, senang ring Tembang Bali tur sekancan sastra lan Budaya Bali sane sampun kaloktah ring jagate mangda sumingkin jangkep tur paripurna #Bahasabali #AjegBudayaBali #RareBali

Breaking

Selasa, 24 Januari 2023

HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALAM

 HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALAM

Berbicara mengenai hubungan manusia dengan alam, sudah tidak asing lagi bagi telinga kita, bahkan dalam keseharian, kita telah melaksanakan hubungan baik dengan alam ini. Ini berkat pengetahuan kita tentang alam, berkat didikan agama kita, agama Hindu tentang Tri Hita Karana yang sudah sangat kita pahami bersama.

sloka bhagawadgita

Seperti seorang yang menggali sumur, memang akan sangat membahagiakan saat air kita temukan pertama kali. Sama halnya dalam belajar, saat kita menemukan sesuatu yang kita cari alangkah bahagia dan bangganya. Namun sebenarnya masih banyak pengetahuan yang patut kita pelajari lebih dalam, atau kita perlu menggali sumur yang lebih dalam demi memperoleh kemurnian air. Walaupun tattwa mengenai Tri Hita Karana sudah kita pahami, perlu kiranya kita perdalam lagi, sebab dalam Weda ilmu pengetahuan itu sangat luas dan dalam, tergantung dari kita untuk mempelajarinya.

Dalam Canakhya Nitisastra menyebutkan istilah Triji Ratna Permata yang artinya ada tiga ratna permata bumi yaitu air, tumbuh-tumbuhan dan kata-kata bijak. Dalam kitab Atharwaveda XVIII.1.17 ada disebutkan Trimi Chandra yang bermakna ada tiga yang indah bersinar di bumi ini yaitu air, udara dan tumbuh-tumbuhan bahan makanan serta obat-obatan sebagai tiga yang membuat bumi ini indah dan bersinar sejuk. Baca juga TRI Dalam Agama Hindu

Dari kedua pengetahuan diatas, Tri Hita Karana khususnya mengenai Hubungan Manusia dengan Alam menjadi sangat penting untuk dilakukan dengan tindakan nyata. Manusia sebagai sentral dari masalah pelestarian alam lingkungan, baik atau rusaknya alam sangat tergantung daripada perilaku manusia itu sendiri. Manusia Hindu dalam tindakan nyatanya untuk pelestarian alam melalui upaya ritual keagamaan  yaitu upacara Yadnya yang telah   pula   menjangkau   aspek   supra-empiris.

            Dalam setiap kegiatan upacara Yadnya selalu terkait dengan air, tumbuh-tumbuhan dan kata-kata bijak (wacika parisudha) dan upakara Yadnya pula sebagai wujud hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam lingkungan.

Menilik berita kerusakan alam saat ini memang sangat memprihatinkan, dalam setiap berita kita sering mendengar kualitas lingkungan hidup kita yang telah rusak, hutan-hutan berganti fungsinya, pencemaran air dimana-mana, dan ke semua itu akan mempengaruhi kualitas sumber daya alam itu sendiri. Kerusakan lapisan ozon yang melindungi bumi dari sinar ultra violet matahari, terkurasnya sumber daya mineral, minyak dan gas dari perut bumi akibat usaha pertambangan yang terjadi di seluruh dunia. Kerusakan demi kerusakan ini akan mengancam peradaban dan kehidupan manusia itu sendiri. Dengan demikian sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaga sumber daya alam dan lingkungan hidup serta melestarikannya.

            Pelestarian alam seharusnya dapat diwujudkan dengan perbuatan nyata, seperti dalam RgVeda III.51.5 menyebutkan : “Lindungilah sumber-sumber kekayaan alam seperti atmosfir, tanam-tanaman dan tumbuh-tumbuhan berkhasiat obat, sungai, sumber-sumber air dan hutan-hutan belantara “.  Sangat jelas dinyatakan dalam kitab suci kita, sehingga pelaksanaannya menjadi keharusan dengan tindakan nyata. 

            Manusia dan alam harus saling beryadnya, keduanya tidak dapat dipisahkan. Alam beryadnya kepada manusia, manusiapun wajib beryadnya kepada alam. Kitab Bhagawadgita III.16 menyatakan : “Barang siapa yang tidak memutar Cakra Yadnya ini sesungguhnya ia adalah penjahat “ Maknanya dalam hubungan antara manusia dengan alam agar adanya kesadaran manusia, bahwa tanpa yadnya dari alam, manusia tidak dapat mewujudkan tujuan hidupnya. 

Ditulis Oleh : Admin Blog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buku Tamu

Cari Blog Ini

Pengikut

Blog Archive